Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Wukuf 8 Juli, Masa Tinggal Jamaah Tetap 42 Hari

JAKARTA – Untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) sudah menerbitkan rencana perjalanan haji (RPH) 2022. Wukuf atau puncak haji bakal digelar 8 Juli. Dalam waktu dekat Kemenag akan mengumumkan nama-nama calon jamaah yang diberangkatkan tahun ini.

Di dalam RPH 2022 yang disahkan 19 April dirinci jadwal penyelenggaraan haji. Dimulai dari jamaah masuk asrama haji mulai 3 Juni. Kemudian pemberangkatan jamaah gelombang pertama menuju Madinah dimulai 4 Juni. Kemudian pemberangkatan jamaah gelombang kedua tujuan Jeddah mulai 19 Juni.

Penutupan bandara (closing date) untuk kedatangan jamaah haji ditetapkan pada 3 Juli. Dengan kata lain seluruh jamaah dari penjuru dunia sudah harus berada di Saudi. Setelag itu jamaah diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah pada 7 Juli. Keesokan harinya pada 8 Juli jamaah menjalani wukuf sebagai prosesi puncak ibadah haji.

Prosesi pemulangan jamaah haji gelombanh pertama dimulai pada 16 Juli dengan rute Jeddah menuju tanah air. Selanjutnya disusul pemulangan jamaah gelombang kedua dari Madinah menuju tanah air pada 31 Juli. Sesuai jadwal Kemenag, rangkaian pemulangan jamaah tuntas pada 15 Agustus.

Baca Juga :  Kemendag Juga Dalami Penimbunan Migor

Dengan demikian masa operasional pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji selama 30 hari. Masing-masing 15 hari untuk gelombang pertama dan kedua. Sementara itu total masa tinggal jamaah di Saudi selama 42 hari. Itu berarti meskipun di tengah pandemi Covid-19, masa tinggal jamaah di Saudi tidak dikurangi.

Saat dikonfirmasi kemarin (20/4) Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan sampai saat ini mereka belum menetapkan nama-nama calon jamaah yang berangkat haji tahun ini. Dalam waktu dekat, nama-nama jamaah termasuk kuota haji tiap provinsi akan diumumkan. Biasanya kuota haji tiap provinsi diumumkan sekaligus setelah ada Keputusan Presiden (Kepres) tentang BPIH.

Hilman menjelaskan sudah ada keputusan dari Saudi soal kuota haji Indonesia. Yaitu sebesar 100.051 orang. Dia mengatakan Kemenag langsung tancap gas menyiapkan pemberangkatan jamaah haji. “Diantaranya mengenai timeline penyelenggaraan ibadah haji yang meliputi persiapan transportasi, persiapan petugas, persiapan visa, serta persiapan pembinaan manasik,” katanya. Kemudian terkait persiapan asuransi, persiapan layanan akomodasi di Arab Saudi, dan persiapan vaksinasi jemaah haji.

Baca Juga :  Bertepatan Hari Pahlawan, Jokowi Beri Tanda Bintang Jasa untuk Presiden FIFA

Sementara itu Menag Yaqut Cholil Qoumas langsung memimpin rapat persiapan pemberangkatan jamaah haji di Jakarta kemarin. Rapat itu digelar menyusul penetapan kuota haji untuk Indonesia. Dia meminta jajarannya untuk bergerak cepat menyiapkan pemberangkatan jamaah haji. Apalagi waktu yang tersisa tinggal sekitar satu bulan.

Dia tidak ingin ada pejabat terkait haji yang santai-santai. Meskipun haji adalah kegiatan rutin Kemenag. Yaqut mengingatkan haji kali ini luar biasa. Karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Bagi dia kecepatan dan kecermatan dalam persiapan penyelenggaraan haji harus dilakukan.

