Sunday, September 8, 2024
26.7 C
Jayapura

15 Kali Gelar Pangan Murah, Pengendalian Inflasi Papua Urutan Ketiga

JAYAPURA – Kendalikan Inflasi, Pemerintah Provinsi Papua gelar gerakan pangan murah (GPM) di halaman Kantor Otonom, Jumat (5/7). Banyak warga sekitar memanfaatkan hal ini dengan datang berbelanja kebutuhan mereka.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pangan Papua, Samuel Siriwa, menyebut ini merupakan gerakan pangan murah ke-15 kalinya yang digelar Pemprov di bumi cenderawasih.

“Ke depan kita akan terus melakukan gerakan pangan murah dan itu sudah terjadwalkan, bahkan pada Selasa (9/7) mendatang kami menggelar GPM di GKI yang berlokasi di Polimak,” kata Siriwa kepada wartawan.

Selain itu lanjut Siriwa, GPM juga akan diadakan di Kabupaten Mamberamo Raya. “Kita terus menggenjot pasar murah, meski Kemendagri menilai bahwa Papua berada pada urutan tiga pada rapat pengendalian inflasi Selasa (2/7) lalu. Namun kita tidak puas sampai di situ, pelayanan kepada masyarakat tetap kita laksanakan,” ujarnya.

Baca Juga :  Persiapan Sudah Mantap, Calon Jemaah Haji Siap Berangkat

Siriwa mengaku tak ada target berapa kali dalam setahun diadakan GPM, hanya saja pihaknya programkan jika memungkinkan dalam sebulan 2 hingga 3 kali gerakan pangan murah digelar.

“Jika ada permintaan dari masyarakat atau organisasi keagamaan maka kita tetap layani, dari Bappenas siap mengfasilitasi kita terkait apa yang kita butuhkan,” ucapnya.

Disinggung soal barang barang yang terbatas di GPM, Siriwa menjelaskan itu akan menjadi bahan evaluasi bagi mereka. Namun untuk harganya sendiri lebih murah dibandingkan di pasar. Ia mencontohkan beras di pasaran bisa mencapai Rp 17-18 ribu per liter, tapi di gerakan pangan murah Rp 65 ribu per 5 kg.

“Kami minta para pedagang di Gerakan Pangan Murah tidak memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga, bahkan naik Rp 500 rupiah saja itu cukup terasa,” kata Siriwa.

Baca Juga :  Urus Mahasiswa Papua, Pemkot Akan Libatkan DPRP

Sementara itu, salah satu warga bernama Yusmina mengaku harga barang di GPM lebih murah dibangkan harga barang yang ada di pasar. Ia mencontohkan harga ayam di pasar murah Rp 65 ribu per ekor. Sementara di pasar harganya bisa mencapai Rp 70-75 ribu.

“Selain harga ayam, harga bawang juga murah dibanding di tempat lain. Harga bawang merah di gerakan pangan murah Rp 40/kg sementara di pasar Rp 45 ribu. begitu juga dengan harga bawang putih Rp 50 ribu/kg sedangkan harga di pasar Rp 55 ribu,” terangnya.

Yusmina mengaku senang dengan digelarnya pasar murah, ia pun berharap hal ini sering dilakukan oleh pemerintah. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Kendalikan Inflasi, Pemerintah Provinsi Papua gelar gerakan pangan murah (GPM) di halaman Kantor Otonom, Jumat (5/7). Banyak warga sekitar memanfaatkan hal ini dengan datang berbelanja kebutuhan mereka.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pangan Papua, Samuel Siriwa, menyebut ini merupakan gerakan pangan murah ke-15 kalinya yang digelar Pemprov di bumi cenderawasih.

“Ke depan kita akan terus melakukan gerakan pangan murah dan itu sudah terjadwalkan, bahkan pada Selasa (9/7) mendatang kami menggelar GPM di GKI yang berlokasi di Polimak,” kata Siriwa kepada wartawan.

Selain itu lanjut Siriwa, GPM juga akan diadakan di Kabupaten Mamberamo Raya. “Kita terus menggenjot pasar murah, meski Kemendagri menilai bahwa Papua berada pada urutan tiga pada rapat pengendalian inflasi Selasa (2/7) lalu. Namun kita tidak puas sampai di situ, pelayanan kepada masyarakat tetap kita laksanakan,” ujarnya.

Baca Juga :  Empat Daerah di Papua Jadi Atensi Pusat Dalam Pengendalian Inflasi

Siriwa mengaku tak ada target berapa kali dalam setahun diadakan GPM, hanya saja pihaknya programkan jika memungkinkan dalam sebulan 2 hingga 3 kali gerakan pangan murah digelar.

“Jika ada permintaan dari masyarakat atau organisasi keagamaan maka kita tetap layani, dari Bappenas siap mengfasilitasi kita terkait apa yang kita butuhkan,” ucapnya.

Disinggung soal barang barang yang terbatas di GPM, Siriwa menjelaskan itu akan menjadi bahan evaluasi bagi mereka. Namun untuk harganya sendiri lebih murah dibandingkan di pasar. Ia mencontohkan beras di pasaran bisa mencapai Rp 17-18 ribu per liter, tapi di gerakan pangan murah Rp 65 ribu per 5 kg.

“Kami minta para pedagang di Gerakan Pangan Murah tidak memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga, bahkan naik Rp 500 rupiah saja itu cukup terasa,” kata Siriwa.

Baca Juga :  Polisi Ungkap Penyebab Terbakarnya 13 Unit Mobil

Sementara itu, salah satu warga bernama Yusmina mengaku harga barang di GPM lebih murah dibangkan harga barang yang ada di pasar. Ia mencontohkan harga ayam di pasar murah Rp 65 ribu per ekor. Sementara di pasar harganya bisa mencapai Rp 70-75 ribu.

“Selain harga ayam, harga bawang juga murah dibanding di tempat lain. Harga bawang merah di gerakan pangan murah Rp 40/kg sementara di pasar Rp 45 ribu. begitu juga dengan harga bawang putih Rp 50 ribu/kg sedangkan harga di pasar Rp 55 ribu,” terangnya.

Yusmina mengaku senang dengan digelarnya pasar murah, ia pun berharap hal ini sering dilakukan oleh pemerintah. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya