Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Butuh Keseriusan dan Komitmen Bersama Atasi Stunting

JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura sedang serius menangani masalah stunting yang terjadi di wilayah pemerintahan Kota Jayapura.  Di mana berdasarkan data saat ini, ada sekitar 20% anak di Kota Jayapura yang menderita stunting.

    Ini termasuk tinggi, sehingga menjadi perhatian dan salah  satu prioritas nasional, wajib untuk ditindaklanjuti  oleh masing-masing pemerintah daerah. Terutama  menekan angka stunting ini bisa diatasi, bahkan tidak berkembang.

    Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS) Kota Jayapura, Betty Puy mengatakan, butuh komitmen bersama lintas sektor untuk serius menangani masalah stunting di Kota Jayapura.

   Menurutnya, pimpinan daerah sudah menunjukkan keseriusan untuk mengatasi masalah ini terutama dengan penyediaan alokasi khusus anggaran. “Pertama itu komitmen dari pimpinan daerah dan pilar ini  sudah dilakukan oleh penjabat Walikota Jayapura, melalui pemberian alokasi makanan tambahan kepada anak-anak di  5 distrik dan 14 Kelurahan dan kampung,” kata Betty Puy, usai pengukuhan bapak dan bunda pengasuh stunting di Pemkot Jayapura, Jumat (6/10).

Baca Juga :  Pupuk Persaudaraan, Diskominfo Papua Gelar Perayaan Natal 

   Dalam pelaksanaanya, tim ini akan bergerak bersama mulai dari dapur sehat,di situ menu-menu khusus untuk intervensi terhadap ibu hamil, ibu menyusui, anak balita. Intervensi ini juga akan dilakukan selama  23 bulan atau  1000 hari pertama kehidupan.

   “Sehingga ahli gizi dari tim pendamping keluarga yang produknya BKKBN ini,  kan tiga orang, satunya kader PKK, kader KB dan bidan yang ada di 14 puskesmas di Kota Jayapura.

Jadi ini sebenarnya dari unsur-unsur ini sudah ada tim pendamping kita yang kita bilang TPK ini, kota Jayapura sendiri punya  921 tim yang bekerja. Namun mereka ini Kan perlu kita tingkatkan kualitas mereka,” bebernya.

Baca Juga :  Dukung Langkah Kemenhub Operasikan Pelabuhan Jayapura 7 Hari

   Dalam upaya penanganan stunting itu biarnya juga bergerak berdasarkan data EPPGBM,  data itu diinput oleh 14 Puskesmas, dari hasil pengukuran, kemudian mereka catat. Anak yang stunting, mereka nyatakan. Sehingga data ini benar benar akurat.

   “Ini keseriusan kita ya, komitmen yang  penting.  Itu wajib dilakukan kerja bersama, istilahnya jangan ada yang malas tahulah. Jadi kita sama-sama, kita berkolaborasi, atau konvergensi untuk percepatan penurunan,” pungkasnya. (roy/tri).

JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura sedang serius menangani masalah stunting yang terjadi di wilayah pemerintahan Kota Jayapura.  Di mana berdasarkan data saat ini, ada sekitar 20% anak di Kota Jayapura yang menderita stunting.

    Ini termasuk tinggi, sehingga menjadi perhatian dan salah  satu prioritas nasional, wajib untuk ditindaklanjuti  oleh masing-masing pemerintah daerah. Terutama  menekan angka stunting ini bisa diatasi, bahkan tidak berkembang.

    Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS) Kota Jayapura, Betty Puy mengatakan, butuh komitmen bersama lintas sektor untuk serius menangani masalah stunting di Kota Jayapura.

   Menurutnya, pimpinan daerah sudah menunjukkan keseriusan untuk mengatasi masalah ini terutama dengan penyediaan alokasi khusus anggaran. “Pertama itu komitmen dari pimpinan daerah dan pilar ini  sudah dilakukan oleh penjabat Walikota Jayapura, melalui pemberian alokasi makanan tambahan kepada anak-anak di  5 distrik dan 14 Kelurahan dan kampung,” kata Betty Puy, usai pengukuhan bapak dan bunda pengasuh stunting di Pemkot Jayapura, Jumat (6/10).

Baca Juga :  Bersama Srikandi Cycloop, Mama-mama dan Anak-anak Belajar Baca Tulis

   Dalam pelaksanaanya, tim ini akan bergerak bersama mulai dari dapur sehat,di situ menu-menu khusus untuk intervensi terhadap ibu hamil, ibu menyusui, anak balita. Intervensi ini juga akan dilakukan selama  23 bulan atau  1000 hari pertama kehidupan.

   “Sehingga ahli gizi dari tim pendamping keluarga yang produknya BKKBN ini,  kan tiga orang, satunya kader PKK, kader KB dan bidan yang ada di 14 puskesmas di Kota Jayapura.

Jadi ini sebenarnya dari unsur-unsur ini sudah ada tim pendamping kita yang kita bilang TPK ini, kota Jayapura sendiri punya  921 tim yang bekerja. Namun mereka ini Kan perlu kita tingkatkan kualitas mereka,” bebernya.

Baca Juga :  Kembali ke Home, Beto Goncalves: Persipura Tempat Pertama Saya

   Dalam upaya penanganan stunting itu biarnya juga bergerak berdasarkan data EPPGBM,  data itu diinput oleh 14 Puskesmas, dari hasil pengukuran, kemudian mereka catat. Anak yang stunting, mereka nyatakan. Sehingga data ini benar benar akurat.

   “Ini keseriusan kita ya, komitmen yang  penting.  Itu wajib dilakukan kerja bersama, istilahnya jangan ada yang malas tahulah. Jadi kita sama-sama, kita berkolaborasi, atau konvergensi untuk percepatan penurunan,” pungkasnya. (roy/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya