Thursday, December 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Gubernur Pastikan Bapok di Papua Tercukupi

JAYAPURA – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong pastikan stok bahan pokok (Bapok) tercukupi hingga dua bulan ke depan, termasuk Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu terungkap usai melakukan pemantauan lapangan terkait harga pasar memasuki Nataru.

   Beberapa lokasi dikunjungi, Jumat (6/12). Di antaranya Pasar Sentral Hamadi, gudang PT Maju Makmur, gudang PT Irian Jaya serta Hypermart. “Stok beras, minyak, gula dan kebutuhan lainnya tercukupi. Ketersediaan stok mereka untuk dua bulan ke depan,” ucap Ramses kepada wartawan usai melakukan pemantauan bersama pejabat pemprov, TPID dan Satgas Pangan.

   Ramses menyebut harga barang di Pasar Hamadi fluktuatif, tidak terjadi gejolak harga yang signifikan. “Harga ayam kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu, saya rasa masih terjangkau. Pemprov melalui Dinas Perdagangan rutin melakukan pemantauan, sehingga tidak terjadi kenaikan yang signifikan, jika naiknya Rp 1000 hingga Rp 2000 itu masih wajar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Berbagai Program Dilakukan Guna Penanganan Stunting

   Sementara komoditas cabai terpantau aman. Terbantukan dengan produk lokal yang ada di Jayapura dan sekitarnya. “Yang menjadi problem adalah masalah distribusi bahan pokok, antrean bahan bakar minyak (BBM) turut menghambat distribusi barang. Kita akan cek ke Pertamina mencari solusinya,” kata Ramses.

  Sementara itu, Ketua Aprindo Papua, Harris Manuputty logistik Bapok dan pangan tersedia di gudang-gudang distributor maupun seluruh ritel hingga awal 2025. Seperti beras, tepung terigu, gula pasir, minyak goreng dan kebutuhan lainnya.

  Harris menyebut tahun ini ada peningkatan stok di atas 10% dibanding tahun lalu, misalnya tahun lalu stok beras 100 ton maka tahun ini stoknya 150 ton. Begitu juga dengan ayam beku, tahun lalu 60 ton, tahun ini tersedia 80 hingga 90 ton.

Baca Juga :  Tiba di Merauke,  Pj Gub Papua Selatan Berharap Kehadirannya Diterima   

   “Kami persiapan jauh-jauh hari, mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan Bapok atau kekosongan di Nataru. Selain itu, 23 Desember ekspedisi akan tutup dan mulai beraktivitas di Januari 2025,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong pastikan stok bahan pokok (Bapok) tercukupi hingga dua bulan ke depan, termasuk Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu terungkap usai melakukan pemantauan lapangan terkait harga pasar memasuki Nataru.

   Beberapa lokasi dikunjungi, Jumat (6/12). Di antaranya Pasar Sentral Hamadi, gudang PT Maju Makmur, gudang PT Irian Jaya serta Hypermart. “Stok beras, minyak, gula dan kebutuhan lainnya tercukupi. Ketersediaan stok mereka untuk dua bulan ke depan,” ucap Ramses kepada wartawan usai melakukan pemantauan bersama pejabat pemprov, TPID dan Satgas Pangan.

   Ramses menyebut harga barang di Pasar Hamadi fluktuatif, tidak terjadi gejolak harga yang signifikan. “Harga ayam kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu, saya rasa masih terjangkau. Pemprov melalui Dinas Perdagangan rutin melakukan pemantauan, sehingga tidak terjadi kenaikan yang signifikan, jika naiknya Rp 1000 hingga Rp 2000 itu masih wajar,” ungkapnya.

Baca Juga :  BTM-YES Tawarkan Program Khusus Petani Papua

   Sementara komoditas cabai terpantau aman. Terbantukan dengan produk lokal yang ada di Jayapura dan sekitarnya. “Yang menjadi problem adalah masalah distribusi bahan pokok, antrean bahan bakar minyak (BBM) turut menghambat distribusi barang. Kita akan cek ke Pertamina mencari solusinya,” kata Ramses.

  Sementara itu, Ketua Aprindo Papua, Harris Manuputty logistik Bapok dan pangan tersedia di gudang-gudang distributor maupun seluruh ritel hingga awal 2025. Seperti beras, tepung terigu, gula pasir, minyak goreng dan kebutuhan lainnya.

  Harris menyebut tahun ini ada peningkatan stok di atas 10% dibanding tahun lalu, misalnya tahun lalu stok beras 100 ton maka tahun ini stoknya 150 ton. Begitu juga dengan ayam beku, tahun lalu 60 ton, tahun ini tersedia 80 hingga 90 ton.

Baca Juga :  Terkait Anggaran PON, Pj Gubernur Papua Selatan: Akan Dilakukan Rasionalisasi

   “Kami persiapan jauh-jauh hari, mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan Bapok atau kekosongan di Nataru. Selain itu, 23 Desember ekspedisi akan tutup dan mulai beraktivitas di Januari 2025,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya