Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Sekolah Anak Hebat Papua Pamerkan Hasil Kreatifitas Karyanya

JAYAPURA-Melalui kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), ratusan siswa-siswi dari tingkat TK Paud SD dan juga PKBM yang belajar di sekolah anak hebat Papua melaksanakan kegiatan pameran pendidikan.  Kegiatan ini dilaksanakan di terminal Tipe A, Entrop, Senin (27/11).

Kepala SD Anak Hebat Papua, Susana Maria Kapero, mengatakan dari tiga sekolah yang ada di sekolah anak hebat Papua itu masing-masing mengusung kegiatan  yang berbeda, hanya saja pelaksanaannya dikolaborasikan secara bersama-sama.

“Sebenarnya ini adalah kegiatan kolaborasi dari 3 sekolah.  Sekolah anak hebat Papua itu mulai dari PAUD, SD dan kelompok PKBM,” ujar  Susana Maria Kapero.

Untuk SD sendiri melalui kegiatan Edu Fair atau pameran pendidikan yang  masih ada hubungannya dengan proyek P5 sebagaimana implementasi kurikulum Merdeka belajar.  Anak-anak memamerkan,  karya-karya ilmiah mereka.  Tidak saja dipamerkan, mereka juga harus menjelaskan.  Karya-karya yang dibuat itu merupakan media-media pembelajaran,  yang dibuat dari bahan-bahan bekas. Karya-karya yang mereka hasilkan itu berkaitan dengan pelajaran yang mereka belajar selama satu semester.

Baca Juga :  Ada Jaksa Nakal, Laporkan!

“Yang kita tekankan bukan di masalah kreativitas anak,  tapi kita tekankan bagaimana anak mengerti dan paham bahwa tema P5 yang kita pilih adalah gaya hidup berkelanjutan,”jelasnya.

Itu keterkaitannya dengan lingkungan mulai dari masalah sampah,  ketika mereka paham gaya hidup berkelanjutan dan sampah berpengaruh kepada lingkungan, maka mereka berusaha untuk bagaimana mendaur ulang sampah itu. Mereka kaitkan dengan pembelajaran, makan dibuatkanlah media-media untuk mereka belajar dari sampah-sampah itu.

“Karya-karya itu banyak dibuat dari botol-botol bekas kertas-kertas bekas,” katanya.

Sementara itu,  untuk anak-anak usia dini atau PAUD, mereka mengangkat tema Market Day. Di mana anak-anak PAUD mengolah bahan-bahan makanan,  kemudian memasarkan hasil olahannya.  Sementara itu untuk PKBM ada banyak hasil karya dari warga belajar yang mereka pasarkan juga.

Baca Juga :  Kemenag Kota Tunggu Regulasi Revitalisasi KUA

“Inti dari kegiatan ini khusus untuk anak-anak di tingkat PAUD, mereka bisa meningkatkan kreativitas anak dan kaitannya dengan memperingati hari anak sedunia.” Tandasnya.

Dalam kaitannya dengan itu anak-anak dituntut untuk berkreativitas dan dengan daya pikir anak-anak untuk berusaha.  Kalau untuk anak-anak di usia SD, Bagaimana anak-anak ini bisa mengerti,  bahwa barang-barang bekas itu tidak hanya mwnjadi sampah tetapi juga itu bisa diolah untuk dijadikan media pembelajaran dan dijelaskan kepada orang lain.

“Kalau di PKBM temanya kewirausahaan,  bagaimana mereka bisa menghasilkan sesuatu untuk mereka jual,”tambahnya.(roy/tri)

 

JAYAPURA-Melalui kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), ratusan siswa-siswi dari tingkat TK Paud SD dan juga PKBM yang belajar di sekolah anak hebat Papua melaksanakan kegiatan pameran pendidikan.  Kegiatan ini dilaksanakan di terminal Tipe A, Entrop, Senin (27/11).

Kepala SD Anak Hebat Papua, Susana Maria Kapero, mengatakan dari tiga sekolah yang ada di sekolah anak hebat Papua itu masing-masing mengusung kegiatan  yang berbeda, hanya saja pelaksanaannya dikolaborasikan secara bersama-sama.

“Sebenarnya ini adalah kegiatan kolaborasi dari 3 sekolah.  Sekolah anak hebat Papua itu mulai dari PAUD, SD dan kelompok PKBM,” ujar  Susana Maria Kapero.

Untuk SD sendiri melalui kegiatan Edu Fair atau pameran pendidikan yang  masih ada hubungannya dengan proyek P5 sebagaimana implementasi kurikulum Merdeka belajar.  Anak-anak memamerkan,  karya-karya ilmiah mereka.  Tidak saja dipamerkan, mereka juga harus menjelaskan.  Karya-karya yang dibuat itu merupakan media-media pembelajaran,  yang dibuat dari bahan-bahan bekas. Karya-karya yang mereka hasilkan itu berkaitan dengan pelajaran yang mereka belajar selama satu semester.

Baca Juga :  Warning Pengguna Knalpot Racing   

“Yang kita tekankan bukan di masalah kreativitas anak,  tapi kita tekankan bagaimana anak mengerti dan paham bahwa tema P5 yang kita pilih adalah gaya hidup berkelanjutan,”jelasnya.

Itu keterkaitannya dengan lingkungan mulai dari masalah sampah,  ketika mereka paham gaya hidup berkelanjutan dan sampah berpengaruh kepada lingkungan, maka mereka berusaha untuk bagaimana mendaur ulang sampah itu. Mereka kaitkan dengan pembelajaran, makan dibuatkanlah media-media untuk mereka belajar dari sampah-sampah itu.

“Karya-karya itu banyak dibuat dari botol-botol bekas kertas-kertas bekas,” katanya.

Sementara itu,  untuk anak-anak usia dini atau PAUD, mereka mengangkat tema Market Day. Di mana anak-anak PAUD mengolah bahan-bahan makanan,  kemudian memasarkan hasil olahannya.  Sementara itu untuk PKBM ada banyak hasil karya dari warga belajar yang mereka pasarkan juga.

Baca Juga :  Akhirnya, TPS 37 dan 39 Ditrik Heram Telah Laksanakan PSL

“Inti dari kegiatan ini khusus untuk anak-anak di tingkat PAUD, mereka bisa meningkatkan kreativitas anak dan kaitannya dengan memperingati hari anak sedunia.” Tandasnya.

Dalam kaitannya dengan itu anak-anak dituntut untuk berkreativitas dan dengan daya pikir anak-anak untuk berusaha.  Kalau untuk anak-anak di usia SD, Bagaimana anak-anak ini bisa mengerti,  bahwa barang-barang bekas itu tidak hanya mwnjadi sampah tetapi juga itu bisa diolah untuk dijadikan media pembelajaran dan dijelaskan kepada orang lain.

“Kalau di PKBM temanya kewirausahaan,  bagaimana mereka bisa menghasilkan sesuatu untuk mereka jual,”tambahnya.(roy/tri)

 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya