Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Rugi Rp 3,7 Triliun

Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 

JawaPos.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkirakan kerugian negara akibat batalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 mencapai minimal Rp 3,7 triliun.

Sandiaga merinci kerugian tersebut di antaranya sejumlah lapangan yang sudah direnovasi oleh Kementerian PUPR serta Kementerian Pemuda dan Olahraga setidaknya sudah lebih dari Rp 500 miliar.

“Target pendapatan berbasis jumlah penonton yang sekitar dua juta dalam pertandingan-pertandingan yang sudah disusun di enam kota itu total lebih dari 2 juta penonton sampai 2,3 juta penonton dan minimal dampaknya itu mencapai Rp 3,7 triliun,” kata Menparekraf saat ditemui usai peresmian KEK Lido City, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (31/3) kemarin.

Sandiaga menyebutkan jumlah suporter hingga wisatawan mancanegara yang diperkirakan datang ke Indonesia sudah lebih dari 50 ribu pengunjung.

Sementara itu, jumlah penonton untuk setiap pertandingan di enam kota totalnya mencapai 2 juta sampai 2,3 juta orang, sehingga kerugian secara keseluruhan ditaksir minimal mencapai Rp 3,7 triliun.

Sandi menilai, selain kerugian yang sangat besar, Indonesia juga melewatkan kesempatan menghelat turnamen berkelas dunia layaknya Piala Dunia di Qatar.

Selain itu, batalnya status sebagai tuan rumah dapat berdampak pada reputasi jangka menengah dan jangka panjang Indonesia yang selama ini sukses mengemban tugas sebagai tuan rumah untuk beberapa acara, seperti Keketuaan ASEAN.

Baca Juga :  Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Senior Siap Raih Poin dari Irak

Di sisi lain, ia meyakini Indonesia dapat segera menyelenggarakan kegiatan lainnya agar bisa meminimalisasi kerugian tersebut. “Jangan sampai reputasi kita yang sudah begitu sulitnya kita bangun ini terdampak. Tapi saya optimis kalau kita bekerja sama, ini dampak ya ini saya sangat kecewa sangat terpukul dibatalkannya, tapi kita harus tegak, berdiri tegak, tegar kita harus berikan semangat, cepat ‘move on’ untuk bisa mengganti kegiatan yang juga lebih bisa menopang agar kerugiannya tidak maksimal,” kata Sandi.

   Di tempat terpisah, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyebutkan surat dari Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden RI Joko Widodo membicarakan salah satunya soal standardisasi keamanan, dikutip dari ANTARA.

Erick mengemukakan hal itu setelah melaporkan hasil pertemuannya dengan Presiden FIFA di Doha, Qatar, kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (29/3).

“Kalau di surat, saya pengertiannya di situ FIFA bicara transformasi lagi. FIFA menyiapkan tim untuk transformasi sepak bola salah satunya memang waktu (insiden) Kanjuruhan itu isu standardisasi daripada keamanan,” kata Erick saat memberikan keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat (31/3).

Baca Juga :  Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia U-17, Lengkap Hingga Final

Erick mengaku tidak melihat langsung isi surat Presiden FIFA. Namun, di sisi lain Presiden Jokowi menginstruksikan dua hal untuk segera dilakukan PSSI, yakni menyelesaikan peta biru transformasi sepak bola nasional.

Kedua, Presiden Jokowi menginstruksikan agar Erick kembali membuka pembicaraan dengan FIFA agar Indonesia tidak dikenakan sanksi terberat, yakni tidak berkompetisi dalam kejuaraan mana pun di tingkat dunia, seperti tahun 2015.

Dari instruksi Presiden tersebut, Erick menilai bahwa FIFA mementingkan standar keamanan dan keselamatan di enam stadion yang menjadi venue Piala Dunia U20 agar tidak terulang seperti pada tragedi Kanjuruhan.

“Kenapa juga FIFA mengecek lapangan yang enam dipakai ini sesuai dengan standar atau tidak juga karena itu. Jadi, memang security dan safety menjadi penting. Kita sebagai host country juga security dan safety menjadi penting,” katanya.

Oleh karena itu, Erick akan berkomunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tentang 22 stadion yang sudah diaudit oleh Presiden Jokowi.

Beberapa stadion yang sudah diaudit itu sudah dikategorikan berdasarkan ringan hingga berat untuk distandardisasikan sesuai dengan arahan FIFA.

“Ini menjadi hal yang sangat kita harus standardisasikan, yang namanya manajemen pertandingan, manajemen lapangan pertandingan itu harus menjadi hal-hal standar kalau memang kita mau menjadi transformasi,” kata Erick. (antara)

Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 

JawaPos.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkirakan kerugian negara akibat batalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 mencapai minimal Rp 3,7 triliun.

