Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Butuh Komitmen Bersama Naikan Skor Maturitas SPIP

JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura melalui inspektorat melakukan kegiatan sosialisasi penilaian mandiri Maturitas SPIP terintegrasi dan implementasi manajemen resiko terintegrasi Pemerintah Kota Jayapura. Kegiatan ini melibatkan sejumlah perangkat daerah dan pihak BPKP Papua.

Kepala BPKP Papua, Triwibowo Aji mengungkapkan, penilaian sistem Pengendalian internal pemerintah (SPIP) dan manajemen risiko di Pemkot Jayapura masih belum memberi harapan.

“Tetapi pejabat walikota dan juga pejabat Sekda kota Jayapura dan jajarannya  ada komitmennya untuk meningkatkan lebih baik lagi,” kata Triwibowo Aji, Rabu (7/6).

Dikatakan, untuk skor maturitas SPIP Pemerintah kota Jayapura saat ini berada pada level 2,88 dan harus naik ke level 3.  Secara teknis ini akan dilakukan pendampingan kedepanya oleh BPKP Papua.

Baca Juga :  Di Atas  Terlihat Indah, di Bawah Jadi Lokasi Pesta Miras dan Disebut Angker

“SPIP  ini dan manajemen risiko memang harus lebih baik pada level 3 seharusnya. Sebenarnya kurangnya sedikit sekali. Tapi saya optimis kota Jayapura mampu mencapai itu,” ujarnya.

   Dia berharap, output dari kegiatan ini, yang jelas menuju kepada tata kelola pemerintah yang lebih baik, kaitanya juga pelayanan kepada masyarakat,termasuk beberapa indikator pembangunan yang diisyaratkan oleh pemerintah, akan bisa di penuhi.

   “Ini sebenarnya skor skor itukan hanya angka, tapi nanti yang kita lihat substansinya adalah ada peningkatan dari pelayanan kepada masyarakat. Mulai pelayanan dari kesehatan,  itu yang tematik,  tidak terjadi kasus korupsi.  Ini salah satu manfaat yang dirasakan,  lebih kepada pencegahan.  Karena pencegahan ini sangat penting sekali karena apabila  terjadi kasus korupsi maka angka maturitasnya akan turun” bebernya.

Baca Juga :  BTM Turun Tangan, Palang di Kantor BBPPKS Dibuka

   Selanjutnya, penjabat sekretaris Daerah Kota Jayapura, Roby Kepas Awi mengungkapkan, melalui kegiatan sosialisasi itu, seluruh perangkat daerah dan pihak terkait lainya di kota Jayapura mendapatkan materi tentang,  bagaimana SPIP dan manajemenrisiko l bisa diterapkan di masing-masing perangkat daerah.  Yang terpenting adalah setiap perangkat daerah harus komitmen, juga harus membentuk satuan tugas yang dapat membantu pimpinan OPD dimasing masing OPD.

   “Kami berharap melalui kegiatan ini ada komitmen bersama, untuk bagaimana mendorong dan mendukung untuk SPIP dan manajemen resiko di setiap OPD itu dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (roy/tri)

JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura melalui inspektorat melakukan kegiatan sosialisasi penilaian mandiri Maturitas SPIP terintegrasi dan implementasi manajemen resiko terintegrasi Pemerintah Kota Jayapura. Kegiatan ini melibatkan sejumlah perangkat daerah dan pihak BPKP Papua.

Kepala BPKP Papua, Triwibowo Aji mengungkapkan, penilaian sistem Pengendalian internal pemerintah (SPIP) dan manajemen risiko di Pemkot Jayapura masih belum memberi harapan.

“Tetapi pejabat walikota dan juga pejabat Sekda kota Jayapura dan jajarannya  ada komitmennya untuk meningkatkan lebih baik lagi,” kata Triwibowo Aji, Rabu (7/6).

Dikatakan, untuk skor maturitas SPIP Pemerintah kota Jayapura saat ini berada pada level 2,88 dan harus naik ke level 3.  Secara teknis ini akan dilakukan pendampingan kedepanya oleh BPKP Papua.

Baca Juga :  Di Atas  Terlihat Indah, di Bawah Jadi Lokasi Pesta Miras dan Disebut Angker

“SPIP  ini dan manajemen risiko memang harus lebih baik pada level 3 seharusnya. Sebenarnya kurangnya sedikit sekali. Tapi saya optimis kota Jayapura mampu mencapai itu,” ujarnya.

   Dia berharap, output dari kegiatan ini, yang jelas menuju kepada tata kelola pemerintah yang lebih baik, kaitanya juga pelayanan kepada masyarakat,termasuk beberapa indikator pembangunan yang diisyaratkan oleh pemerintah, akan bisa di penuhi.

   “Ini sebenarnya skor skor itukan hanya angka, tapi nanti yang kita lihat substansinya adalah ada peningkatan dari pelayanan kepada masyarakat. Mulai pelayanan dari kesehatan,  itu yang tematik,  tidak terjadi kasus korupsi.  Ini salah satu manfaat yang dirasakan,  lebih kepada pencegahan.  Karena pencegahan ini sangat penting sekali karena apabila  terjadi kasus korupsi maka angka maturitasnya akan turun” bebernya.

Baca Juga :  Polisi Tolak Keluarkan Izin Aksi Demo

   Selanjutnya, penjabat sekretaris Daerah Kota Jayapura, Roby Kepas Awi mengungkapkan, melalui kegiatan sosialisasi itu, seluruh perangkat daerah dan pihak terkait lainya di kota Jayapura mendapatkan materi tentang,  bagaimana SPIP dan manajemenrisiko l bisa diterapkan di masing-masing perangkat daerah.  Yang terpenting adalah setiap perangkat daerah harus komitmen, juga harus membentuk satuan tugas yang dapat membantu pimpinan OPD dimasing masing OPD.

   “Kami berharap melalui kegiatan ini ada komitmen bersama, untuk bagaimana mendorong dan mendukung untuk SPIP dan manajemen resiko di setiap OPD itu dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (roy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya