Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Tujuh Korban Pelecehan Dijawalkan Pemeriksaan Psikologi

JAYAPURA-Penyidikan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang Pembina pramuka berinisial PS terhadap sejumlah anggota pramuka hingga kini terus didalami. Perkembangan terakhir adalah penyidik Polda Papua akan melakukan pemeriksaan psikologi terhadap 7 korbannya.

  Direktur Kriminal Umum Polda Papua melalui Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Papua Kompol Diaritz Felle, mengatakan, ketujuh korban akan dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan psikologi.

   “Para korban akan dilakukan pemeriksaan psikologinya begitupun dengan orang tua korban juga kami turut lakukan pemeriksaan,” ucap Kasubdit Renakta Ditreskrimum, Rabu (13/3).

   Pemeriksaan psikologi untuk mengecek apakah ada dampak secara psikolog terhadap perbuatan yang dilakukan oleh PS. Selain itu, Kasubdit Renakta mengatakan bahwa ada 4 orang saksi yang diperiksa Rabu (13/3) pagi,  diantaranya Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan dan 3 rekan korban yang juga teman sekolah.

Baca Juga :  Bawaslu Kota Jayapura Pantau Perekrutan Pantarlih

   “Tadi pagi kami telah melakukan pemeriksaan terhadap keempat orang saksi,” ungkapnya. “Untuk sementara ini saksi menjadi 12 (Dua belas) orang,” pungkasnya.

    Sebelumnya dilaporkan sebanyak tujuh siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diduga menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum pembina pramuka berinisial PS. Kasus ini terjadi sejak tahun 2021 dan akhirnya terungkap setelah salah satu korban bersuara dan ternyata ada banyak korban lainnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Penyidikan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang Pembina pramuka berinisial PS terhadap sejumlah anggota pramuka hingga kini terus didalami. Perkembangan terakhir adalah penyidik Polda Papua akan melakukan pemeriksaan psikologi terhadap 7 korbannya.

  Direktur Kriminal Umum Polda Papua melalui Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Papua Kompol Diaritz Felle, mengatakan, ketujuh korban akan dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan psikologi.

   “Para korban akan dilakukan pemeriksaan psikologinya begitupun dengan orang tua korban juga kami turut lakukan pemeriksaan,” ucap Kasubdit Renakta Ditreskrimum, Rabu (13/3).

   Pemeriksaan psikologi untuk mengecek apakah ada dampak secara psikolog terhadap perbuatan yang dilakukan oleh PS. Selain itu, Kasubdit Renakta mengatakan bahwa ada 4 orang saksi yang diperiksa Rabu (13/3) pagi,  diantaranya Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan dan 3 rekan korban yang juga teman sekolah.

Baca Juga :  78 Hektar Kawasan Penyangga Cyclops Mulai Ditanami Bambu Petung

   “Tadi pagi kami telah melakukan pemeriksaan terhadap keempat orang saksi,” ungkapnya. “Untuk sementara ini saksi menjadi 12 (Dua belas) orang,” pungkasnya.

    Sebelumnya dilaporkan sebanyak tujuh siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diduga menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum pembina pramuka berinisial PS. Kasus ini terjadi sejak tahun 2021 dan akhirnya terungkap setelah salah satu korban bersuara dan ternyata ada banyak korban lainnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya