JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri membuka secara resmi operasi patuh cartenz 2024 dalam gabungan yang digelar di halaman Mapolda Papua, Senin (15/7) kemarin.
Operasi patuh ini dilaksanakan secara terpusat di 38 Polda jajaran selama 14 hari terhitung 15 Juli – 28 Juli 2024. Untuk Polda Papua sendiri melibatkan 423 personil Polda Papua dan jajaran.
Fakhiri menyampaikan bahwa meski operasi patuh ini lebih meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat namun secara pelaksanaan semua harus dilakukan dengan cara preemtiv, preventif dengan mengedepankan kegiatan edukatif, persuasive dan simpatik serta humanis.
Lalu dalam penegakan hukum dilakukan secara professional. “Tidak ada negosiasi, tak ada transaksional dan jangan sakiti hati masyarakat sebab seyogianya penegakan hukum yang baik akan berdampak pada kedisiplinan masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran kembali,” beber Kapolda usai apel gabungan.
Diungkapkan bahwa indeks kepercayaan masyarakat terhadap Polri meningkat 73,1 persen. Angka ini diminta dipertahankan bahkan ditingkatkan. Dipaparkan juga terkait perbandingan angka tilang dan teguran periode 2022 dan 2023 dimana pelanggaran tahun 2022 sebanyak 635 naik 108 persen menjadi 1322 pelanggar di tahun 2023.
Teguran tahun 2022 sebanyak 6512 turun 18,25 persen menjadi 5323 pelanggar di tahun 2023 sedangkan korban jiwa tahun 2022 sebanyak 2058 jiwa turun 117,6 persen menjadi 1758 jiwa di tahun 2023.
Karena itu untuk mengantisipasi dan menekan laju kecelakaan lalu lintas maka pelaksanaan operasi patuh cartenz. Ini agar ikut menekan angka pelanggaran kecelakaan dan fatalitas korban laka dan meningkatkan kedisiplinan dalam berlalulintas. “Dari struktur ini diharapkan bisa para instansi bisa bersinergi dalam mengatasi kerumitan persoalan lalu lintas sehingga tujuan operasi ini bisa terwujud,” imbuhnya.
Sementara Dirlantas Polda Papua, Kombes Pol Abrie Pardede menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pencegahan namun tetap ada penegakan hukum. Tercatat ada 14 pelanggaran yang jadi fokus penindakan mulai dari melawan arus, berkendaraan dalam pengaruh alcohol, mengoperasikan Hp saat berkendara, tidak menggunakan helm SNI, melebihi batas kecepatan, tidak memiliki SIM, membonceng lebih dari 1 , kendaraan tidak layak jalan, knalpot racing, memasang rotator atau sirine dan menggunakan plat palsu hingga penertiban parkir liar.
“Semua akan kami cek dan pastikan ada penindakan disitu. Kami ingin menekan angka kecelakaan dan pelanggaran dan satu upaya yang bisa dilakukan adalah lewat operasi patuh ini,” beber Pardede. Lalu jalur depan Mapolda Papua nantinya akan dijadikan project untuk kawasan tertib. “Tak ada lagi yang melintas sambil melakukan pelanggaran,” tutupnya.
Sementara di tempat terpisah Ny Herni menyoroti pengendara roda dua selalu mengambil jalan potong/jalan pintas di depan Mapolda tepatnya di depan APO Bengkel. ” Itu ada polisi ada taruh pembatas tapi di buka lagi, ini kan berbahaya bagi pengendara lain. Kalau mau putar balik ya harus sampai di porasko baru bisa putar bukan seenaknya putar di depan Polda, sangat membahayakan,” bebernya. (ade/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos