Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Jaring Usulan Capres dari Daerah

Partai NasDem Gelar Rakernas Hadapi Pemilu

JAKARTA-Keputusan strategis akan diambil Partai NasDem dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang dimulai besok (15/6). Partai yang berdiri sejak 2011 itu akan memutuskan calon presiden pilihan sebagai posisi tawar komunikasi mereka dengan partai-partai lain.

Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan, rakernas yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) itu mengusung dua agenda. Yaitu, konsolidasi dan evaluasi organisasi menyambut Pemilu 2024. Rakernas tersebut akan berlangsung hingga Jumat (17/6).

Menurut dia, evaluasi dan konsolidasi dilakukan di seluruh jenjang kepengurusan, mulai pengurus ranting hingga dewan pimpinan wilayah (DPW). ’’Kami akan periksa kelengkapan personel dan pendataan keanggotaan Partai NasDem yang dilakukan secara elektronik,’’ terang dia dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Jakarta, kemarin (13/6).

Agenda kedua, kata dia, akan dilakukan rekrutmen pemimpin nasional untuk menghadapi pilpres. Penentuan capres melalui rakernas adalah pilihan kedua Partai Nasdem setelah batal menggelar konvensi. Sebab, NasDem hanya memiliki 59 kursi DPR. Jumlah itu tidak cukup untuk bisa mengusung capres sendiri.

Baca Juga :  Megawati Berjumpa Mahfud, Ada Apa?

Nah, rakernas akan menjaring nama-nama capres potensial. Proses penjaringan itu sudah dilakukan secara berjenjang. Mulai rapat koordinasi dewan pimpinan daerah (DPD), DPW, kemudian ke DPP Partai NasDem. ’’Rekomendasi dari bawah ke atas,’’ terangnya.

Semua DPW akan mengusulkan nama-nama capres kepada DPP Partai Nasdem. Minimal tiga dan maksimal lima nama capres. Usulan-usulan itu akan dibacakan saat sesi laporan DPW pada Kamis (16/6).

Johnny mengatakan, nama-nama capres itu kemudian diserahkan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Selanjutnya, Surya akan memutuskan satu nama capres untuk diusung dan disodorkan kepada partai lain. ’’Nama capres akan dibicarakan dengan mitra koalisi,’’ terang menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo) itu.

Baca Juga :  Indonesia Selangkah Lagi Jadi Produsen Baterai Listrik Dunia

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menegaskan, Partai NasDem akan fokus menjaring dan memutuskan nama capres. Setelah itu, pihaknya baru berkomunikasi menggalang koalisi. ’’Ketua umum Nasdem yang akan menjadi lokomotif koalisi,’’ paparnya.

Sejumlah nama capres potensial mulai muncul. Misalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem Prananda Surya Paloh mengatakan, pihaknya tentu memberikan perhatian  pada nama-nama tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan terkait itu.

Partai NasDem sangat terbuka dengan calon mana pun. Yang jelas, kata dia, capres yang akan diusung harus mempunyai chemistry yang sama dengan Partai NasDem. ’’Kami juga sangat terbuka untuk koalisi dengan partai mana pun,’’ kata Prananda. (lum/c6/bay/JPG)

Partai NasDem Gelar Rakernas Hadapi Pemilu

JAKARTA-Keputusan strategis akan diambil Partai NasDem dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang dimulai besok (15/6). Partai yang berdiri sejak 2011 itu akan memutuskan calon presiden pilihan sebagai posisi tawar komunikasi mereka dengan partai-partai lain.

Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan, rakernas yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) itu mengusung dua agenda. Yaitu, konsolidasi dan evaluasi organisasi menyambut Pemilu 2024. Rakernas tersebut akan berlangsung hingga Jumat (17/6).

Menurut dia, evaluasi dan konsolidasi dilakukan di seluruh jenjang kepengurusan, mulai pengurus ranting hingga dewan pimpinan wilayah (DPW). ’’Kami akan periksa kelengkapan personel dan pendataan keanggotaan Partai NasDem yang dilakukan secara elektronik,’’ terang dia dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Jakarta, kemarin (13/6).

Agenda kedua, kata dia, akan dilakukan rekrutmen pemimpin nasional untuk menghadapi pilpres. Penentuan capres melalui rakernas adalah pilihan kedua Partai Nasdem setelah batal menggelar konvensi. Sebab, NasDem hanya memiliki 59 kursi DPR. Jumlah itu tidak cukup untuk bisa mengusung capres sendiri.

Baca Juga :  Pemerintah Ubah Cuti Bersama Lebaran

Nah, rakernas akan menjaring nama-nama capres potensial. Proses penjaringan itu sudah dilakukan secara berjenjang. Mulai rapat koordinasi dewan pimpinan daerah (DPD), DPW, kemudian ke DPP Partai NasDem. ’’Rekomendasi dari bawah ke atas,’’ terangnya.

Semua DPW akan mengusulkan nama-nama capres kepada DPP Partai Nasdem. Minimal tiga dan maksimal lima nama capres. Usulan-usulan itu akan dibacakan saat sesi laporan DPW pada Kamis (16/6).

Johnny mengatakan, nama-nama capres itu kemudian diserahkan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Selanjutnya, Surya akan memutuskan satu nama capres untuk diusung dan disodorkan kepada partai lain. ’’Nama capres akan dibicarakan dengan mitra koalisi,’’ terang menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo) itu.

Baca Juga :  TNI AD Audit Penyelewengan Dana TWP

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menegaskan, Partai NasDem akan fokus menjaring dan memutuskan nama capres. Setelah itu, pihaknya baru berkomunikasi menggalang koalisi. ’’Ketua umum Nasdem yang akan menjadi lokomotif koalisi,’’ paparnya.

Sejumlah nama capres potensial mulai muncul. Misalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem Prananda Surya Paloh mengatakan, pihaknya tentu memberikan perhatian  pada nama-nama tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan terkait itu.

Partai NasDem sangat terbuka dengan calon mana pun. Yang jelas, kata dia, capres yang akan diusung harus mempunyai chemistry yang sama dengan Partai NasDem. ’’Kami juga sangat terbuka untuk koalisi dengan partai mana pun,’’ kata Prananda. (lum/c6/bay/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya