JAYAPURA– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Pangan setempat terus mengoptimalkan potensi sagu dan umbi-umbian sebagai pilar utama dalam mewujudkan sistem pangan berkelanjutan di Tanah Papua.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Pangan Provinsi Papua Lunanka Daimboa, di Jayapura, Sabtu, mengatakan pengembangan pangan lokal berbasis sumber daya alam menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan serta menjaga kearifan lokal masyarakat Papua.
“Oleh sebab itu optimalisasi potensi sagu dan umbi-umbian sangat perlu dilakukan pada sembilan kabupaten kota,” katanya lagi.
Menurut Lunanka, karena sagu dan umbi-umbian tidak hanya berperan sebagai sumber pangan pokok, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dikembangkan menjadi produk olahan yang bernilai tambah. “Sagu dan umbi-umbian bukan hanya makanan pokok masyarakat, tetapi juga simbol kemandirian dan potensi ekonomi yang harus terus di dorong,” ujarnya.
Dia menegaskan, oleh sebab itu pemerintah daerah di sembilan kabupaten dan kota di daerah ini harus berkomitmen memperkuat rantai pasok pangan lokal melalui peningkatan produksi, pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian yang melibatkan petani, pelaku usaha, serta kelompok masyarakat di berbagai wilayah Papua.
“Melalui optimalisasi pangan lokal, kami yakin komoditas tersebut menjadi bagian dari upaya mewujudkan Papua yang mandiri dan berdaulat pangan di masa depan,” katanya lagi.
Dia menambahkan, apalagi Pemprov Papua juga mengembangkan sistem data pangan terintegrasi guna memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan pangan bagi seluruh masyarakat. “Dengan data yang akurat nantinya dapat merancang kebijakan pangan yang tepat sasaran dan berkeadilan, termasuk bagi masyarakat di wilayah pedalaman,” ujarnya lagi. (antara)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos