JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura telah melakukan rapat koordinasi bersama dengan sejumlah pihak terkait, terutama BWS Papua sehubungan dengan penanganan abrasi dan persoalan lainnya yang menjadi kewenangan dari Balai Wilayah Sungai Papua.
Usai rapat bersama Pemkot Jayapura, Kepala BWS Papua, Nimrot Rumaropen menjelaskan, pihaknya akan melakukan penanganan terhadap abrasi pantai yang terjadi di sepanjang pantai holtekamp hingga di Skou.
“Memang abrasi yang terjadi di Kota Jayapura baik mulai dari Tanjung Siberi, Holtekam sampai di Skou merupakan satu garis pantai, jadi pengaruh abrasi dalam satu garis pantai, pasti akan terjadi bila terjadi gangguan atau hambatan dalam aliran sedimen. Jadi dari Balai Teknik Pantai Kementerian PUPR sudah melakukan kajian dan memang perlu ada beberapa penaganan terutama untuk penanganan secara struktural dengan pembangunan bangunan pengaman pantai,” kata Nimrot Rumaropen, Jumat (5/4).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan anggaran, namun itu untuk pembangunan pengaman abrasi di kawasan Pantai Siberi. Hanya saja itu tidak bisa dikerjakan karena lokasi itu masuk dalam kawasan Taman wisata alam teluk Youtefa, yang mana harus memerlukan perizinan khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Untuk dipantai Siberi sudah ada anggaran yang akan dilaksanakan, tapi memang karena masuk di dalam kawasan taman wisata alam Teluk Youtefa yang perlu ada perijinan khusus dari kementerian lingkungan Hidup dan kehutanan, sebelum melaksanakan pembangunan. Makanya sampai dengan saat ini, kami dari Kementerian PUPR melalui BWS Papua , sementara mengurus perizinannya ke kementerian LHK,” jelasnya.