Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Wali Kota: Masyarakat Jangan Terlalu Kepala Batu

Wali Kota Jayapura

JAYAPURA – Wali Kota Jayapura nampaknya ikut berang setelah mengetahui masih banyak warga yang belum patuh. Masih berkeliaran meski sudah dibilang ada pembatasan, masih berdesak-desakan meski sudah diminta  menjaga jarak dan masih suka menyebar informasi hoax meski telah diminta untuk tidak asal membagikan berita. 

 “Saya agak heran dengan masyarakat yang seperti itu, dibilang jaga jarak tapi masih saja tidak diindahkan, masih kepala batu padahal jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus bertambah,” cecar Tomi Mano melalui pesan Whatsappnya, Ahad (5/4). Ia meminta masyarakat ikuti dulu apa yang menjadi kebijakan pemerintah dan jangan mengentengkan sebab jika upaya untuk memutus mata rantai ini gagal maka Jayapura membutuhkan waktu lebih lama untuk berbenah bahkan kondisinya bisa lebih parah. 

Baca Juga :  Kapolresta Pastikan Ramadan Berjalan Aman

 “Itu yang saya bilang, kepala batu dan menjengkelkan. Saya takut sekali karena jumlah terus bertambah dan ini harus segera ada sikap tegas,” tambahnya. Tomi Mano menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengambil sikap dan jika masih tidak patuh maka akan terima sendiri akibatnya. Pemerintah menurutnya hanya ingin menyelamatkan manusia dan meski kebijakan yang diambil dipastikan memberi dampak sosial akan tetapi semua konsekwensi tersebut harus diambil karena tujuannya satu tadi, yaitu menyelamatkan manusia yang berdiam di Jayapura.

 “Besok (hari ini) kami akan rapat untuk memutuskan bagaimana langkah yang tepat. Kita perlu segera memotong  angka penyebarannya dan tolong masyarakat patuh dulu, jangan terlalu bikin hebat. Jangan juga bikin panik karena itu tidak membantu,” bebernya. Ia juga menyatakan bahwa pelaku yang menyebar informasi bahwa akan diterapkan karantina wilayah oleh kepolisian atas instruksi Wali Kota Jayapura akan diselidiki. “Tulisan itu meresahkan akhirnya masyarakat panik dan menyerbu toko-toko. Ini tak bisa dibiarkan dan harus ditindak agar tidak ada lagi yang membuat informasi hoax seperti itu. Jadi sekali lagi saya meminta masyarakat patuh dulu dan jangan anggap ini sepele,” tegasnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Ciptakan Keluarga Berkualitas dan Cegah Stunting
Wali Kota Jayapura

JAYAPURA – Wali Kota Jayapura nampaknya ikut berang setelah mengetahui masih banyak warga yang belum patuh. Masih berkeliaran meski sudah dibilang ada pembatasan, masih berdesak-desakan meski sudah diminta  menjaga jarak dan masih suka menyebar informasi hoax meski telah diminta untuk tidak asal membagikan berita. 

 “Saya agak heran dengan masyarakat yang seperti itu, dibilang jaga jarak tapi masih saja tidak diindahkan, masih kepala batu padahal jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus bertambah,” cecar Tomi Mano melalui pesan Whatsappnya, Ahad (5/4). Ia meminta masyarakat ikuti dulu apa yang menjadi kebijakan pemerintah dan jangan mengentengkan sebab jika upaya untuk memutus mata rantai ini gagal maka Jayapura membutuhkan waktu lebih lama untuk berbenah bahkan kondisinya bisa lebih parah. 

Baca Juga :  Menjaga Kebersihan Kota Tanggung Jawab Bersama

 “Itu yang saya bilang, kepala batu dan menjengkelkan. Saya takut sekali karena jumlah terus bertambah dan ini harus segera ada sikap tegas,” tambahnya. Tomi Mano menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengambil sikap dan jika masih tidak patuh maka akan terima sendiri akibatnya. Pemerintah menurutnya hanya ingin menyelamatkan manusia dan meski kebijakan yang diambil dipastikan memberi dampak sosial akan tetapi semua konsekwensi tersebut harus diambil karena tujuannya satu tadi, yaitu menyelamatkan manusia yang berdiam di Jayapura.

 “Besok (hari ini) kami akan rapat untuk memutuskan bagaimana langkah yang tepat. Kita perlu segera memotong  angka penyebarannya dan tolong masyarakat patuh dulu, jangan terlalu bikin hebat. Jangan juga bikin panik karena itu tidak membantu,” bebernya. Ia juga menyatakan bahwa pelaku yang menyebar informasi bahwa akan diterapkan karantina wilayah oleh kepolisian atas instruksi Wali Kota Jayapura akan diselidiki. “Tulisan itu meresahkan akhirnya masyarakat panik dan menyerbu toko-toko. Ini tak bisa dibiarkan dan harus ditindak agar tidak ada lagi yang membuat informasi hoax seperti itu. Jadi sekali lagi saya meminta masyarakat patuh dulu dan jangan anggap ini sepele,” tegasnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Wali Kota Serahkan 25 Unit Kendaraan Dinas 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya