Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Kick Off  Intervensi Stunting Memastikan Cakupan Layanan Stunting

JAYAPURA-BKKBN Provinsi Papua menggelar kegiatan kick off  intervensi serentak pencegahan stunting, untuk Papua Induk, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Kegiatan yang digelar atas dasar arahan Wakil Presiden itu berlangsung di halaman Kantor Bkkbn Papua, lRabu (19/6)

Kepala Perwakilan BKKBN Papua, Nerius Auparai, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan cakupan layanan pengukuran stunting secara luas. Kemudian untuk mendeteksi dini masalah gizi dan kesehatan, serta intervensi kepada sasaran yang memiliki risiko stunting.

Adapun sasaran prioritas pada intervensi serentak pencegahan stunting ini diantaranya calon pengantin, ibu hamil dan anak usia dibawah lima tahun.

“Melalui kegiatan pengukuran dan intervensi serentak ini diharapkan dapat mengoptimalisasi manajemen penanganan stunting secara nasional,” harapnya.

Baca Juga :  Transmigrasi Berdampak pada Disparitas dan Marginalitas OAP

Lebih lanjut kegiatan tersebut juga untuk mendorong tersedianya data stunting yang akurat dan kredibel sehingga intervensi program penanganan stunting semakin terarah dan tepat sasaran.

“Karena data stunting kita sampai saat ini masih kurang akurat, kadang data hasil lapangan menurun, tapi data yang diperoleh lembaga survei tinggi,” ujarnya.

Adapun kata Nerius angka prevalensi stunting di tanah Papua masih diatas rata rata nasional. Seperti di Papua Tengah, 39, 4 persen, Papua Pegunungan, 35, 3 persen, Papua Induk 28, 3 persen persen, dan Papua Selatan 25, 4 persen.

“Rata rata nasional saat ini hanya 21 persen, jadi dengan liat angka kita di Tanah Papua masih sangat tinggi,” jelasnya.

Baca Juga :  Pertamina Dukung UMKM Terus Maju

Apalagi lanjutnya di tahun 2024 Pemerintah Pusat menargetkan angka prevalensi stunting di Indoneska turun menjadi 14 persen. Pihaknya mengharapkan melalui kick off pencegahan stunting itu, maka angka prevalensi stunting di tanah Papua dapat turun.

“Kami optimis kegiatan ini bisa menggalang komitmen dan tindakan bersama seluruh pihak terkait, agar program pencegahan bertambahnya anak stunting baru berjalan secara efektif dan efisien,” pungkasnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-BKKBN Provinsi Papua menggelar kegiatan kick off  intervensi serentak pencegahan stunting, untuk Papua Induk, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Kegiatan yang digelar atas dasar arahan Wakil Presiden itu berlangsung di halaman Kantor Bkkbn Papua, lRabu (19/6)

Kepala Perwakilan BKKBN Papua, Nerius Auparai, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan cakupan layanan pengukuran stunting secara luas. Kemudian untuk mendeteksi dini masalah gizi dan kesehatan, serta intervensi kepada sasaran yang memiliki risiko stunting.

Adapun sasaran prioritas pada intervensi serentak pencegahan stunting ini diantaranya calon pengantin, ibu hamil dan anak usia dibawah lima tahun.

“Melalui kegiatan pengukuran dan intervensi serentak ini diharapkan dapat mengoptimalisasi manajemen penanganan stunting secara nasional,” harapnya.

Baca Juga :  Melihat Hasil Identifikasi Sampah di Muara Kali Kampwolker Waena

Lebih lanjut kegiatan tersebut juga untuk mendorong tersedianya data stunting yang akurat dan kredibel sehingga intervensi program penanganan stunting semakin terarah dan tepat sasaran.

“Karena data stunting kita sampai saat ini masih kurang akurat, kadang data hasil lapangan menurun, tapi data yang diperoleh lembaga survei tinggi,” ujarnya.

Adapun kata Nerius angka prevalensi stunting di tanah Papua masih diatas rata rata nasional. Seperti di Papua Tengah, 39, 4 persen, Papua Pegunungan, 35, 3 persen, Papua Induk 28, 3 persen persen, dan Papua Selatan 25, 4 persen.

“Rata rata nasional saat ini hanya 21 persen, jadi dengan liat angka kita di Tanah Papua masih sangat tinggi,” jelasnya.

Baca Juga :  Perlu kompensasi Jika PLN Tak Becus

Apalagi lanjutnya di tahun 2024 Pemerintah Pusat menargetkan angka prevalensi stunting di Indoneska turun menjadi 14 persen. Pihaknya mengharapkan melalui kick off pencegahan stunting itu, maka angka prevalensi stunting di tanah Papua dapat turun.

“Kami optimis kegiatan ini bisa menggalang komitmen dan tindakan bersama seluruh pihak terkait, agar program pencegahan bertambahnya anak stunting baru berjalan secara efektif dan efisien,” pungkasnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya