Ancaman abrasi di pantai Holtekamp tidak hanya menyasar tempat perkuburan warga, yang terancam tergerus abrasi air laut, jalan poros Holtekam juga terancam putus, jika ini dibiarkan berlarut-larut. Ini bukan tidak mungkin terjadi mengingat tingginya intensitas ombak air laut yang begitu tinggi dan kuat di sepanjang kawasan Pantai Holtekamp terjadi belakangan ini. Tanda-tanda dampaknya pun sudah terlihat, puluhan pohon besar yang ada di sekitar kawasan pantai itu sudah tumbang satu persatu.
Warga pun kompak meminta pemerintah baik provinsi maupun pemerintah kota Jayapura untuk melihat persoalan ini. “Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah terutama tembok pengaman untuk menahan abrasi atau ombak yang begitu kuat,” kata ketua Bamuskam Holtkemp, Jermias Semra, mewakili warganya, Rabu (24/1).
Pihaknya meminta pemerintah perlu dan sesegera mungkin membangun tembok pemecah ombak, seperti yang sudah disediakan di beberapa tempat di sepanjang pesisir Pantai Holtekam ini. Tembok pemecah ombak yang dimaksud itu adalah balok-balok beton yang dijejerkan sepanjang pesisir pantai itu, dan telah terbukti mampu menahan amukan ombak besar yang kerap terjadi selama ini.
“Yang sudah ada ini kan setahu kami dibangun oleh pemerintah provinsi Papua dan kami juga berharap tembok beton seperti ini juga harus ada sehingga kawasan ini bisa terselamatkan,” imbuhnya.
Menurutnya apabila ini tidak segera dibangun bukan tidak mungkin kawasan sepanjang pesisir Pantai Holtekam itu lama-lama akan tergerus ombak dan bisa saja mengancam keberadaan bangunan dan juga jalan poros holtekam. “Selama satu minggu ini saja ada sekitar 7 sampai 8 meter bahkan lebih daratan yang sudah terkikis ombak” pungkasnya. (roy/tri)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos