Kapolresta: Ojo Dibanding-bandingke!
JAYAPURA – Dua pejabat utama Polresta Jayapura, Kota Senin (17/7) diserahterimakan. Kapolsek Jayapura Selatan yang sebelumnya dijabat oleh AKP Julkifli Sinaga digantikan oleh AKP Frets Lamahan. Julkifli sendiri bergeser menjadi Kasat Reskrim Polres Mimika. Lalu Kasat Lantas, Kompol Pillomina Ida Waymramra, bergeser ke Polda Papua diganti pejabat baru Kompol Dian Novita Pietersz.
Kapolresta KBP Victor Mackbon menyampaikan bahwa karir seseorang tidak mungkin hanya disitu – situ saja, harus ada pergerakan naik, tidak hanya untuk ia pribadi melainkan juga untuk kepentingan organisasi.
“Sudah banyak yang dilakukan ibu Ida dan pak Julkifli berkaitan dengan operasi dan saya pikir inilah waktunya untuk naik,” ujar Kapolres dalam Sertijab di Halaman Mapolresta, Senin (17/8).
Di sini Mackbon tak memungkiri bahwa banyak anggotanya yang sudah bekerja keras sehingga Polresta bisa menjadi Polres terbaik di jajaran Polda Papua. Ia meminta ini jangan dianggap biasa, tetapi inilah buah dari jerih payah yang sudah dilakukan.
“Kalau ada yang menganggap prestasi atau kenaikan pangkat itu biasa saya pikir itu orang yang tidak mempunyai motivasi,” beber Kapolresta.
Di sini ia juga langsung mengingatkan kepada Kapolsek Japsel, AKP Frets agar segera beradaptasi dengan situasi di Japsel mengingat wilayah Japsel penuh dinamika dan tidak bisa menganggap semuanya sama.
“Pejabat baru harus segera beradaptasi dan ojo Dibanding-bandingke (jangan dibanding-bandikan.red), sebab semua belum tentu sama. Japsel itu Texas juga yang wilayahnya aktif 24 jam. Ada miras disana, ada tempat hiburan juga jadi harus cepat menyesuaikan. Sang istri juga harus mensuport suami dan banyak berdoa,” tambah Kapolres.
Ia juga meminta kepada seluruh anggotanya untuk bisa menyesuaikan dengan perkembangan situasi keamanan daerah. Sebab hari esok dipastikan tidak sama dengan hari ini, sehingga Polisi juga perlu mencermati dan menyesuaikan. Disini ia juga meminta agar seluruh anggotanya bisa menumbuhkan pribadi berkompetisi. Harus bisa memiliki daya saing dan jangan selalu lemah dengan mengatakan dari Papua.
“Jangan karena dari Papua lalu minta dikasihani, ditoleransi dan segala macam. Toleransi dan kasihan itu bagian dari kelemahan dan awal kehancuran. Harus punya daya saing dengan yang lain. Sebab jika tidak, maka hidupnya akan terus mengandalkan dikasihani. Harus ada yang beda yang dilakukan terutama hal – hal yang baik bukan yang buruk,” tutup Kapolres Mackbon. (ade/tri)