Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Proses Belajar Tidak Melulu Harus Dilakukan di Sekolah

JAYAPURA – Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Amelia Ondikleuw menyampaikan bahwa proses pembelajaran seni dan kreatifitas tidak selalu melulu  diawali atau dilakukan di dalam sekolah.

Sepatutnya murid atau peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari pembelajaran di sanggar ataupun di kelompok – kelompok belajar masyarakat. “Pengembangan diri konsepnya merdeka belajar jadi tidak semua harus di sekolah tapi kelompok masyarakat yang memiliki fasilitas untuk pengembangan diri patut dimanfaatkan,” beber Amelia didampingi Ketua Panitia, Priya Catur pada pembukaan Pelatihan Seni Musik dan Tari Tradisional Papua di Taman Budaya Provinsi Papua, Waena, Senin (27/11).

Kegiatan selama 5 hari yang diikuti 50 tenaga pendidik ini diharapkan bisa mengajak peserta didik untuk tidak kaku dalam mengembangkan diri. “Tapi pihak guru juga harus memahami isu – isu local sehingga ilmu yang diajarkan adalah yang memiliki history kedaerahan untuk diajarkan kepada anak didiknya,” imbuh Amelia.

Baca Juga :  Tetap Jaga Toleransi Dalam Perayaan Idul Fitri

Ia menceritakan dulu peserta didik  hanya disajikan isu sentral dari luar Papua dan ketika Otsus masuk barulah semua fleksibel. “Dengan adanya Otsus kita diajarkan tarian, music, dialeg yang semua dari sini (Papua) jadi bicara pelestarian itu membahas budayanya, bahasanya,” tambah Amelia.

“Jadi cukup membawa rekomendasi dan setelah selesai proses pembelajaran tinggal melaporkan dan menampilkan di sekolah,” tutupnya. (ade/tri)

JAYAPURA – Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Amelia Ondikleuw menyampaikan bahwa proses pembelajaran seni dan kreatifitas tidak selalu melulu  diawali atau dilakukan di dalam sekolah.

Sepatutnya murid atau peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari pembelajaran di sanggar ataupun di kelompok – kelompok belajar masyarakat. “Pengembangan diri konsepnya merdeka belajar jadi tidak semua harus di sekolah tapi kelompok masyarakat yang memiliki fasilitas untuk pengembangan diri patut dimanfaatkan,” beber Amelia didampingi Ketua Panitia, Priya Catur pada pembukaan Pelatihan Seni Musik dan Tari Tradisional Papua di Taman Budaya Provinsi Papua, Waena, Senin (27/11).

Kegiatan selama 5 hari yang diikuti 50 tenaga pendidik ini diharapkan bisa mengajak peserta didik untuk tidak kaku dalam mengembangkan diri. “Tapi pihak guru juga harus memahami isu – isu local sehingga ilmu yang diajarkan adalah yang memiliki history kedaerahan untuk diajarkan kepada anak didiknya,” imbuh Amelia.

Baca Juga :  Warga PNG Ditangkap Bersama 30 Paket Ganja

Ia menceritakan dulu peserta didik  hanya disajikan isu sentral dari luar Papua dan ketika Otsus masuk barulah semua fleksibel. “Dengan adanya Otsus kita diajarkan tarian, music, dialeg yang semua dari sini (Papua) jadi bicara pelestarian itu membahas budayanya, bahasanya,” tambah Amelia.

“Jadi cukup membawa rekomendasi dan setelah selesai proses pembelajaran tinggal melaporkan dan menampilkan di sekolah,” tutupnya. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya