Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

2024, Rekrutmen CPNS-PPPK Digelar 3 Bulan Sekali, Fokus pada Guru dan Nakes

JAKARTA-Seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) ke depan tidak lagi diselenggarakan setahun sekali. Kebijakan itu merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN yang baru disahkan akhir Oktober lalu. Agenda reformasi dan transformasi jadi landasan fleksibilitas rekrutmen calon abdi negara.

”Jadi, ke depan rekrutmen tidak ritual dua atau satu tahunan. Karena tiap tiga bulan bisa ada rekrutmen ASN,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Abdullah Azwar Anas kemarin.

Kebijakan itu juga sebagai salah satu upaya menghentikan adanya rekrutmen tenaga honorer. Mengingat, sebelumnya ketika ada pegawai pensiun yang berarti ada kekosongan tidak langsung diisi karena rekrutmen baru dilakukan setahun atau dua tahun kemudian.

Baca Juga :  Mendagri: Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

Nantinya, pihaknya akan mendata siapa saja pegawai ASN yang pensiun. Kemudian, bisa dilanjutkan dengan proses rekrutmen di momen tersebut. ”Kita akan rekrut tiga bulan sekali. Saat ini kami sedang koordinasi tingkat tinggi dengan kementerian dan lembaga,” ungkapnya.

Kendati ada rekrutmen rutin, pemerintah tak lantas menjaring CASN secara besar-besaran sesuai dengan jumlah tenaga yang pensiun. Pemerintah akan mempertimbangkan pertumbuhan kebutuhan di kementerian tersebut, apakah positive growth atau justru negative growth. Sebab, ada faktor digitalisasi yang juga tengah digenjot sehingga diharapkan birokrasi bisa lebih ramping dan efisien.

JAKARTA-Seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) ke depan tidak lagi diselenggarakan setahun sekali. Kebijakan itu merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN yang baru disahkan akhir Oktober lalu. Agenda reformasi dan transformasi jadi landasan fleksibilitas rekrutmen calon abdi negara.

”Jadi, ke depan rekrutmen tidak ritual dua atau satu tahunan. Karena tiap tiga bulan bisa ada rekrutmen ASN,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Abdullah Azwar Anas kemarin.

Kebijakan itu juga sebagai salah satu upaya menghentikan adanya rekrutmen tenaga honorer. Mengingat, sebelumnya ketika ada pegawai pensiun yang berarti ada kekosongan tidak langsung diisi karena rekrutmen baru dilakukan setahun atau dua tahun kemudian.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Diminta Segera Perbaiki Rumah Guru

Nantinya, pihaknya akan mendata siapa saja pegawai ASN yang pensiun. Kemudian, bisa dilanjutkan dengan proses rekrutmen di momen tersebut. ”Kita akan rekrut tiga bulan sekali. Saat ini kami sedang koordinasi tingkat tinggi dengan kementerian dan lembaga,” ungkapnya.

Kendati ada rekrutmen rutin, pemerintah tak lantas menjaring CASN secara besar-besaran sesuai dengan jumlah tenaga yang pensiun. Pemerintah akan mempertimbangkan pertumbuhan kebutuhan di kementerian tersebut, apakah positive growth atau justru negative growth. Sebab, ada faktor digitalisasi yang juga tengah digenjot sehingga diharapkan birokrasi bisa lebih ramping dan efisien.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya