Tuesday, April 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Ketua DPRP: Jangan Tunda Pembayaran Insentif Tenaga Medis

Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw

JAYAPURA – Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw terliat sedikit kesal dengan kesepakatan awal dari penanganan covid 19 di Papua. Pasalnya DPRP memiliki semangat untuk memotong anggaran mereka yang mencapai 49,8 persen salah satunya karena ingin memberi kepastian kepada tenaga medis bahwa semua jerih payah yang dilakukan akan tetap dihargai oleh pemerintah. Ia beberapa kali mengingatkan untuk insentif tenaga medis untuk segera dibayarkan dan jangan sampai telat. Namun pada kenyataannya hingga kini dana insentif tersebut belum juga diterima. 

 “Saya meminta pimpinan rumah sakit di Papua untuk segera membayarkan insentif tambahan tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien covid-19. Dari awal kami sudah sampaikan bahwa tenaga kesehatan perlu ikut diprioritaskan karena mereka adalah benteng terakhir masyarakat dalam penanggulangan covid-19 di Papua,” tegas Jhony Banua Rouw di Hotel Aston Jayapura, Senin (8/6). Hanya Johny kesal lantaran hingga kini insentif tambahan tenaga medis tersebut belum dibayarkan padahal dari laporan yang diterimanya dana tersebut sudah dicairkan dan dikirim ke rekening rumah-rumah sakit.

Baca Juga :  Pedagang dan Warga Pasar Pagi Paldam Ikuti Rapid Test Massal

 “Kami minta dalam minggu ini sudah harus dibayarkan, jangan ditunda lagi. Itu kami anggarkan karena sudah melakukan perhitungan lebih dulu dimana setelah mereka bekerja, mereka tidak bisa langsung bertemu keluarga melainkan harus melakukan karantina. Nah selama karantina mereka juga perlu membeli vitamin tambahan dan makanan yang bergizi serta menghubungi keluarganya,” beber Johny. Ia menyampaikan bahwa setelah dicek ternyata dana insentif ini  sejak minggu kemarin sudah dicairkan ke rumah sakit dan ternyata hingga kini juga belum dibayarkan. 

 “Intinya uangnya sudah dikirimkan ke rumah-rumah sakit dan kami harap minggu ini sudah dibayarkan insentifnya. Alasannya keterlambatan adalah sistem yang harus diferivikasi tapi kami desak minggu ini wajib dibayarkan mengingat uangnya sudah dikirimkan,” tegasnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Pleno Kota Selesai, Bawaslu Temukan Banyak Kejanggalan.
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw

JAYAPURA – Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw terliat sedikit kesal dengan kesepakatan awal dari penanganan covid 19 di Papua. Pasalnya DPRP memiliki semangat untuk memotong anggaran mereka yang mencapai 49,8 persen salah satunya karena ingin memberi kepastian kepada tenaga medis bahwa semua jerih payah yang dilakukan akan tetap dihargai oleh pemerintah. Ia beberapa kali mengingatkan untuk insentif tenaga medis untuk segera dibayarkan dan jangan sampai telat. Namun pada kenyataannya hingga kini dana insentif tersebut belum juga diterima. 

 “Saya meminta pimpinan rumah sakit di Papua untuk segera membayarkan insentif tambahan tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien covid-19. Dari awal kami sudah sampaikan bahwa tenaga kesehatan perlu ikut diprioritaskan karena mereka adalah benteng terakhir masyarakat dalam penanggulangan covid-19 di Papua,” tegas Jhony Banua Rouw di Hotel Aston Jayapura, Senin (8/6). Hanya Johny kesal lantaran hingga kini insentif tambahan tenaga medis tersebut belum dibayarkan padahal dari laporan yang diterimanya dana tersebut sudah dicairkan dan dikirim ke rekening rumah-rumah sakit.

Baca Juga :  Pleno Kota Selesai, Bawaslu Temukan Banyak Kejanggalan.

 “Kami minta dalam minggu ini sudah harus dibayarkan, jangan ditunda lagi. Itu kami anggarkan karena sudah melakukan perhitungan lebih dulu dimana setelah mereka bekerja, mereka tidak bisa langsung bertemu keluarga melainkan harus melakukan karantina. Nah selama karantina mereka juga perlu membeli vitamin tambahan dan makanan yang bergizi serta menghubungi keluarganya,” beber Johny. Ia menyampaikan bahwa setelah dicek ternyata dana insentif ini  sejak minggu kemarin sudah dicairkan ke rumah sakit dan ternyata hingga kini juga belum dibayarkan. 

 “Intinya uangnya sudah dikirimkan ke rumah-rumah sakit dan kami harap minggu ini sudah dibayarkan insentifnya. Alasannya keterlambatan adalah sistem yang harus diferivikasi tapi kami desak minggu ini wajib dibayarkan mengingat uangnya sudah dikirimkan,” tegasnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Kepala Kampung Tobati Mulai Siapkan Program 100 Hari Pertama

Berita Terbaru

Artikel Lainnya