JAYAPURA -Pasca penangkapan Gubenur Lukas Enembe, banyak beredar informasi di medsos yang menyebut KRP akan mengelar aksi demontrasi. Menangapi kabar tersebut Koalisi Rakyat Papua (KRP) dengan tegas menyampaikan bahwa pihaknya tidak merencanakan akan melakukan demonstrasi di Bumi Cenderawasih pasca penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe. “Kami KRP sampai hari ini belum punya keputusan untuk lakukan demo,” tegas Otniel Deda, selaku Ketua KRP di Jayapura kepada wartawan, Kamis (12/1).
Otniel, menyampaikan informasi yang beredar terkait akan adanya aksi dari KRP, itu adalah hoaks, dan hanya ingin menggangu situasi Kamtibmas di Papua. ” Kalau ada informasi mengatasnamakan KRP untuk demo itu hoaks,” ujarnya.
Otniel Deda berujar, selaku penanggungjawab pihaknya saat ini hanya akan melakukan aksi demo yang bermartabat yaitu aksi demo melalui media massa.” Saat ini kita lakukan demo melalui media massa, media elektronik dengan cara yang bermartabat. Serta kita akan lakukan audiens bersama seluruh lembaga yang ada,” sambungnya.
Ia menambahkan, pihaknya selalu memberikan pandangan yang baik untuk menciptakan situasi aman dan kondusif di Bumi Cendrawasih.”Kita akan selalu memberikan pikiran untuk menciptakan Papua yang aman dan damai. Hal ini bertujuan agar sema masyarakat di Papua merasa nyaman untuk beraktivitas,” tandasnya.
Terkait penangkapan Lukas Enembe sendiri, KRP menyesali sikap KPK sebab menurut mereka SOP penangkapan LE oleh KPK sangat tidak sesuai dengan porsedur. Lantaran saat ini LE tengah menjalani perawatan terhadap penyakit yang dideritanya. Namun dengan kondisi itu KPK justru menangkap LE secara paksa.
“Kami melihat apa yang dilakukan KPK terhadap Lukas Enembe sangat tidak menhormati martabat LE sebagai pejabat negara, padahal LE, telah dengan berbagai upaya memberikan kontribusi untuk pembangunan di tanah Papua maupun untuk Negara kesatuan Republik Indonesia, tapi sayangnya jutru orang hebat ini diperlakukan tidak adil,” ungkap Ketua KRP, Otniel Deda di Jayapura, Selasa, (12/1).
Otniel, menilai langkah KPK menangkap LE sangat tidak menghargai karya dari orang nomor satu di bumi Cenderawasih itu. Padahal LE telah membangun tanah Papua sampai maju seperti sekarang ini. Iapun menyebut situasi yang terjadi pasca penangkapan LE, membuktikan kecintaan masyarakat Papua terhadap Gubernur Lukas Enembe.
“Jujur kami, sedih melihat sikap KPK yang memperlakukan Lukas Enembe seperti itu, bagiamana ia dengan kondisi kesehatanya yang sangat parah, tapi jutru KPK memeprlakukanya sangat tidak adil,” ujarnya.
Iapun dengan tegas meminta kepada KPK, Presiden dan juga Menkopolhukam, agar dalam menyelesikan kasus yang tengah dihadapi LE harus mengutamakan nilai kemanusiaan, dalam hal ini pemerintah pusat harus memeprhatikan kesehatan Gubernu Lukas Enembe.
“Kami minta kepada KPK dan presiden agar memberikan Akses bagi keluarga LE dan juga dokter pribadinya untuk merawat kesehatan LE, karena hanya dokter pribadi dan keluarganya yang tau komdisi keseehatan Lukas Enembe,” tegas Ontiel.
Otnile mengungkapkan kontribusi Lukas Enembe, untuk Papua sangat luar biasa, hal itu dapat dibuktikan bagaimana Papua saat ini satu satunya wilayah di Indonesia timur yang lebih maju dari wilayah lain. Menurut dia kemajuan tanah Papua tidak terlepas dari kerja keras Lukas Enembe, yang walaupun dengan kondisi, kesehatanya, namun Lukas Enembe tetap bekerja keras demi rakyat Papua.
“Apa yang kurang dari kerja kerja Enembe, selama 10 tahun masa kepepimpinanya sebagai gubernur Papua, ada banyak hal yang dapat kita lihat dari kemajuan tanah Papua, ini membutkikan bagiaman LE serius mendukung program kerja pemerintah pusat selain untuk peningkatan pembangunana di Papua tapi juga untuk Indonesia,” ungkap Otniel.
Iapun menyampaikan pihaknya memberi kepercayaan penuh kepada KPK dan juga Prsiden untuk mengurus LE, tentu dalam hal ini terkait penanganan kasus yang di hadapi LE harus mengutamakan kesehatan dari pada segalannya.
“Jangan sampai KPK fokus mengurus kasus LE tapi kondisi yang ia derita saat ini diabaikan, karena kami Masyarskat Papua memberi kepercayaan penuh kepada KPK dan juga presiden untuk mengurus Lukas Enembe,” tutur Otniel.
Besaran dana yang dituduhkan KPK kepada LE lanjut Otnjel tidak sebanding dengan kontribusi LE kepada bangsa dan negara, sehingga iapun mengharapkan agar selama LE, ditahan oleh KPK, maka KPK harus serius mengurus kesehatan dari orang nomor satu di bumi Cenderawasih itu.
“Uang Rp 1 M itu sedikit bagi kami masyarakat Papua, jika dibandingkan kontribusi LE, untuk negara ini, sehingga kami harap agar KPK serius memperhatikan kondisi kesehatan LE selama di tahan,” harap Ontliel.
Kemudian Sekretaris KRP, Asri Gombo, menilai bahwa penangkapan terhadap LE oleh KPK bagian dari permainan politik yang ingin mengintimidasi Gubernur Papua lantaran, LE saat ini tengah menjalani proses pemulihan terhadap kesehatannya, selain itu masa kepemimpianan LE hanya tinggal hitung bulan, tapi tiba tiba KPK menangkap LE secara Paksa.
“Lukas Enembe punya prestasi yang luar biasa untuk pembanguann tanah Papua dan juga terhadap NKRI, maka kami mohon negara menghormati martabat LE sebagai perwakilan kami orang Papua,” ungkapnya. (rel)