Site icon Cenderawasih Pos

Bau Tumpukan Sampah di Pasar Membuat Tidak Nyaman 

Tumpukan sampah di Pasar Induk Youtefa, mengeluarkan bau tak sedap membuat pedagang dan pengunjung pasar menjadi kurang nyaman, Sabtu (11/5) (foto:Jimi/Cepos)

JAYAPURA-Tak hanya becek dan genangan air saat hujan, tumpukan sampah yang di lingkungan Pasar Youtefa, memmbuat tidak nyaman para pedagang maupun pengunjung pasar terbesar ini.  Sebab, banyak tumpukan sampah basah yang tergenang di dalam selokan Pasar Induk Youtefa.

   Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Sabtu (11/5), salah seorang pedagang menyampaikan keluhannya dengan kondisi selokan di pasar yang penuh dengan tumpukan sampah. Kondisi ini sudah terjadi sejak lama, tetapi belum ada respon dari pemerintah, khususnya pengelola  pasar.

     Yopi (50), salah seorang pedagang di pasar Induk Youtefa mengatakan ini perlu perhatian dari pemerintah dan pengelola  pasar supaya ditertibkan para pedagang yang membuang sampah sembarang tempat.

   “Intinya jangan membuang sampah di Parit atau di selokan, untuk menghindari kalau hujan itu, bisa meluap dan  banjir,” kata Yopi kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (11/5).

   Yopi mengaku para pedagang di pasar tersebut sudah memberikan retribusi tiga kali dalam sehari untuk jaminan kebersihan. Diharapkan dari kontribusi retribusi ini ada imbal balik dengan pelayanan kebersihan di lingkungan pasar Youtefa.

   Dia juga mengatakan perlunya ketegasan dari pengelola pasar untuk mengatur tempat parkir yang baik demi menjaga kenyamanan para pembeli. “Perlunya ketegasan dari para pengelola Pasar itu, supaya diatur baik, mana itu tempat parkir, mana itu tempat jualan, harus diatur baik, supaya ketiga orang berkunjung di pasar itu juga bagus dan nyaman,” lanjut Yopi.

   Diketahui Air di Selokan Pasar tersebut biasanya akan semakin menggenang ketika hujan turun. Hal ini karena selokan yang tepat berada di bawah genangan tersumbat oleh tumpukan sampah. Selokan tersebut seharusnya mengalirkan air hingga ke tempat pembuangan di luar pasar.

   Yopi menyambut baik apabila pemerintah ada rencana untuk membersihkan selokan di Pasar tersebut dalam waktu dekat secara rutin. Hal ini juga untuk mengantisipasi  cuaca yang tidak menentu. Tidak mungkin kedepannya musim kemarau terus pasti ada hujannya juga. “Kita belajar dari pengalaman, disini kita sudah berapa kali banjir, terendam gara-gara sampah-sampah yang ada di selokan ini,” sambungnya.

  Ia mengharapkan pemerintah harus tegas, dikarenakan kata Yopi pasar ini income (pendapatan) paling besar. Jadi harus diatur baik ditata baik dan diberikan pengertian baik kepada para pedagang.

  Yopi juga menginginkan pemerintah untuk membuat aspal di jalan masuk pasar, paling tidak pengerasan jalan agar tidak tertimbun air dan berlumpur.

Sebelumnya pasangan suami istri pedagang pasar Youtefa, Nirmawati (51) dan Ateng(53), menyampaikan bahwa kondisi seperti sudah lama terjadi, penumpukan sampah di tiap selokan belum juga ditangani hingga saat ini.

  Tidak hanya masalah sampah, Nirmawati dan Ateng juga mengeluh terkait kondisi jalan yang berlumpur ketika hujan tiba. “Iya kita tetap jual disini, mau dimana lagi, kondisinya memang seperti ini sudah lama, kecuali kalau banjirnya besar ya, terpaksa kita harus istirahat,” ungkap Ateng.

  Ateng dan Nirmawati mengaku bahwa sudah sejak lama kondisi Pasar seperti itu, padahal semua Pedagang yang jualan di pasar tersebut memberikan retribusi tiap harinya berjumlah Rp.10.000, itu termasuk uang kebersihan.

   Untuk mengurangi kondisi tersebut Nirmawati mengungkapkan bahwa Ia dan pedagang lainnya telah melakukan kerja swadaya, dengan menimbun lubang-lubang yang tergenang air serta bagian jalan yang lumpur dan licin. (cr-278/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version