Friday, May 10, 2024
24.7 C
Jayapura

Waspada Ajaran Sesat dan Jaga Hubungan Oikumene Sesama Denominasi Gereja

Pdt. Sientje menambahkan, ciri hidup manusia yang hidup terang adalah hidup dalam kasih seperti Kristus. Sebagaimana Kristus mengasihi manusia dengan memberi diri-Nya seutuhnya bahkan mati di kayu salib.

Di samping itu, Pdt. Sientje menyebutkan sudah terjadi perubahan besar hingga di usia GKI ke-67 tahun ini. Hal ini ditandai banyaknya Gereja GKI namun tidak terpecah-pecah, tetap satu dalam Sinode GKI di Tanah Papua.

Sementara itu, Ketua Klasis GKI Nawa Wirway, Pdt. Wurlim Wik Termas dalam sambutannya mewakili Sinode GKI di Tanah Papua memaparkan kondisi pelayanan. Selain itu ia mengajak semua warga GKI berkomitmen tetap 1 sinode di tengah maraknya isu pemekaran wilayah di Tanah Papua.

Baca Juga :  KPU Kota Lakukan Seleksi Calon PPD

“Waspada terhadap ajaran sesat dan Okultisme dan menjaga hubungan Oikumene dengan sesama denominasi gereja serta bijak dalam menghadapi kemajuan teknologi digital, supaya dapat menopang pekerjaan dan pelayanan serta hindari dampak-dampak negatif,” ujarnya.

Dirinya juga mengingatkan kepada seluruh umat untuk bijak menghadapi pesta demokrasi serentak yang akan berlangsung pada tahun 2024 mendatang.

“Tetap menjaga persekutuan dan kebersamaan dalam menghadapi pesta demokrasi, beda pilihan tidak boleh merusak hubungan persaudaraan dan persekutuan. Terus berdoa bagi kedamaian dan keadilan di Tanah Papua,” pesannya. (eri/ary)

Pdt. Sientje menambahkan, ciri hidup manusia yang hidup terang adalah hidup dalam kasih seperti Kristus. Sebagaimana Kristus mengasihi manusia dengan memberi diri-Nya seutuhnya bahkan mati di kayu salib.

Di samping itu, Pdt. Sientje menyebutkan sudah terjadi perubahan besar hingga di usia GKI ke-67 tahun ini. Hal ini ditandai banyaknya Gereja GKI namun tidak terpecah-pecah, tetap satu dalam Sinode GKI di Tanah Papua.

Sementara itu, Ketua Klasis GKI Nawa Wirway, Pdt. Wurlim Wik Termas dalam sambutannya mewakili Sinode GKI di Tanah Papua memaparkan kondisi pelayanan. Selain itu ia mengajak semua warga GKI berkomitmen tetap 1 sinode di tengah maraknya isu pemekaran wilayah di Tanah Papua.

Baca Juga :  Pelaksanaan Pilkada, Komnas HAM Fokus Pantau 3 Isu

“Waspada terhadap ajaran sesat dan Okultisme dan menjaga hubungan Oikumene dengan sesama denominasi gereja serta bijak dalam menghadapi kemajuan teknologi digital, supaya dapat menopang pekerjaan dan pelayanan serta hindari dampak-dampak negatif,” ujarnya.

Dirinya juga mengingatkan kepada seluruh umat untuk bijak menghadapi pesta demokrasi serentak yang akan berlangsung pada tahun 2024 mendatang.

“Tetap menjaga persekutuan dan kebersamaan dalam menghadapi pesta demokrasi, beda pilihan tidak boleh merusak hubungan persaudaraan dan persekutuan. Terus berdoa bagi kedamaian dan keadilan di Tanah Papua,” pesannya. (eri/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya