JAYAPURA – Menjelang peresmian Papua Youth Creative Hub (PYCH), Wakil Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana WK mengecek kesiapan acara pada Kamis (16/3).
Peninjauan ini dimulai dari masing-masing booth yang akan menampilkan presentasi di depan Presiden Joko Widodo hingga simulasi pelaksanaan video conference untuk acara peresmian pada (21/3).
Wakil Kepala BIN, Teddy Lhaksmana WK mengapresiasi kesiapan presentasi dari masing-masing booth yang akan tampil di hadapan Presiden Joko Widodo nanti. Namun, masing-masing narator tetap harus berlatih hingga pelaksanaan acara.
“Saat presentasi nanti, tetap yakin dan fokus tentang materi yang akan disampaikan. Narator juga harus siap menjawab pertanyaan Presiden Joko Widodo saat presentasi booth berlangsung,” tutur Teddy disela-sela peninjauan.
Saat peninjauan, Wakil Kepala BIN, Teddy Lhaksmana juga melakukan video conference dengan perwakilan anak-anak muda yang tergabung dengan Papua Muda Inspiratif (PMI). Vicon tersebut menghadirkan empat anggota PMI yang memiliki usaha di berbagai bidang, diantaranya Maria Fransiska pemilik usaha ayam telur di Kota Jayapura, Abdul Wahab pemilik usaha Bengkel Sapi dan Perkebunan Jagung di Fak Fak, Albert Burwos pemilik peternakan Babi di Manokwari dan Daud Amnan pemilik lahan perkebunan jagung di Tambraw.
Abdul Wahab yang mengelola Bengkel Sapi dan Perkebunan Jagung, menyampaikan progres peternakan sapinya yang saat ini sudah memiliki sekitar 50 ekor sapi.
“Keberadaan PMI sangat mendukung dalam tata kelola dan manajemennya, serta konektivitas dengan pemerintah daerah. Integrasi dan sinergitasnya cukup baik, sehingga program-programnya dapat terlaksana” terangnya.
Di tempat yang sama, Albert Burwos, Peternak Babi, mengatakan saat ini jumlah babi yang ada di kandang mencapai 71 ekor dan malam ini akan datang lagi sebanyak 20 ekor.
“Jumlah tersebut akan terus dilengkapi hingga mencapai 105 ekor,” ujarnya.
Selama dilaksanakan peninjauan, persiapan sudah berjalan dengan baik dan semangat pengisi acara untuk menyambut Presiden Joko Widodo terbilang cukup tinggi. Selain peninjauan booth dan simulasi video conference, ada booth yang menarik yakni Aplikasi Papua yang memfasilitasi beberapa aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat seperti aplikasi Containder (Bersih Sampah) dan Papua Pacific Park.
Aplikasi tersebut dibuat oleh talenta-talenta muda Papua yang memiliki passion dalam dunia digital.
Founder Containder, Irsanto Andi Imbiri mengatakan, aplikasi ini terkait manajemen pengelolaan sampah untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan atau menyampaikan aspirasi terkait keluhan terkait lingkungan yang kotor. Bermuara dari community yang peduli lingkungan, aplikasi ini dibangun sejak tahun 2022.
“Containder diharapkan dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang buruk terutama karena sampah. Aplikasi ini akan mudah dipantau Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebersihan (Business to Government) terkait tempat mana yang sudah dibersihkan dan mana yang belum” kata Irsanto.
Sementara itu, Daniel Sedik selaku Founder dari Papua Pacific Park menyampaikan aplikasi ini fokus pada ekosistem wisata yakni bagaimana masyarakat lokal terlibat langsung dalam bisnis pariwisata. Selain itu, juga untuk mengeksplorasi wisata Papua agar lebih dikenal masyarakat.
“Papua Pacific Park sebagai aplikasi untuk menyediakan tour dan wisata di wilayah Papua. Selama ini, wisata Papua hanya mengenal Raja Ampat, padahal masih banyak destinasi wisata lainnya,” pungkasnya. (fia/gin)