Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Sopir Taksi Online Tolak Rencana Penempatan Pool

JAYAPURA-Sejumlah sopir taksi online di Kota Jayapura, menolak kebijakan Dinas Perhubungan kota Jayapura, yang akan menempatkan taksi online  di kota Jayapura pada satu titik tertentu.

“Yang jelas saya secara pribadi sangat keberatan dengan rencana itu. Apabila diterapkan, yang jelas sangat memberatkan kami yang berprofesi sebagai taksi online,” kata Ahmad Darmawan, salah satu sopir taksi online di Kota Jayapura, Jumat (26/7).

Dia mengatakan, apabila taksi online ditempatkan pada satu titik, sudah pasti pihaknya akan sangat kesulitan untuk mendapatkan orderan.  Kata dia, misalkan ditempatkan pada satu titik saja, sudah pasti yang mendapatkan orderan tidak semua taksi online. Karena konsep taksi online ini akan terhubung dengan konsumen terdekat.

“Misalkan semua ditempatkan di jembatan merah atau hamadi, bagaimana kalau mendapatkan orderan dari masyarakat yang tinggal di Japut, atau dok 9, bisa dibayangkan itu. Kita akan dikomplain oleh konsumen. Belum lagi macet dijalan. Jadi kaki berharap, supaya pemerintah bisa membuat kebijakan yang sesuai saja,” katanya.

Baca Juga :  Sinergitas Bersama, Penanganan TPTKP Selama Masa Pandemi Covid-19

Selain itu sambung dia, penempatan pool untuk taksi online sangat tidak tepat. Karena pelayanan taksi online bukan berdasarkan rute. Karena bisa saja dari Hamadi ke Sentani, atau dari Entrop ke batas kota dan lain sebagainya.

“Kalau pakai titik, itu sama dengan terminal, rutenya kita sudah tahu. Ini kan online, bisa saja taksi online di Hamadi dapat orderan dari penumpang di Entrop, kita tidak bisa batasi itu,” jelasnya.

Di tempat lain, Ahmad salah satu sopir taksi online juga merasa keberatan dengan kebijakan itu. Meskipun baru direncanakan, namun pihaknya meminta supaya jangan sampai diterapkan. Karena sangat menyulitkan para sopir taksi online.

Dia mencontohkan, dirinya sebenarnya sopir rental dan memiliki tempat parkiran sendiri. Namun belakangan ini  rental mobil sudah sepi orderan. Sehingga banyak mobil rental sambil nyambi jadi taksi online.

Baca Juga :  Pemkot Jayapura Buka Pintu Lebar  Untuk Pemda Lain Belajar 

“Kalau sekarang lagi sepi, jadi kami juga sambil taksi online. Kalau harap rental sekarang tidak bisa, sangat sulit rasanya,” ujarnya.

Karena itu dia berharap agar dinas terkait perlu mempertimbangkan langkah dan kebijakan itu apabila mau diterapkan.(roy/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Sejumlah sopir taksi online di Kota Jayapura, menolak kebijakan Dinas Perhubungan kota Jayapura, yang akan menempatkan taksi online  di kota Jayapura pada satu titik tertentu.

“Yang jelas saya secara pribadi sangat keberatan dengan rencana itu. Apabila diterapkan, yang jelas sangat memberatkan kami yang berprofesi sebagai taksi online,” kata Ahmad Darmawan, salah satu sopir taksi online di Kota Jayapura, Jumat (26/7).

Dia mengatakan, apabila taksi online ditempatkan pada satu titik, sudah pasti pihaknya akan sangat kesulitan untuk mendapatkan orderan.  Kata dia, misalkan ditempatkan pada satu titik saja, sudah pasti yang mendapatkan orderan tidak semua taksi online. Karena konsep taksi online ini akan terhubung dengan konsumen terdekat.

“Misalkan semua ditempatkan di jembatan merah atau hamadi, bagaimana kalau mendapatkan orderan dari masyarakat yang tinggal di Japut, atau dok 9, bisa dibayangkan itu. Kita akan dikomplain oleh konsumen. Belum lagi macet dijalan. Jadi kaki berharap, supaya pemerintah bisa membuat kebijakan yang sesuai saja,” katanya.

Baca Juga :  18 Legislator Asal Papua Resmi Dilantik di Senayan

Selain itu sambung dia, penempatan pool untuk taksi online sangat tidak tepat. Karena pelayanan taksi online bukan berdasarkan rute. Karena bisa saja dari Hamadi ke Sentani, atau dari Entrop ke batas kota dan lain sebagainya.

“Kalau pakai titik, itu sama dengan terminal, rutenya kita sudah tahu. Ini kan online, bisa saja taksi online di Hamadi dapat orderan dari penumpang di Entrop, kita tidak bisa batasi itu,” jelasnya.

Di tempat lain, Ahmad salah satu sopir taksi online juga merasa keberatan dengan kebijakan itu. Meskipun baru direncanakan, namun pihaknya meminta supaya jangan sampai diterapkan. Karena sangat menyulitkan para sopir taksi online.

Dia mencontohkan, dirinya sebenarnya sopir rental dan memiliki tempat parkiran sendiri. Namun belakangan ini  rental mobil sudah sepi orderan. Sehingga banyak mobil rental sambil nyambi jadi taksi online.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Gubernur Papua Akan Penuhi Pemeriksaan KPK

“Kalau sekarang lagi sepi, jadi kami juga sambil taksi online. Kalau harap rental sekarang tidak bisa, sangat sulit rasanya,” ujarnya.

Karena itu dia berharap agar dinas terkait perlu mempertimbangkan langkah dan kebijakan itu apabila mau diterapkan.(roy/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya