JAYAPURA – Peristiwa pembantaian terhadap 11 orang pendulang emas di pedalaman Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan sejak, 6-7 April 2025 oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) meninggalkan luka fisik dan trauma mendalam bagi para korban selamat.
Serangan brutal yang dilakukan TPNPB OPM inipun mendapatkan kecaman dari berbagai pihak tak terkecuali Barisan Merah Putih (BMP) Papua. Dalam keterangannya Ketua BMP Papua Max Abneer Ohee mengatakan bahwa pihaknya sangat mengutuk keras terhadap pelaku aksi kekerasan tersebut.
Hal itu disampaikan Max ketika ditemui Cenderawasih Pos dalam kegiatan musyawarah nasional DPP BMP RI – Papua bersama enam DPD se-tanah Papua di PYCH, Kamis (11/4).
“Pada prinsipnya kami barisan merah putih Papua sangat mengutuk keras dan mengecam aksi pembantaian yang dilakukan oleh kelompok itu (TPNPB OPM),” tegas Max kepada Cenderawasih Pos.
Ketua umum BMP Papua itu mengatakan aksi yang dilakukan oleh kelompok tersebut merupakan kejahatan yang luar biasa dan tidak bisa di toleransi. Karena itu dia berharap kepada aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas dan menghukum pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos