Monday, October 21, 2024
28.7 C
Jayapura

Gubernur Dorong Penerbangan Perintis di Wilayah 3T Papua

JAYAPURA-Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mendorong maskapai setempat agar menghadirkan pesawat Avions de Transport Régional (ATR) pada daerah perintis dengan begitu dapat membuka keterisolasian di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

   “Tadi kami melakukan rapat bersama maskapai penerbangan serta pihak bandara di Papua untuk bagaimana pesawat ATR ini hadir di daerah perintis,” kata Ramses usai memimpin rapat bersama para maskapai penerbangan bertempat di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Jumat, (18/10).

   Menurut Ramses, oleh sebab itu pihaknya berharap dengan mengundang seluruh operator dari maskapai penerbangan tersebut ada solusi sehingga daerah perintis ini bisa dimasuki pesawat jenis ATR.

   “Saat ini landasan bandara di daerah perintis rata-rata memiliki panjang landasan yakni 800 meter seperti di Kabupaten Waropen oleh sebab itu kami berharap agar Kementerian Perhubungan memperpanjang landasan sehingga pesawat jenis ATR bisa masuk,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemprov Sambut Positif Pembangunan Pos Pantau RAPI di Pantai Holtekamp

   Dia menjelaskan agar pesawat jenis ATR bisa masuk bandara tersebut harus memiliki panjang landasan yakni 1.600 meter, untuk itu Pemprov Papua bersama maskapai lainnya terus mencari cara agar daerah-daerah perintis itu bisa dimasuki oleh pesawat tersebut.

   “Untuk itu saya minta ini menjadi tugas bersama agar bagaimana mensinkronkan rute penerbangan di daerah perintis sehingga dapat dimasuki oleh pesawat jenis ATR,” katanya.

   Dia menambahkan karena tidak akan mungkin daerah itu bisa berkembang tanpa didukung dengan adanya transportasi penerbangan sehingga mengakibatkan harga-harga komoditas menjadi mahal.

   “Sehingga dampaknya terjadi inflasi, oleh sebab itu ini harus menjadi perhatian bagi seluruh instansi dan forkompinda lainnya,” ujarnya. (antara)

Baca Juga :  Terius Yigibalom  Kembali Pimpin Ketua Adkasi Papua

JAYAPURA-Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mendorong maskapai setempat agar menghadirkan pesawat Avions de Transport Régional (ATR) pada daerah perintis dengan begitu dapat membuka keterisolasian di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

   “Tadi kami melakukan rapat bersama maskapai penerbangan serta pihak bandara di Papua untuk bagaimana pesawat ATR ini hadir di daerah perintis,” kata Ramses usai memimpin rapat bersama para maskapai penerbangan bertempat di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Jumat, (18/10).

   Menurut Ramses, oleh sebab itu pihaknya berharap dengan mengundang seluruh operator dari maskapai penerbangan tersebut ada solusi sehingga daerah perintis ini bisa dimasuki pesawat jenis ATR.

   “Saat ini landasan bandara di daerah perintis rata-rata memiliki panjang landasan yakni 800 meter seperti di Kabupaten Waropen oleh sebab itu kami berharap agar Kementerian Perhubungan memperpanjang landasan sehingga pesawat jenis ATR bisa masuk,” ujarnya.

Baca Juga :  FKUB Papua Komitmen Merawat Kebersamaan Umat 

   Dia menjelaskan agar pesawat jenis ATR bisa masuk bandara tersebut harus memiliki panjang landasan yakni 1.600 meter, untuk itu Pemprov Papua bersama maskapai lainnya terus mencari cara agar daerah-daerah perintis itu bisa dimasuki oleh pesawat tersebut.

   “Untuk itu saya minta ini menjadi tugas bersama agar bagaimana mensinkronkan rute penerbangan di daerah perintis sehingga dapat dimasuki oleh pesawat jenis ATR,” katanya.

   Dia menambahkan karena tidak akan mungkin daerah itu bisa berkembang tanpa didukung dengan adanya transportasi penerbangan sehingga mengakibatkan harga-harga komoditas menjadi mahal.

   “Sehingga dampaknya terjadi inflasi, oleh sebab itu ini harus menjadi perhatian bagi seluruh instansi dan forkompinda lainnya,” ujarnya. (antara)

Baca Juga :  Orangtua Wajib Gunakan Bahasa Ibu Berkomunikasi di Rumah

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/