Sandiaga merinci kerugian tersebut di antaranya sejumlah lapangan yang sudah direnovasi oleh Kementerian PUPR serta Kementerian Pemuda dan Olahraga setidaknya sudah lebih dari Rp 500 miliar.

“Target pendapatan berbasis jumlah penonton yang sekitar dua juta dalam pertandingan-pertandingan yang sudah disusun di enam kota itu total lebih dari 2 juta penonton sampai 2,3 juta penonton dan minimal dampaknya itu mencapai Rp 3,7 triliun,” kata Menparekraf saat ditemui usai peresmian KEK Lido City, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (31/3) kemarin.

Sandiaga menyebutkan jumlah suporter hingga wisatawan mancanegara yang diperkirakan datang ke Indonesia sudah lebih dari 50 ribu pengunjung.

Sementara itu, jumlah penonton untuk setiap pertandingan di enam kota totalnya mencapai 2 juta sampai 2,3 juta orang, sehingga kerugian secara keseluruhan ditaksir minimal mencapai Rp 3,7 triliun.

Sandi menilai, selain kerugian yang sangat besar, Indonesia juga melewatkan kesempatan menghelat turnamen berkelas dunia layaknya Piala Dunia di Qatar.

Selain itu, batalnya status sebagai tuan rumah dapat berdampak pada reputasi jangka menengah dan jangka panjang Indonesia yang selama ini sukses mengemban tugas sebagai tuan rumah untuk beberapa acara, seperti Keketuaan ASEAN.

Baca Juga :  Banyak Pemainnya yang Main di Eropa, Maroko U-17 Sambat Kepanasan dengan Cuaca

Di sisi lain, ia meyakini Indonesia dapat segera menyelenggarakan kegiatan lainnya agar bisa meminimalisasi kerugian tersebut. “Jangan sampai reputasi kita yang sudah begitu sulitnya kita bangun ini terdampak. Tapi saya optimis kalau kita bekerja sama, ini dampak ya ini saya sangat kecewa sangat terpukul dibatalkannya, tapi kita harus tegak, berdiri tegak, tegar kita harus berikan semangat, cepat ‘move on’ untuk bisa mengganti kegiatan yang juga lebih bisa menopang agar kerugiannya tidak maksimal,” kata Sandi.

   Di tempat terpisah, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyebutkan surat dari Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden RI Joko Widodo membicarakan salah satunya soal standardisasi keamanan, dikutip dari ANTARA.

Erick mengemukakan hal itu setelah melaporkan hasil pertemuannya dengan Presiden FIFA di Doha, Qatar, kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (29/3).

“Kalau di surat, saya pengertiannya di situ FIFA bicara transformasi lagi. FIFA menyiapkan tim untuk transformasi sepak bola salah satunya memang waktu (insiden) Kanjuruhan itu isu standardisasi daripada keamanan,” kata Erick saat memberikan keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat (31/3).

Baca Juga :  Mantan Kabasarnas Didakwa Terima Suap Rp 8,65 M

Erick mengaku tidak melihat langsung isi surat Presiden FIFA. Namun, di sisi lain Presiden Jokowi menginstruksikan dua hal untuk segera dilakukan PSSI, yakni menyelesaikan peta biru transformasi sepak bola nasional.

Kedua, Presiden Jokowi menginstruksikan agar Erick kembali membuka pembicaraan dengan FIFA agar Indonesia tidak dikenakan sanksi terberat, yakni tidak berkompetisi dalam kejuaraan mana pun di tingkat dunia, seperti tahun 2015.

Dari instruksi Presiden tersebut, Erick menilai bahwa FIFA mementingkan standar keamanan dan keselamatan di enam stadion yang menjadi venue Piala Dunia U20 agar tidak terulang seperti pada tragedi Kanjuruhan.

“Kenapa juga FIFA mengecek lapangan yang enam dipakai ini sesuai dengan standar atau tidak juga karena itu. Jadi, memang security dan safety menjadi penting. Kita sebagai host country juga security dan safety menjadi penting,” katanya.

Oleh karena itu, Erick akan berkomunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tentang 22 stadion yang sudah diaudit oleh Presiden Jokowi.

Beberapa stadion yang sudah diaudit itu sudah dikategorikan berdasarkan ringan hingga berat untuk distandardisasikan sesuai dengan arahan FIFA.

“Ini menjadi hal yang sangat kita harus standardisasikan, yang namanya manajemen pertandingan, manajemen lapangan pertandingan itu harus menjadi hal-hal standar kalau memang kita mau menjadi transformasi,” kata Erick. (antara)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya