Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Nakes Kemenkes Trauma!

JAYAPURA – Polisi mulai melakukan penyelidikan terkait kasus penyanderaan dan penganiayaan yang dialami lima orang tenaga kesehatan yang tergabung dalam tim Cadangan Kesehatan (TCK) Emergency Medical Regional Papua.

Meski telah mengetahui informasi bahwa yang melakukan adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Silimo  wilayah Yahukimo namun hal tersebut masih sebatas keterangan saksi.

Salah satu korban bernama Adrianus Edwardus Harapan yang berhasil dievakuasi terlihat masih trauma dan belum bisa menjawab apakah siap kembali ke Yahukimo atau tidak. Ia hanya tersenyum sambil menyimpan jawabannya.

Pasalnya ia menjadi satu – satunya korban yang sempat dikeroyok oleh para pelaku. Bahkan sabetan parang panjang melukai tangannya ketika berusaha melarikan diri. Namun ia bersyukur  karena masih diberi kesempatan untuk hidup mengingat selama ini sangat jarang KKB melepas target yang jadi sasaran.

Baca Juga :  Terinspirasi Gunungan Wayang, Kemenag Kenalkan Logo Baru Halal

“Kalau untuk ke sana nanti lihat,” singkatnya sambil tersenyum dengan ekspresi yang masih terlihat trauma. Apa yang dirasa Adrianus tentu sangat manusiawi sebab tak ada pekerjaan seharga nyawa. Meski ia dan rekan – rekannya melakukan tugas kemanusiaan namun jaminan keamanan harus melekat. Bukan pulang justru tinggal nama.

“Yang jelas saya bersyukur karena bisa selamat,” tambahnya. Saat ditemui di RS Provita ia Nampak sedang berkomunikasi dengan keluarganya di kampung dengan sesekali tersenyum.

JAYAPURA – Polisi mulai melakukan penyelidikan terkait kasus penyanderaan dan penganiayaan yang dialami lima orang tenaga kesehatan yang tergabung dalam tim Cadangan Kesehatan (TCK) Emergency Medical Regional Papua.

Meski telah mengetahui informasi bahwa yang melakukan adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Silimo  wilayah Yahukimo namun hal tersebut masih sebatas keterangan saksi.

Salah satu korban bernama Adrianus Edwardus Harapan yang berhasil dievakuasi terlihat masih trauma dan belum bisa menjawab apakah siap kembali ke Yahukimo atau tidak. Ia hanya tersenyum sambil menyimpan jawabannya.

Pasalnya ia menjadi satu – satunya korban yang sempat dikeroyok oleh para pelaku. Bahkan sabetan parang panjang melukai tangannya ketika berusaha melarikan diri. Namun ia bersyukur  karena masih diberi kesempatan untuk hidup mengingat selama ini sangat jarang KKB melepas target yang jadi sasaran.

Baca Juga :  Pembunuh Sertu Eka Merupakan Karib KKB Toni Tabuni

“Kalau untuk ke sana nanti lihat,” singkatnya sambil tersenyum dengan ekspresi yang masih terlihat trauma. Apa yang dirasa Adrianus tentu sangat manusiawi sebab tak ada pekerjaan seharga nyawa. Meski ia dan rekan – rekannya melakukan tugas kemanusiaan namun jaminan keamanan harus melekat. Bukan pulang justru tinggal nama.

“Yang jelas saya bersyukur karena bisa selamat,” tambahnya. Saat ditemui di RS Provita ia Nampak sedang berkomunikasi dengan keluarganya di kampung dengan sesekali tersenyum.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya