JAYAPURA – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong meminta Pertamina memastikan kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tak hanya itu, Pertamina juga harus memastikan ketersediaan stok BBM yang aman untuk 25 hari ke depan.
“Distribusi BBM harus sampai tepat waktu di masing-masing SPBU di kota dan kabupaten,” ucap Ramses kepada wartawan usai menerima kunjungan Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Isfahani dan tim di kantor gubernur, Selasa (18/3).
Ramses juga berharap ada dukungan dari Pertamina untuk pengusaha lokal Papua, terutama dalam penambahan jumlah SPBU di wilayah tersebut. “SPBU di Papua masih terbatas, kita butuh penambahan,” katanya.
Pj Gubernur juga mengingatkan agar Pertamina terus mengawasi harga BBM di Papua, yang masih relatif tinggi di beberapa wilayah. “Satgas BBM harus bekerja keras mengantisipasi penimbunan BBM di Papua. Pengawasan harus dilakukan dengan baik,” imbaunya.
Selain itu, Ramses mengingatkan pentingnya transisi dari penggunaan minyak tanah ke gas di Papua. “Mutasi dari minyak tanah ke gas sudah harus dikonsep dari sekarang, agar pada waktunya seluruh masyarakat Papua sudah beralih ke gas. Mungkin dimulai dari Kota Jayapura,” harapnya.
Selain itu, Gubernur Ramses menyatakan bahwa salah satu tugas utama Pertamina saat ini adalah meyakinkan masyarakat Papua untuk mengembalikan kepercayaan mereka. Hal ini menyusul kasus yang sempat heboh terkait mengoplos Pertalite menjadi Pertamax.
“Tugas pertama Pertamina adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk mengembalikan kepercayaannya, dan itu harus dilakukan secara masif kepada masyarakat,” ujarnya.