Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Rumah dan Ternak Warga Kampwolker Diterjang Banjir

Warga Berharap Pemerintah Bangun Talud

JAYAPURA-Warga yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai  Kampwolker merasakan dampak banjir yang terjadi pada Jumat (7/1) lalu, dimana sebagian rumah warga di pinggiran sungai ini ada  yang hanyut, termasuk ternak  yang dipelihara di belakang rumah.

    Salah satu warga Kali Kampwolker yang mengalami dampak banjir Ofni Oagai saat ditemui Cenderawasih Pos mengaku bahwa banjir tersebut berbeda dari biasanya. Menurutnya, ketinggian air yang tadinya hanya biasa kini volume air naik hingga dapur dan  hewan ternak mereka tidak terselamatkan.

   “Saya  bingung rumah dan babi di kandang dulu aman,  tapi saat banjir itu beda sekali kali ini, babi lima ekor tapi dua ekor selamat tiganya hanyut, kami tidak tau kemana,” kata Ofni Oagai.

  Ia mengatakan pada saat malam itu, air ketinggian  hampir dekat  rumah dan sangat berbahaya. “Jadi  kami lihat ini (derasnya air) seperti mau cari manusia jadi semua hilang jejak, kami bingung. Air sempat  sudah masuk ke rumah, jadi rata tebing ini,” katanya saat menunjuk tebing sekitar 15 Meter lebih itu.

Baca Juga :  Komisi Yudisial Hadir di Papua Kawal Kinerja Hakim

   Dari peristiwa itu,  ia mengaku mengalami kerugian namun sampai dengan saat ini pemerintah belum melakukan survei atau melihat warga di sekitaran itu yang juga merasakan dampak.

  “Jadi saya masih pikir-pikir  ini  pemerintah bantu atau tidak, tapi yang kami harap pemerintah  bisa buat talud, karena banjir berikut pasti kami akan terancam, dan waktu air hujan turun masuk rumah sampai Aspal di jalan semua goyang,  karena batu besar yang hanyut buat getaran, tapi kami heran Pemerintah belum data sampai yang sekarang ini. Kami harap bisa bangun talud” ujarnya.

   Meski demikian dia mengaku sebelum membangun rumah di pinggir sungai tersebut ia mengatakan sempat berpikir bahwa akan bahaya banjir, namun tidak seperti yang terjadi saat kemarin itu, dimana luapan banjir di kali begitu tinggi sampai memasuki lantai rumah mereka membuat mereka kaget.

Baca Juga :  Jembatan Youtefa Kerap Jadi Arena Jumping Motor

   “Kami waktu bangun rumah kami memang berpikir akan banjir tapi kami kira banjir biasa padahal banjir ini parah sekali dan sangat berbahaya, kami juga bingung,” katanya.

  Dari pantauan di lapangan sepanjang kali kkamp Wolker memang terlihat adanya erosi di beberapa bibir sungai. Beberapa bangunan yang berdekatan dengan tempat melintas air terbawa arus dan juga jembatan di Perumnas dua, di belakang lapangan Emsyk  yang roboh terbawah arus,” ujarnya, (oel/tri).

Warga Berharap Pemerintah Bangun Talud

JAYAPURA-Warga yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai  Kampwolker merasakan dampak banjir yang terjadi pada Jumat (7/1) lalu, dimana sebagian rumah warga di pinggiran sungai ini ada  yang hanyut, termasuk ternak  yang dipelihara di belakang rumah.

    Salah satu warga Kali Kampwolker yang mengalami dampak banjir Ofni Oagai saat ditemui Cenderawasih Pos mengaku bahwa banjir tersebut berbeda dari biasanya. Menurutnya, ketinggian air yang tadinya hanya biasa kini volume air naik hingga dapur dan  hewan ternak mereka tidak terselamatkan.

   “Saya  bingung rumah dan babi di kandang dulu aman,  tapi saat banjir itu beda sekali kali ini, babi lima ekor tapi dua ekor selamat tiganya hanyut, kami tidak tau kemana,” kata Ofni Oagai.

  Ia mengatakan pada saat malam itu, air ketinggian  hampir dekat  rumah dan sangat berbahaya. “Jadi  kami lihat ini (derasnya air) seperti mau cari manusia jadi semua hilang jejak, kami bingung. Air sempat  sudah masuk ke rumah, jadi rata tebing ini,” katanya saat menunjuk tebing sekitar 15 Meter lebih itu.

Baca Juga :  Aplikasikan Ilmu Untuk Membangun Papua

   Dari peristiwa itu,  ia mengaku mengalami kerugian namun sampai dengan saat ini pemerintah belum melakukan survei atau melihat warga di sekitaran itu yang juga merasakan dampak.

  “Jadi saya masih pikir-pikir  ini  pemerintah bantu atau tidak, tapi yang kami harap pemerintah  bisa buat talud, karena banjir berikut pasti kami akan terancam, dan waktu air hujan turun masuk rumah sampai Aspal di jalan semua goyang,  karena batu besar yang hanyut buat getaran, tapi kami heran Pemerintah belum data sampai yang sekarang ini. Kami harap bisa bangun talud” ujarnya.

   Meski demikian dia mengaku sebelum membangun rumah di pinggir sungai tersebut ia mengatakan sempat berpikir bahwa akan bahaya banjir, namun tidak seperti yang terjadi saat kemarin itu, dimana luapan banjir di kali begitu tinggi sampai memasuki lantai rumah mereka membuat mereka kaget.

Baca Juga :  Peduli Banjir Jayapura, Bupati Puncak Jaya Sambangi Asrama Mahsiswa

   “Kami waktu bangun rumah kami memang berpikir akan banjir tapi kami kira banjir biasa padahal banjir ini parah sekali dan sangat berbahaya, kami juga bingung,” katanya.

  Dari pantauan di lapangan sepanjang kali kkamp Wolker memang terlihat adanya erosi di beberapa bibir sungai. Beberapa bangunan yang berdekatan dengan tempat melintas air terbawa arus dan juga jembatan di Perumnas dua, di belakang lapangan Emsyk  yang roboh terbawah arus,” ujarnya, (oel/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya