Site icon Cenderawasih Pos

Pasar Youtefa Ditertibkan, Giliran Pasar Otonom 

Kondisi di jalan masuk pasar Otonom yang terlihat masih ada bangunan lapak pedagang. Rencananya Rabu (22/5) hari ini, sejumlah lapak dan bangunan liar ini akan ditertibkan. (foto:Jimi/cepos)

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perindagkop bersama Satpol PP dan diback up personel TNI Polri akhirnya melakukan penertiban terhadap bangunan-bangunan ilegal  yang didirikan oleh para pedagang tanpa izin di Pasar Youtefa, Selasa (21/5) kemarin.

  Dalam kegiatan ini ada sekitar 150 bangunan liar yang ditertibkan. Terutama para pedagang pinang yang ada di pertigaan atau persimpangan jalan masuk pasar. Di mana keberadaan bangunan-bangunan tersebut menjadi keluhan dan perhatian dari masyarakat Kota Jayapura belakangan ini.

  Sebab, munculnya  bangunan-bangunan liar  tersebut, dinilai  menimbulkan dampak kemacetan, sampah yang dibuang sembarangan. Bangunan-bangunan itu juga diketahui dibangun tidak sesuai dengan peruntukannya.

   Setelah lapak milik Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Induk Youtefa ditertibkan kemarin, maka  Tim gabungan Pemerintah kota (Pemkot), Satpol-PP dan Kepolisian hingga TNI, akan melanjutkan penertiban PKL yang ada di pinggir jalan masuk pasar Otonom pada, Rabu (22/5) pagi.

   Menanggapi hal tersebut, Pajang (43) salah seorang pedagang di pinggir jalan masuk pasar Otonom mengatakan bahwa dirinya mengaku salah dan ikhlas untuk pindah tempat jika pemerintah ingin melakukan penertiban.

   “Mau bagaimana lagi, tidak mungkin kita lawan pemerintah, kita ikuti arus saja, kita merasa salah karena kita jual di pinggir jalan masuk pasar,” kata Pajang kepada Cenderawasih Pos, Selasa (21/5).

  Disampaikannya bahwa namanya juga mencari rejeki pasti ada tantangan dan menerima resiko. Ia mengatakan kebanyakan pedagang yang menjual dipinggir jalan tersebut tidak ada tempat untuk jualan didalam pasar, karena didalam pasar sudah di isi semua.

   Adapun tempat yang kosong di dalam pasar tersebut harus dikontrak, perbulannya variasi ada yang Rp. 500 ribu perbulan hingga Rp. 1 juta tergantung luas dan kondisi lapaknya atau tempat jualannya.

  “Masalah di dalam pasar itu kita kontrak lagi dengan orang per bulan, sementara yang kasih kita kontrak ini tidak berdagang, dan harganya malah lebih mahal dari yang ditentukan pemerintah,” jelasnya.

  “Bingung juga di dalam pasar main sewa-sewa, terkecuali kalau punya pribadi, itukan pemerintah punya untuk semua masyarakat,” tambahnya.

   Sementara itu, Mano (48) salah seorang penjual sayur juga menyampaikan keresahannya terhadap kondisi pasar Otonom yang kurang perhatian dari pemerintah.

   Menurutnya tidak apa-apa pemerintah melakukan penertiban, tetap Kata Mano sebelum melakukan hal itu pemerintah harus perbaiki dulu bagian dalam pasar yang makin hari makin Memperihatinkan.

  Dijelaskannya atap Pasar Otonom telah rusak sehingga kalau hujan bisa bocor, kemudian kondisi jalan didalam pasar semakin jelek, berlumpur, penuh lubang, dan juga licin apali kalu hujan tiba. Kondisi ini kata Mano sangat membahayakan bagi pengunjung atau pembeli di pasar tersebut, belum lagi tempat parkir yang tidak tertata rapi.

  Terkait dengan penertiban, Mano, sampaikan tergantung pemerintah, sebelum Pemerintah bongkar terlebih dahulu pedagang akan bongkar. “Tergantung pemerintah, kalau pemerintah mau bongkar, sebelum pemerintah mau bongkar kami lebih dahulu membongkar,” jelas Mano kepada Cenderawasih Pos, Selasa (21/5).

   Mano mengaku akan melakukan pembongkaran sendiri ketika jualannya laku semua, Ia pun menyampaikan akan tetap melakukan penjualan di tempat tersebut ketika  sweeping dari Pemkot selesai, karena ini sangat membantu perekonomian masyarakat di kota Jayapura.

  Ia pun menyampaikan alasan dirinya bongkar lapak milik itu sendiri karena kalau pemerintah yang bongkar kayu dan segala macam isinya akan dibawa tidak tahu kemana.

” Kalau pemerintah yang bongkar, kasi naik, tidak tau bawa kemana, bawa ketempat orang yang punya ternak, untuk masak makanan, atau untuk buat kandang, itu yang kita tidak tahu, dan itu yang menjadi pertanyaan kita juga sebagai pedagang,”jelasnya.

  Dia menekankan kepada pemerintah untuk merenovasi pasar Otonom karena masyarakat tidak bisa jualan ketika hujan tiba dengan kondisi atap yang sudah rusak. Dengan la juga sampaikan pasar harus dibenahi terlebih dahulu biar pedagang semua bisa jualan didalam.(cr-278/tri).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version