Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Kapolda: Rekruitmen Bintara Noken Polri Tak Boleh Berakhir Seperti Bintara Otsus

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat menyerahkan sertifikat  penutupan pelatihan TOT kepada salah satu peserta di SPN Polda Papua, Senin (27/7) kemarin.  (FOTOElfira/Cepos)

JAYAPURA- Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw berharap, proses rekruitmen Bintara Noken Polri yang akan mengikuti proses pendidikan pada Agustus mendatang tidak berakhir sama dengan Bintara Otonomi Khusus yang direkrut pada tahun 2009. Dimana sebagian diantaranya bermasalah.

Hal ini disampaikan Kapolda dalam upacara penutupan Training Of Trainers (TOT) yang diikuti sejumlah 40 orang peserta yang berasal dari 10 personil Polda Papua, 10 personil Polda Papua Barat dan 20 personil dari SPN Polda Papua yang berlangsung sejak 22-27/7 di Aula Elsama Numberi SPN Polda Papua.

 “Jangan berfikir masuk Polisi hanya sekedar terima gaji, tidak bisa seperti itu. Tugas pelatih untuk menata mereka (Binatara Noken-red). Kalau salah dalam menata mereka nantinya, maka  sama saja dengan yang lalu Bintara Otsus di tahun 2009. Dimana ada yang bermasalah,” tegas Kapolda.

 Kapolda mengingatkan para instruktur yang telah mengikuti TOT dapat memberikan perubahan bagi para siswa Bintara Noken Polri yang berjumlah sebanyak 275 orang dari Polda Papua dan Papua Barat yang akan mengikuti pelatihan pada Agustus 2020 di SPN Polda Papua.

“Kita berharap ada perubahan,  mereka harus merasa mereka adalah anak bangsa yang terpilih dan siap dalam segala cuaca dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di tanah papua,” jelas Kapolda.

Baca Juga :  Tersangka Kasus Pangan Kedaluwarsa Diminta Serahkan Diri

 Terkait dengan kegiatan TOT sendiri, Kapolda berharap para peserta dapat mengimplementasikan materi yang telah diterima untuk disampaikan kembali dengan baik kepada para peserta Binlat Pra Bintara Noken Polri TA. 2020.

 Pelaksanaan TOT Binlat Pra Bintara Noken bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para peserta TOT Binlat yang merupakan calon-calon instruktur bagi peserta Binlat. Agar dalam pelaksanaan nantinya para instruktur mempunyai bekal dan percaya diri dalam menyampaikan materi-materi kepada para peserta Binlat Pra Bintara Noken Polri yang akan datang.

“Para peserta TOT mempunyai tugas untuk membentuk karakter wawasan kebangsaan peserta Binlat dan dijiwai nilai-nilai luhur Pancasila. Serta mampu mendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di wilayah Polda Papua dan Papua Barat,”  tutur Kapolda.

Tidak hanya itu, peserta TOT juga dituntut untuk menyiapkan para calon peserta Binlat Pra Bintara Noken Polri dalam penerimaan anggota Polri TA. 2020 untuk mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri TA. 2020 yang berkualifikasi yang unggul untuk mewujudkan Polri yang professional, modern dan terpercaya, serta menjadi agen pemersatu bangsa dalam wadah NKRI. 

Baca Juga :  Pasar Youtefa Akan Ditata Kembali

Kapolda juga meminta seluruh stakeholder  bekerjasama untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di bumi papua. Kalau sudah memiliki jiwa-jiwa Pancasila, maka tidak akan banyak permasalahan dan ada toleransi gotong-royong serta saling bahu membahu. 

“Mereka (Bintara Noken-red) harus kuat. Tidak boleh emosi dan mudah putus asa. Harus memiliki jiwa-jiwa  nasionalisme yang tinggi  dan pantang menyerah. Ketika mereka ditempatkan di wilayah yang jau dengan  tantangan tugas yang besar mereka sudah siap,” jelasnya.

Sementara itu, Katim TOT Kombes Pol Langgen Pranomo mengatakan, metode yang dilakukkan melalui rasa wawasan. Dalam artian rasa Pancasila dalam jiwanya terdapat rasa Bhineka Tunggal Ika.

“Rasa inilah  merupakan suatu  strategi dalam pendidikan karakter untuk menyentuh hingga kedalam jiwanya. Menjadikannya polisi yang baik berkaraktek Indonesia dan mengfaktakan nilai nilai Pancasila dalam setiap nafasnya,” tuturnya.

