Bukan kali pertama Jokowi menunjuk koleganya. Sebelum Agus, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Hadi Tjahjanto yang pernah bertugas sebagai komandan Pangkalan Udara TNI-AU Adi Soemarmo (2010–2011) juga menjadi panglima TNI di era Jokowi.
Kemudian, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang kini menjadi orang nomor satu di Polri juga pernah bertugas sebagai Kapolresta Surakarta pada 2011. Jokowi mengenal dua sosok itu saat masih menduduki jabatan wali kota Surakarta. Sementara Agus dikenal Jokowi saat masih menjabat komandan Kodim 0735/Surakarta (2009–2011).
Meski begitu, Anton menilai Agus sebagai profil yang pantas menjadi pimpinan TNI. Dia bahkan menyebut jenderal kelahiran 1967 itu merupakan ”paket komplet” perwira tinggi TNI. Sebab, Agus pernah terlibat dalam operasi tempur, masuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus), berdinas di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), dan mengisi sejumlah posisi penting lain.
Menurut Anton, tantangan bagi Agus nantinya adalah memastikan independensi dan netralitas TNI terjaga. Apalagi, tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan. ”Agus seharusnya dapat menunjukkan komitmen kuat dalam menjamin netralitas TNI dalam Pilpres 2024,” tuturnya. (syn/c9/bay)
Bukan kali pertama Jokowi menunjuk koleganya. Sebelum Agus, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Hadi Tjahjanto yang pernah bertugas sebagai komandan Pangkalan Udara TNI-AU Adi Soemarmo (2010–2011) juga menjadi panglima TNI di era Jokowi.
Kemudian, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang kini menjadi orang nomor satu di Polri juga pernah bertugas sebagai Kapolresta Surakarta pada 2011. Jokowi mengenal dua sosok itu saat masih menduduki jabatan wali kota Surakarta. Sementara Agus dikenal Jokowi saat masih menjabat komandan Kodim 0735/Surakarta (2009–2011).
Meski begitu, Anton menilai Agus sebagai profil yang pantas menjadi pimpinan TNI. Dia bahkan menyebut jenderal kelahiran 1967 itu merupakan ”paket komplet” perwira tinggi TNI. Sebab, Agus pernah terlibat dalam operasi tempur, masuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus), berdinas di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), dan mengisi sejumlah posisi penting lain.
Menurut Anton, tantangan bagi Agus nantinya adalah memastikan independensi dan netralitas TNI terjaga. Apalagi, tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan. ”Agus seharusnya dapat menunjukkan komitmen kuat dalam menjamin netralitas TNI dalam Pilpres 2024,” tuturnya. (syn/c9/bay)