Sekolah itu menerapkan waktu sekolah pagi dan sekolah siang, dari dua sekolah yang ada di dalam satu atap itu, total siswa mencapai kurang lebih 500-an. Kadang guru-guru berusaha untuk sedikit “koboi” menghadapi oknum tersebut, tetapi mereka cenderung lebih agresif. Pintu pagar masuk sekolah sudah berulang kali dirusak dan dijebol.
Pengalaman-pengalaman seperti ini memang tidak mudah untuk dihadapi. Apalagi itu merupakan lembaga pendidikan, tempat dimana anak anak belajar. Semestinya hal seperti itu tidak terjadi disekolah itu, namun para guru kadang pasrah dengan kondisi seperti itu. Namun yang dikhawatirkan, apabila ini dibiarkan bisa berdampak terhadap kenyamanan anak anak untuk menimba ilmu di sekolah itu.
“Kami sering mengusir tetapi sasarannya sekolah dirusak, tanaman dicabut semua, cabut baru lempar ke dalam ruangan. Itu masalah kami yang sangat rumit di sekolah. Kami berharap Kapolsek dan danramil, tolong tertibkan ini. Kami sudah pernah melapor ke Kapolres bahkan ke Polda. Kemudian kami juga sudah pernah masang CCTV tetapi sudah dirusak dan dicuri. Lalu bagaimana dengan ketertiban masyarakat ini, apakah menjadi tanggung jawab sekolah juga,” harapnya. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos