Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Sebanyak 80 Ribu Pegawai Kemenag Masih Berstatus Non-ASN

JAKARTA-Kementerian Agama (Kemenag) masih memiliki pekerjaan rumah besar. Yaitu banyaknya jumlah pegawai yang berstatus non-ASN. Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut, saat ini masih ada sekitar 80 ribu pegawai Kemenag dari pusat sampai daerah berstatus non-ASN.
Yaqut menuturkan, urusan kesejahteraan pegawai merupakan salah satu prioritas Kemenag saat ini. Satu persatu persoalan kesejahteraan sudah diselesaikan. Dia menyebutkan yang paling baru adalah pembayaran tunggakan atau hutang tunjangan inpassing.
“Tunjangan inpassing ini ditunggu sekitar 12 tahun,” katanya Senin (1/1). Pemerintah sudah kucurkan dana Rp 312 miliar lebih dari BA-BUN (Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara) Kementerian Agama. Tunjangan untuk periode Oktober-November 2023 itu dikucurkan untuk 98.972 guru non-ASN di bawah naungan Kemenag.
Yaqut berharap pembayaran itu berdampak pada peningkatan kinerja. Dia juga menegaskan komitmen Kemenag untuk terus mengupayakan kesejahteraan guru, utamanya yang non ASN. “Masih ada sekitar 80.000 pegawai yang belum berstatus ASN atau PPPK akan kami upayakanupayakan (pengangkatan menjadi ASN),” ujarnya.
Dia berharap mendapatkan kuota pengangkatan ASN yang cukup besar, seperti saat rekrutmen 2023 lalu. Pada rekrutmen ASN 2023, Kemenag mendapatkan kuota ASN sebanyak 4.125 lowongan ASN. Sebagian besar atau sebanyak 4.057 adalah lowongan ASN kategori PPPK. Sisanya adanyan lowongan ASN kategori PNS.
Baca Juga :  Berniat Mencuri, Malah Perkosa Istri Tetangga     
JAKARTA-Kementerian Agama (Kemenag) masih memiliki pekerjaan rumah besar. Yaitu banyaknya jumlah pegawai yang berstatus non-ASN. Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut, saat ini masih ada sekitar 80 ribu pegawai Kemenag dari pusat sampai daerah berstatus non-ASN.
Yaqut menuturkan, urusan kesejahteraan pegawai merupakan salah satu prioritas Kemenag saat ini. Satu persatu persoalan kesejahteraan sudah diselesaikan. Dia menyebutkan yang paling baru adalah pembayaran tunggakan atau hutang tunjangan inpassing.
“Tunjangan inpassing ini ditunggu sekitar 12 tahun,” katanya Senin (1/1). Pemerintah sudah kucurkan dana Rp 312 miliar lebih dari BA-BUN (Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara) Kementerian Agama. Tunjangan untuk periode Oktober-November 2023 itu dikucurkan untuk 98.972 guru non-ASN di bawah naungan Kemenag.
Yaqut berharap pembayaran itu berdampak pada peningkatan kinerja. Dia juga menegaskan komitmen Kemenag untuk terus mengupayakan kesejahteraan guru, utamanya yang non ASN. “Masih ada sekitar 80.000 pegawai yang belum berstatus ASN atau PPPK akan kami upayakanupayakan (pengangkatan menjadi ASN),” ujarnya.
Dia berharap mendapatkan kuota pengangkatan ASN yang cukup besar, seperti saat rekrutmen 2023 lalu. Pada rekrutmen ASN 2023, Kemenag mendapatkan kuota ASN sebanyak 4.125 lowongan ASN. Sebagian besar atau sebanyak 4.057 adalah lowongan ASN kategori PPPK. Sisanya adanyan lowongan ASN kategori PNS.
Baca Juga :  Majelis Kehormatan MK Resmi Dibentuk Permanen, Ini Dia 3 Hakimnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya