Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Uncen, Ciptakan Granola Khas Papua

Ketiga mahasiswa/i yang sedang memperlihatkan hasil ciptaanya,Sabtu (18/05).( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA – Universitas Cenderawasih (Uncen) terus melahirkan berbagai inovasi baru disejumlah bidang tentu melalui sejumlah mahasiswa yang kreatif sehingga bisa melahirkan Granola  (jenis asupan yang bergizi dan menyehatkan yang biasanya di makan pada pagi hari) khas Papua. Mahasiswa dan mahasiswi itu adalah Endang diah larasati sebagai ketua, Sandyarti Dian Pratidina danRafsanjani Abdul Rasyid masing-masing sebagai anggota dan ketiganya kuliah di Jurusan Farmasi Fakultas FMIPA Uncen.

Endang Diah Larasati Mengakui bahwa, Produk baru yang dikombinasikan dengan ekstrak kulit batang matoa yang belum pernah di olah sebagai makanan dan juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

“Kami harapkan dapat menjadi produk yang bermanfaat, khususnya penderita diabetes dan menjadikan produk ini khas Papua,’”ujar Endang ketika ditemui di kampus Uncen, Sabtu (18/5).

Baca Juga :  Mencuri di Sekolah PAUD, Pelaku Dibekuk

Selain itu juga kretaifitas ini merupakan salah satu upaya guna Untuk menciptakan terobosan baru di bidang pangan dan kesehatan Yang berperan dalam membantu menurunkan kadar gula darah tubuh serta menjadi olahan yang mencegah munculnya penyakit diabetes.

Dimana Granola itu sendiri merupakan makanan ringan berisikan obat, kacang-kacangan dan buah-buahan kering yang diberi rasa. melalui tambahan madu atau pemanis lainnya, Tapi Granol ini tidak menggunakan pemanis agar aman dikonsumsi penderita gula darahdan atas temua tersebut Granola ini dinamakan P-pin.

“Ide awalnya dari saya, kmudian saya ajak teman untuk bergabung membuat proposal kreativitas mahasiswa (PKM). Setelah itu kami diskusikn degan dosen pendamping lalu proposalnya kami kirim ke Simbelmawa Ristekdikti. 

Baca Juga :  Bangun Pasar Induk Regional, Pemkot Jayapura Beli Lahan 5 Hektar

Adapun proses pembuatan Granola P-Pin, Pembuatan ekstrak dengan cara maserasi ekstrak kulit batang matoa, tepung jagung, tepung terigu dan sedikit air di aduk diatas api kemudian ditambahi dengan sangrai oats, kacang tanah, kacang mete dan lelehkan coklat.

“campur semua bahan kemudian aduk hingga rata tercampur dan masukkan dalam cetakkan, kemudian oven selama kurang lebih 30 menit,”jelasnya.

Salah satu alasan mendasar dalam pembuatan Granola khas Papua tersebut kata Endang  adalah ingin mengangkat kearifan lokal Papua yaitu tanaman matoa. Terutama kulit batang matoa yang belum dimanfaatkan secara Maksimal.(kim/gin).

Ketiga mahasiswa/i yang sedang memperlihatkan hasil ciptaanya,Sabtu (18/05).( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA – Universitas Cenderawasih (Uncen) terus melahirkan berbagai inovasi baru disejumlah bidang tentu melalui sejumlah mahasiswa yang kreatif sehingga bisa melahirkan Granola  (jenis asupan yang bergizi dan menyehatkan yang biasanya di makan pada pagi hari) khas Papua. Mahasiswa dan mahasiswi itu adalah Endang diah larasati sebagai ketua, Sandyarti Dian Pratidina danRafsanjani Abdul Rasyid masing-masing sebagai anggota dan ketiganya kuliah di Jurusan Farmasi Fakultas FMIPA Uncen.

Endang Diah Larasati Mengakui bahwa, Produk baru yang dikombinasikan dengan ekstrak kulit batang matoa yang belum pernah di olah sebagai makanan dan juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

“Kami harapkan dapat menjadi produk yang bermanfaat, khususnya penderita diabetes dan menjadikan produk ini khas Papua,’”ujar Endang ketika ditemui di kampus Uncen, Sabtu (18/5).

Baca Juga :  Tahun ini, Pemkot Terima Rp 123 Miliar Dana Otsus

Selain itu juga kretaifitas ini merupakan salah satu upaya guna Untuk menciptakan terobosan baru di bidang pangan dan kesehatan Yang berperan dalam membantu menurunkan kadar gula darah tubuh serta menjadi olahan yang mencegah munculnya penyakit diabetes.

Dimana Granola itu sendiri merupakan makanan ringan berisikan obat, kacang-kacangan dan buah-buahan kering yang diberi rasa. melalui tambahan madu atau pemanis lainnya, Tapi Granol ini tidak menggunakan pemanis agar aman dikonsumsi penderita gula darahdan atas temua tersebut Granola ini dinamakan P-pin.

“Ide awalnya dari saya, kmudian saya ajak teman untuk bergabung membuat proposal kreativitas mahasiswa (PKM). Setelah itu kami diskusikn degan dosen pendamping lalu proposalnya kami kirim ke Simbelmawa Ristekdikti. 

Baca Juga :  Waspadai Fenomena Alam Akibat Rusaknya Lingkungan

Adapun proses pembuatan Granola P-Pin, Pembuatan ekstrak dengan cara maserasi ekstrak kulit batang matoa, tepung jagung, tepung terigu dan sedikit air di aduk diatas api kemudian ditambahi dengan sangrai oats, kacang tanah, kacang mete dan lelehkan coklat.

“campur semua bahan kemudian aduk hingga rata tercampur dan masukkan dalam cetakkan, kemudian oven selama kurang lebih 30 menit,”jelasnya.

Salah satu alasan mendasar dalam pembuatan Granola khas Papua tersebut kata Endang  adalah ingin mengangkat kearifan lokal Papua yaitu tanaman matoa. Terutama kulit batang matoa yang belum dimanfaatkan secara Maksimal.(kim/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya