JAYAPURA– Pakar ekonomi Universitas Cendrawasih, Prof.Julius Ary Mollet berharap kepada pemerintah perlu membatasi kehadiran ritel-ritel modern seperti Alfamidi, Alfamart atau sejenisnya yang belakangan ini sudah merajalela di sejumlah kawasan di Papua.
Menurutnya kehadiran mereka dibatasi supaya jangan sampai bisa mematikan usaha-usaha UMKM dengan modal kecil.
“Saya pribadi ingin mendorong juga kios-kios kecil ini bisa bertahan. Mungkin cara yang terbaik itu kita membuat aturan membatasi (ritel modern) sifatnya, karena terlalu banyak kehadirannya,”kata Prof.Julius Ary Mollet, Sabtu (25/1).
Dia mengakui, mengenai kunjungan atau daya beli masyarakat yang memilih ritel-ritel modern, memang menjadi hak dari setiap konsumen. Namun kehadiran pemerintah dibutuhkan untuk membatasinya.
“Misalnya kalau di satu distrik atau kecamatan sudah ada satu perlu dibatasi supaya UMKM yang berskala kecil atau menengah ke bawah itu mereka tetap eksis dan berkembang,” katanya.
Dia juga berharap kepada para pelaku UMKM, terutama ritel-ritel modern ini bisa bekerjasama dengan para petani lokal yang ada di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya dan secara umum di wilayah Papua. Misalnya buah-buahan dari masyarakat bisa dibeli langsung dan ikut diperjualkan di dalam ritel mereka.
“Misalnya ada potensi buah-buahan dari Arso seperti jambu, semangka dan ada juga buah naga, dan masih banyak buah-buahan lainnya yang bisa dibeli dari petani lokal kita. Sehingga mereka juga bisa hidup,”bebernya.
Selain itu dia juga berharap kehadiran ritel-ritel modern ini juga bisa mempengaruhi penyerapan tenaga kerja terutama anak-anak lokal yang ada di Papua.(roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos