Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Dialog Akan Jadi Jembatan Emas

JAYAPURA-Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy mengatakan untuk mengakhiri semua ini, dialog akan menjadi ‘jembatan emas’ menuju penyelesaian konflik sosial politik yang sudah berlangsung lebih daria 50 tahun di tanah Papua. Pasalnya ini sangat menguras energi dan anggaran negara yang awalnya dialokasikan bagi pembangunan kesejahteraan rakyat di tanah Papua.

Dimana konflik ini kata Yan, melahirkan banyak korban di pihak rakyat Papua yang sangat jarang diselesaikan secara hukum hingga senantiasa meninggalkan peningkatan impunitas negara melalui anasir kekuatan TNI dan Polri.

Sementara pada pihak lain, kematian sejumlah personel TNI dan Polri dalam banyak fakta kemudian menjadi “alat justifikasi” bagi ditetapkannya pelaksanaan operasi keamanan dan atau militer yang pada gilirannya melahirkan korban di kalangan rakyat sipil.

Baca Juga :  Dino Patti Djalal Ungkap Satu Cara Agar Perang Palestina-Israel Berakhir

“Kematian tragis Pdt. Yeremias Zenanbani menjadi contoh kasus terkait operasi keamanan dan atau militer yang senantiasa mengakibatkan rakyat sipil menjadi korban. Oleh sebab itu, JDP mengimbau pihak yang bertikai dalam hal ini TNI-Polri, TPNPB atau kelompok yang disebut sebagai KKB atau KKST agar menyudahi pertikaian bersenjata dan mau menghentikan kekerasan, serta bersedia memulai dialog damai bersama pemerintah dan rakyat sipil di Tanah Papua,” pintanya.

JDP juga mendorong Presiden Joko Widodo untuk memulai kembali langkah menempuh dialog dengan menunjuk seorang utusan khusus, hal ini guna memulai dialog informal dengan semua pihak yang penting demi memulai langkah persiapan dialog Papua-Jakarta tersebut. (fia/nat)

Baca Juga :  Pemprov Papua Tingkatkan Pembangunan Pemancar

JAYAPURA-Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy mengatakan untuk mengakhiri semua ini, dialog akan menjadi ‘jembatan emas’ menuju penyelesaian konflik sosial politik yang sudah berlangsung lebih daria 50 tahun di tanah Papua. Pasalnya ini sangat menguras energi dan anggaran negara yang awalnya dialokasikan bagi pembangunan kesejahteraan rakyat di tanah Papua.

Dimana konflik ini kata Yan, melahirkan banyak korban di pihak rakyat Papua yang sangat jarang diselesaikan secara hukum hingga senantiasa meninggalkan peningkatan impunitas negara melalui anasir kekuatan TNI dan Polri.

Sementara pada pihak lain, kematian sejumlah personel TNI dan Polri dalam banyak fakta kemudian menjadi “alat justifikasi” bagi ditetapkannya pelaksanaan operasi keamanan dan atau militer yang pada gilirannya melahirkan korban di kalangan rakyat sipil.

Baca Juga :  Dino Patti Djalal Ungkap Satu Cara Agar Perang Palestina-Israel Berakhir

“Kematian tragis Pdt. Yeremias Zenanbani menjadi contoh kasus terkait operasi keamanan dan atau militer yang senantiasa mengakibatkan rakyat sipil menjadi korban. Oleh sebab itu, JDP mengimbau pihak yang bertikai dalam hal ini TNI-Polri, TPNPB atau kelompok yang disebut sebagai KKB atau KKST agar menyudahi pertikaian bersenjata dan mau menghentikan kekerasan, serta bersedia memulai dialog damai bersama pemerintah dan rakyat sipil di Tanah Papua,” pintanya.

JDP juga mendorong Presiden Joko Widodo untuk memulai kembali langkah menempuh dialog dengan menunjuk seorang utusan khusus, hal ini guna memulai dialog informal dengan semua pihak yang penting demi memulai langkah persiapan dialog Papua-Jakarta tersebut. (fia/nat)

Baca Juga :  REI Harap Tahun ini Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi 50 Persen

Berita Terbaru

Artikel Lainnya