“Kita bisa saja tidak cuti. Kita bisa saja tidak libur meski instansi-intansi lain sedang libur. Waktu kita untuk penyelenggaraan ibadah haji ini semakin dekat dan terbatas,” kata Yaqut. Dia mengingatkan haji tahun ini adalah kali pertama Indonesia memberangkatkan jemaah haji pada masa pandemi. (wan/JPG)

JAKARTA – Untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) sudah menerbitkan rencana perjalanan haji (RPH) 2022. Wukuf atau puncak haji bakal digelar 8 Juli. Dalam waktu dekat Kemenag akan mengumumkan nama-nama calon jamaah yang diberangkatkan tahun ini.

Di dalam RPH 2022 yang disahkan 19 April dirinci jadwal penyelenggaraan haji. Dimulai dari jamaah masuk asrama haji mulai 3 Juni. Kemudian pemberangkatan jamaah gelombang pertama menuju Madinah dimulai 4 Juni. Kemudian pemberangkatan jamaah gelombang kedua tujuan Jeddah mulai 19 Juni.

Penutupan bandara (closing date) untuk kedatangan jamaah haji ditetapkan pada 3 Juli. Dengan kata lain seluruh jamaah dari penjuru dunia sudah harus berada di Saudi. Setelag itu jamaah diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah pada 7 Juli. Keesokan harinya pada 8 Juli jamaah menjalani wukuf sebagai prosesi puncak ibadah haji.

Prosesi pemulangan jamaah haji gelombanh pertama dimulai pada 16 Juli dengan rute Jeddah menuju tanah air. Selanjutnya disusul pemulangan jamaah gelombang kedua dari Madinah menuju tanah air pada 31 Juli. Sesuai jadwal Kemenag, rangkaian pemulangan jamaah tuntas pada 15 Agustus.

Baca Juga :  Warga Tunggu BLT Minyak Goreng

Dengan demikian masa operasional pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji selama 30 hari. Masing-masing 15 hari untuk gelombang pertama dan kedua. Sementara itu total masa tinggal jamaah di Saudi selama 42 hari. Itu berarti meskipun di tengah pandemi Covid-19, masa tinggal jamaah di Saudi tidak dikurangi.

Saat dikonfirmasi kemarin (20/4) Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan sampai saat ini mereka belum menetapkan nama-nama calon jamaah yang berangkat haji tahun ini. Dalam waktu dekat, nama-nama jamaah termasuk kuota haji tiap provinsi akan diumumkan. Biasanya kuota haji tiap provinsi diumumkan sekaligus setelah ada Keputusan Presiden (Kepres) tentang BPIH.

Hilman menjelaskan sudah ada keputusan dari Saudi soal kuota haji Indonesia. Yaitu sebesar 100.051 orang. Dia mengatakan Kemenag langsung tancap gas menyiapkan pemberangkatan jamaah haji. “Diantaranya mengenai timeline penyelenggaraan ibadah haji yang meliputi persiapan transportasi, persiapan petugas, persiapan visa, serta persiapan pembinaan manasik,” katanya. Kemudian terkait persiapan asuransi, persiapan layanan akomodasi di Arab Saudi, dan persiapan vaksinasi jemaah haji.

Baca Juga :  Revisi UU Pemilu Wajib Tuntas Tahun Ini

Sementara itu Menag Yaqut Cholil Qoumas langsung memimpin rapat persiapan pemberangkatan jamaah haji di Jakarta kemarin. Rapat itu digelar menyusul penetapan kuota haji untuk Indonesia. Dia meminta jajarannya untuk bergerak cepat menyiapkan pemberangkatan jamaah haji. Apalagi waktu yang tersisa tinggal sekitar satu bulan.

Dia tidak ingin ada pejabat terkait haji yang santai-santai. Meskipun haji adalah kegiatan rutin Kemenag. Yaqut mengingatkan haji kali ini luar biasa. Karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Bagi dia kecepatan dan kecermatan dalam persiapan penyelenggaraan haji harus dilakukan.

“Kita bisa saja tidak cuti. Kita bisa saja tidak libur meski instansi-intansi lain sedang libur. Waktu kita untuk penyelenggaraan ibadah haji ini semakin dekat dan terbatas,” kata Yaqut. Dia mengingatkan haji tahun ini adalah kali pertama Indonesia memberangkatkan jemaah haji pada masa pandemi. (wan/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya