Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

KPA Kota Terus Tekan Penyebaran Virus HIV

JAYAPURA-Sekretaris KPA Kota Jayapura Binton Nainggolan mengungkapkan terkait dengan upaya pencegahan penyebaran HIV di kalangan OAP dengan wajib melakukan pemeriksaan darah telah dilakukan KPA dengan menggandeng Dinas Kesehatan melalui fasilitas kesehatan yang ada. Sejauh ini, memang kasus HIV di Kota Jayapura telah mengalami penurunan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.

   Hal ini, karena upaya yang dilakukan pemerintah daerah dan KPA maupun stakeholder terkait dalam mencegah penyebaran virus HIV telah dilakukan dengan baik, mulai dari pemberian sosialisasi kepada masyarakat serta memberikan perhatian kepada  ODHA.

  Terkait adanya praktik prostitusi terselubung diakui masih ada, namun dampak terhadap angka kasus penyebaran HIV juga berkurang. Sebab,  kesadaran dari masyarakat yang melakukan prostitusi mereka tetap memperhatikan bahaya virus HIV, sehingga sama-sama saling menjaga.

Baca Juga :  Ekshibisi Qasidah dan Da’i Cilik Turut Dihelat

  “Kami terus melakukan perhatian dalam penanganan kasus HIV-AIDS, karena kami kerja sudah terstruktur dengan melibatkan banyak LSM maupun instasi terkait dengan melakukan pertemuan bersama dan melakukan evaluasi serta program kerja juga terukur dari pusat hingga daerah sehingga sinkron,”jelasnya.

   Dijelaskan sebelumnya, permasalahan Prostitusi Online sebagai dampak perubahan yang ada, dibutuhkan penanganan lintas sektor dan lintas wilayah. Program yang telah diterapkan berupa sosialisasi dan penerapan program kesehatan lingkungan sesuai dengan norma agama oleh lembaga agama dan instansi terkait.

  Soal data, dari akumulasi yang terinfeksi HIV dan AIDS di Kota Jayapura sejak tahun 1992 sampai dengan 1 Januari 2022 sebanyak 7.520 orang. Dimana tahun yang banyak penularan adalah di tahun 2017 sebanyak 949, sejak tahun itu sampai tahun ini terus turun kasus infeksi dan terakhir tahun 2021 sebanyak 119.

Baca Juga :  Menparekraf Sandiaga Uno Lari Pagi Bersama Warga

  Hal ini dipengaruhi beberapa factor, seperti peranan lembaga agama semakin familiar dengan program pencegahan HIV yang disampaikan kepada jemaatnya atau umatnya. Peranan instansi terkait semakin spesifik, ambil peran sesuai dengan tugas pokok masing masing, Lembaga Dunia Usaha berperan serta dalam pencegahan dan menggurangi dampak AIDS di lingkungan pekerjaannya, dan masih banyak faktor memerlukan kajian dari lembaga yang punya kompetensi untuk  itu.

  Selain itu, KPA Kota Jayapura memberi perhatian kepada komunitas yang terinfeksi HIV berupa pemberian Tambahan Asupan Protein Tambahan, Pemberian peralatan kebutuhan hidup yang dalam perawatan di rumah sakit yang tidak disediakan rumah sakit, Program Pemberdayaan orang terinfeksi HIV untuk mengaktualisasikan diri.(dil/tri)

JAYAPURA-Sekretaris KPA Kota Jayapura Binton Nainggolan mengungkapkan terkait dengan upaya pencegahan penyebaran HIV di kalangan OAP dengan wajib melakukan pemeriksaan darah telah dilakukan KPA dengan menggandeng Dinas Kesehatan melalui fasilitas kesehatan yang ada. Sejauh ini, memang kasus HIV di Kota Jayapura telah mengalami penurunan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.

   Hal ini, karena upaya yang dilakukan pemerintah daerah dan KPA maupun stakeholder terkait dalam mencegah penyebaran virus HIV telah dilakukan dengan baik, mulai dari pemberian sosialisasi kepada masyarakat serta memberikan perhatian kepada  ODHA.

  Terkait adanya praktik prostitusi terselubung diakui masih ada, namun dampak terhadap angka kasus penyebaran HIV juga berkurang. Sebab,  kesadaran dari masyarakat yang melakukan prostitusi mereka tetap memperhatikan bahaya virus HIV, sehingga sama-sama saling menjaga.

Baca Juga :  Sembilan Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka

  “Kami terus melakukan perhatian dalam penanganan kasus HIV-AIDS, karena kami kerja sudah terstruktur dengan melibatkan banyak LSM maupun instasi terkait dengan melakukan pertemuan bersama dan melakukan evaluasi serta program kerja juga terukur dari pusat hingga daerah sehingga sinkron,”jelasnya.

   Dijelaskan sebelumnya, permasalahan Prostitusi Online sebagai dampak perubahan yang ada, dibutuhkan penanganan lintas sektor dan lintas wilayah. Program yang telah diterapkan berupa sosialisasi dan penerapan program kesehatan lingkungan sesuai dengan norma agama oleh lembaga agama dan instansi terkait.

  Soal data, dari akumulasi yang terinfeksi HIV dan AIDS di Kota Jayapura sejak tahun 1992 sampai dengan 1 Januari 2022 sebanyak 7.520 orang. Dimana tahun yang banyak penularan adalah di tahun 2017 sebanyak 949, sejak tahun itu sampai tahun ini terus turun kasus infeksi dan terakhir tahun 2021 sebanyak 119.

Baca Juga :  Miras Ilegal Hingga Hak OAP Jadi Perhatian Bersama

  Hal ini dipengaruhi beberapa factor, seperti peranan lembaga agama semakin familiar dengan program pencegahan HIV yang disampaikan kepada jemaatnya atau umatnya. Peranan instansi terkait semakin spesifik, ambil peran sesuai dengan tugas pokok masing masing, Lembaga Dunia Usaha berperan serta dalam pencegahan dan menggurangi dampak AIDS di lingkungan pekerjaannya, dan masih banyak faktor memerlukan kajian dari lembaga yang punya kompetensi untuk  itu.

  Selain itu, KPA Kota Jayapura memberi perhatian kepada komunitas yang terinfeksi HIV berupa pemberian Tambahan Asupan Protein Tambahan, Pemberian peralatan kebutuhan hidup yang dalam perawatan di rumah sakit yang tidak disediakan rumah sakit, Program Pemberdayaan orang terinfeksi HIV untuk mengaktualisasikan diri.(dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya