Site icon Cenderawasih Pos

Daerah Rawan Konflik Tanpa Letupan di 17 Agustus.

Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Petrus Patridge Rudolf Renwarin dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen. TNI. Izak Pangemanan. (foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA – Beberapa daerah yang dianggap rawan dengan gangguan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau versi lainnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) terpantau aman saat peringatan HUT ke-79 RI, Sabtu (17/8).

   “Pada dasarnya semua daerah yang melaksanakan upacara 17 Agustus di tanah Papua cukup rawan, namun kerawanan itu kemudian diembangi dengan tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi untuk ikut merayakan, menjaga serta memelihara wilayahnya,” kata WakapoldaPapua, Brigjen Pol. Petrus Patridge Rudolf Renwarin, kepada wartawan usai menghadiri upacara 17 Agustus di Stadion Mandala.

  Menurutnya, beberapa daerah yang cukup rawan atau berkonflik yang masih terjadi di wilayah Meepago meliputi Dogiyai, Paniai, Intan Jaya. Sementara wilayah pegunungan yaitu Wamena, Puncak Jaya, Puncak, Pegunungan Bintang dan Yahukimo.

  “Namun sampai  hari ini daerah rawan konflik itu pelaksanaan upacara HUT RI dilaksanakan dengan lancar dan aman, ini bukan karena kekuatan aparat keamanan melainkan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat di daerah tersebut,” ucapnya.

   Wakapolda tak menampik jika 2 hari sebelum HUT ke-79 RI ada beberapa gangguan keamanan, namun diakuinya masih dalam taraf wajar.

  Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen. TNI. Izak Pangemanan mengatakan suka tidak suka, pembangunan di Papua terus berjalan maju untuk kesejahteraan masyarakat di dalamnya.

   “Meskipun masih ada kelompok-kelompok yang kerap mengganggu keamanan hal itu dianggap sebagai bagian dari dinamika sosial di tengah masyarakat,” kata Pangdam.

   Menurutnya, permasalahan sosial dan keamanan di Papua merupakan PR yang harus diselesaikan bersama. Dan itu bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, TNI-Polri melainkan butuh peran aktif dari masyarakat itu sendiri.

   “Jika ada gejolak gejolak di tengah masyarakat, maka hal ini harus diselesaikan secara bersama-sama. Bukan jamannya lagi untuk melakukan hal hal yang menghambat pembangunan di Papua, sebab jika itu terus dilakukan, maka yang menderita adalah masyarakat Papua itu sendiri,” ucapnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version