Dirinya berharap, para siswa nantinya setelah mengikuti Pendidikan pembentukan kemudian tugas di tengah masyarakat. Akan menjawab harapan masyarakat Papua yaitu menjadi Polisi  sesuai harapan masyarakat yakni polisi yang baik dan dipercaya. (fia/wen)

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat menyerahkan sertifikat  penutupan pelatihan TOT kepada salah satu peserta di SPN Polda Papua, Senin (27/7) kemarin.  (FOTOElfira/Cepos)

JAYAPURA- Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw berharap, proses rekruitmen Bintara Noken Polri yang akan mengikuti proses pendidikan pada Agustus mendatang tidak berakhir sama dengan Bintara Otonomi Khusus yang direkrut pada tahun 2009. Dimana sebagian diantaranya bermasalah.

Hal ini disampaikan Kapolda dalam upacara penutupan Training Of Trainers (TOT) yang diikuti sejumlah 40 orang peserta yang berasal dari 10 personil Polda Papua, 10 personil Polda Papua Barat dan 20 personil dari SPN Polda Papua yang berlangsung sejak 22-27/7 di Aula Elsama Numberi SPN Polda Papua.

 “Jangan berfikir masuk Polisi hanya sekedar terima gaji, tidak bisa seperti itu. Tugas pelatih untuk menata mereka (Binatara Noken-red). Kalau salah dalam menata mereka nantinya, maka  sama saja dengan yang lalu Bintara Otsus di tahun 2009. Dimana ada yang bermasalah,” tegas Kapolda.

 Kapolda mengingatkan para instruktur yang telah mengikuti TOT dapat memberikan perubahan bagi para siswa Bintara Noken Polri yang berjumlah sebanyak 275 orang dari Polda Papua dan Papua Barat yang akan mengikuti pelatihan pada Agustus 2020 di SPN Polda Papua.

“Kita berharap ada perubahan,  mereka harus merasa mereka adalah anak bangsa yang terpilih dan siap dalam segala cuaca dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di tanah papua,” jelas Kapolda.

Baca Juga :  Tersangka Kasus Pangan Kedaluwarsa Diminta Serahkan Diri

 Terkait dengan kegiatan TOT sendiri, Kapolda berharap para peserta dapat mengimplementasikan materi yang telah diterima untuk disampaikan kembali dengan baik kepada para peserta Binlat Pra Bintara Noken Polri TA. 2020.

 Pelaksanaan TOT Binlat Pra Bintara Noken bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para peserta TOT Binlat yang merupakan calon-calon instruktur bagi peserta Binlat. Agar dalam pelaksanaan nantinya para instruktur mempunyai bekal dan percaya diri dalam menyampaikan materi-materi kepada para peserta Binlat Pra Bintara Noken Polri yang akan datang.

“Para peserta TOT mempunyai tugas untuk membentuk karakter wawasan kebangsaan peserta Binlat dan dijiwai nilai-nilai luhur Pancasila. Serta mampu mendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di wilayah Polda Papua dan Papua Barat,”  tutur Kapolda.

Tidak hanya itu, peserta TOT juga dituntut untuk menyiapkan para calon peserta Binlat Pra Bintara Noken Polri dalam penerimaan anggota Polri TA. 2020 untuk mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri TA. 2020 yang berkualifikasi yang unggul untuk mewujudkan Polri yang professional, modern dan terpercaya, serta menjadi agen pemersatu bangsa dalam wadah NKRI. 

Baca Juga :  Tak Ada Tilang Langsung, Tapi Dikirim ke Rumah

Kapolda juga meminta seluruh stakeholder  bekerjasama untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di bumi papua. Kalau sudah memiliki jiwa-jiwa Pancasila, maka tidak akan banyak permasalahan dan ada toleransi gotong-royong serta saling bahu membahu. 

“Mereka (Bintara Noken-red) harus kuat. Tidak boleh emosi dan mudah putus asa. Harus memiliki jiwa-jiwa  nasionalisme yang tinggi  dan pantang menyerah. Ketika mereka ditempatkan di wilayah yang jau dengan  tantangan tugas yang besar mereka sudah siap,” jelasnya.

Sementara itu, Katim TOT Kombes Pol Langgen Pranomo mengatakan, metode yang dilakukkan melalui rasa wawasan. Dalam artian rasa Pancasila dalam jiwanya terdapat rasa Bhineka Tunggal Ika.

“Rasa inilah  merupakan suatu  strategi dalam pendidikan karakter untuk menyentuh hingga kedalam jiwanya. Menjadikannya polisi yang baik berkaraktek Indonesia dan mengfaktakan nilai nilai Pancasila dalam setiap nafasnya,” tuturnya.

Dirinya berharap, para siswa nantinya setelah mengikuti Pendidikan pembentukan kemudian tugas di tengah masyarakat. Akan menjawab harapan masyarakat Papua yaitu menjadi Polisi  sesuai harapan masyarakat yakni polisi yang baik dan dipercaya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya