Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Pelaku Penganiayaan Diduga Lebih dari Satu Orang

Danrem  174/Anim Ti Waninggap  Brigjen TNI  Bangun Nawoko beri arahan

MERAUKE-Pihak  Sub Denpom Merauke  masih  terus  melakukan penyelidikan  terhadap  kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Satgas Pamtas Yonif 561/Caraka Yudha    yang menyebabkan korban Oktovianus Warip Betere (18) meninggal dunia.

Danrem  174/Anim Ti Waninggap   Brigjen TNI  Bangun Nawoko  ketika  dihubungi  lewat telpon selulernya   mengungkapkan  bahwa   penyelidikan  masih terus  dilakukan oleh Tim  dari Sub Denpom  Merauke yang  dipimpin Dandenpom  Merauke  dan  Kasrem 174/ATW.

“Hari ini (kemarin), pemeriksaan  sedang  dilakukan  terhadap para  saksi-saksi yang melihat   kejadian  tersebut,” tutur ucap jenderal bintang satu ini, Senin (27/7).

   Mengenai oknum anggota yang terlibat   dalam penganiayaan  yang menyebabkan    korban meninggal dunia,  Danrem   mengaku  saat ini   pemeriksaan masih dilakukan baik kepada   prajurit  yang ada di TKP  maupun  terhadap  warga yang  melihat  kejadian tersebut.

Baca Juga :  Komandan Operasi KKB di Intan Jaya Tewas

“Saya mohon    kepada masyarakat  untuk bersabar. Jangan sampai saya terburu-buru menyampaikan   yang tidak terbukti di pengadilan.  Itu kurang     baik sehingga baiknya kita   menunggu  dari   tim,” jelasnya.   

Namun Danrem mengatakan, untuk pelaku kemungkinan  lebih dari  satu orang. “Makanya kita cros cek, dari anggota kita dan dari masyarakat.  Saya tidak main-main, karena itu  sudah jelas ditangkap (korban,red) di  pasar. Pasti banyak orang   tahu sehingga  mereka (oknum pelaku) tidak bisa   bohong  kepada saya dan  kepada tim investigasi. Siapa saja, nanti akan  kita     tindak sesuai dengan  hukum  yang berlaku di negara kita,” tegasnya.

Baca Juga :  Panglima TNI Diminta Bentuk Tim Investigasi

Danrem Bangun  Nawoko mengaku  kanget  dengan adanya kejadian  seperti itu. Karena ternyata masih ada   oknum anggotanya  yang  main  hakim  sendiri.    Karena itu, Danrem   menyatakan  penyesalannya   dan permintaan maafnya     kepada  keluarga   korban secara khusus dan   kepada masyarakat asli Papua  atas  tindakan  yang diduga dilakukan  oknum  anggotanya.

“Sekali lagi, sebagai komandan Korem    menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang terjadi di Asiki   atas  penganiayaan yang dilakukan oknum prajurit. Kemudian   kita juga  menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga   korban khususnya  dan kepada  masyarakat asli  pada umumnya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi penganiayaan yang mengakibat seorang pemuda bernama Oktovianus Warip Betere meninggal dunia. Penganiayaan yang terjadi di Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Jumat (24/7) diduga dilakukan oknum prajurit Pamtas RI-PNG.(ulo/nat)

Danrem  174/Anim Ti Waninggap  Brigjen TNI  Bangun Nawoko beri arahan

MERAUKE-Pihak  Sub Denpom Merauke  masih  terus  melakukan penyelidikan  terhadap  kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Satgas Pamtas Yonif 561/Caraka Yudha    yang menyebabkan korban Oktovianus Warip Betere (18) meninggal dunia.

Danrem  174/Anim Ti Waninggap   Brigjen TNI  Bangun Nawoko  ketika  dihubungi  lewat telpon selulernya   mengungkapkan  bahwa   penyelidikan  masih terus  dilakukan oleh Tim  dari Sub Denpom  Merauke yang  dipimpin Dandenpom  Merauke  dan  Kasrem 174/ATW.

“Hari ini (kemarin), pemeriksaan  sedang  dilakukan  terhadap para  saksi-saksi yang melihat   kejadian  tersebut,” tutur ucap jenderal bintang satu ini, Senin (27/7).

   Mengenai oknum anggota yang terlibat   dalam penganiayaan  yang menyebabkan    korban meninggal dunia,  Danrem   mengaku  saat ini   pemeriksaan masih dilakukan baik kepada   prajurit  yang ada di TKP  maupun  terhadap  warga yang  melihat  kejadian tersebut.

Baca Juga :  Warga Kota Jayapura Diminta Tidak Khawatir

“Saya mohon    kepada masyarakat  untuk bersabar. Jangan sampai saya terburu-buru menyampaikan   yang tidak terbukti di pengadilan.  Itu kurang     baik sehingga baiknya kita   menunggu  dari   tim,” jelasnya.   

Namun Danrem mengatakan, untuk pelaku kemungkinan  lebih dari  satu orang. “Makanya kita cros cek, dari anggota kita dan dari masyarakat.  Saya tidak main-main, karena itu  sudah jelas ditangkap (korban,red) di  pasar. Pasti banyak orang   tahu sehingga  mereka (oknum pelaku) tidak bisa   bohong  kepada saya dan  kepada tim investigasi. Siapa saja, nanti akan  kita     tindak sesuai dengan  hukum  yang berlaku di negara kita,” tegasnya.

Baca Juga :  Didesak  Ungkap Sutradara Pembunuhan Michelle Kurisi

Danrem Bangun  Nawoko mengaku  kanget  dengan adanya kejadian  seperti itu. Karena ternyata masih ada   oknum anggotanya  yang  main  hakim  sendiri.    Karena itu, Danrem   menyatakan  penyesalannya   dan permintaan maafnya     kepada  keluarga   korban secara khusus dan   kepada masyarakat asli Papua  atas  tindakan  yang diduga dilakukan  oknum  anggotanya.

“Sekali lagi, sebagai komandan Korem    menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang terjadi di Asiki   atas  penganiayaan yang dilakukan oknum prajurit. Kemudian   kita juga  menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga   korban khususnya  dan kepada  masyarakat asli  pada umumnya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi penganiayaan yang mengakibat seorang pemuda bernama Oktovianus Warip Betere meninggal dunia. Penganiayaan yang terjadi di Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Jumat (24/7) diduga dilakukan oknum prajurit Pamtas RI-PNG.(ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya