Site icon Cenderawasih Pos

Banyak Korban, Posko SAR Perlu Dibangun di Holtekamp

Tim SAR saat mengevakuasi korban tenggelam yang berhasil ditemukan di Pantai Holtekamp pekan kemarin. Untuk mencegah terjadinya korban lagi, diharpakan ada Posko SAR di wilayah Holtekamp ini. (Foto/Humas Polresta)

JAYAPURA– Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jayapura, Asep Khalid mengatakan, Posko SAR untuk penanggulangan kebencanaan di wilayah Holtekam perlu dibangun.   Hal itu mengingat banyaknya persoalan yang berkaitan dengan kecelakaan laut di wilayah itu sehingga membutuhkan penanganan dan pelayanan yang cepat dari stakeholder terkait.

   “Cuma kendala kita saat ini adalah, kita tidak punya Posko tim SAR di Holtekamp karena terkendala masalah lahan. Semestinya harus ada Posko SAR di Sekitar Holtekamp,” kata Asep Khalid, Sabtu (24/8).

   Menurut dia, jika selama ini sudah ada lahan untuk pembangunan Posko tim SAR BPBD, maka sudah pasti tim SAR akan tetap  stand by 24 jam untuk mengawasi aktivitas masyarakat di sepanjang pantai tersebut.

Asep Khalid (foto: Mboik/Cepos)

  “Itu kendalanya. Dan mudah-mudahan dalam koordinasi bersama pemilik lahan, ada jalan keluar untuk kita bisa bangun Posko terpadu,” ujarnya.

   Sejauh ini kata dia, pihak BPPD juga terus melakukan piket. Namun diakui, hal itu belum maksimal karena dilakukan seminggu dua kali, dalam melakukan pemantauan di wilayah-wilayah yang dinilai rawan terhadap musibah.

  “Saya pikir itu belum terlalu maksimal. Dan diharapkan kedepannya, mungkin akan lebih maksimal lagi, apalagi kalau sudah ada Posko tim SAR,”katanya.

  Dia mengakui,  Pantai Wisata Holtekamp Kota Jayapura, beberapa waktu belakangan sering terjadi musibah orang tenggelam hingga ada korban jiwa.  Menyikapi hal tersebut, BPBD kota Jayapura, terus melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengatasi hal tersebut.

   Misalnya tahun anggaran 2025 nanti, pihaknya sudah menganggarkan untuk pengadaan cincin pelampung, yang akan dibagikan kepada masyarakat pengelola pantai wisata sepanjang pantai tersebut.

  “Agar ketika  terjadi musibah, maka pelampung tersebut bisa digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pertolongan pertama,” ujarnya.

  Selain itu di tahun 2025 nanti pihaknya juga memprogramkan untuk kembali melakukan program  sosialisasi kepada para pemilik spot-spot wisata di sepanjang pantai Holtekamp, terkait dengan penanganan pertama bagi korban tenggelam.  Sejauh ini jika terjadi musibah orang tenggelam, maka pihak BPBD juga turut terlibat melalui tim SAR, dalam melakukan pencarian secara aktif. (roy/tri)

Exit mobile version