Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Jaga Stabilitas Harga Bapok, Pemkot Siap Gelar Pasar Murah 

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura sedang berupaya tetap menjaga inflasi di Kota Jayapura. Meskipun ada benerapa kebutuhan pokok yang harganya mulai meningkat, salah satunya harga beras.

Penjabat walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey mengatakan, ada sejumlah langkah dan upaya yang sudah mulai dilakukan oleh pemerintah,  mulai dari kegiatan operasi pasar atau sidak dan melaksanakan pasar murah di beberapa lokasi di Kota Jayapura.  Ini semata mata untuk menjaga harga pangan tetap terjangkau.

“Kita juga lakukan pemantauan harga pasar,  beras dan beberapa komoditi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah, di Kota Jayapura. Lalu kemudian  rutin melakukan komunikasi dengan penyedia agar tidak menahan stok,  agar tetap disalurkan ke pasar-pasar supaya stok tersedia, sehingga tidak menimbulkan dampak  kepada masyarakat yang berujung bisa saja terjadi gejolak harga,” kata Frans Pekey, Selasa (3/10).

Baca Juga :  Usulan Tiga Nama  Penjabat Walikota Diajukan ke Kemendagri

  Di sisi lain, pihaknya juga menggerakkan seluruh masyarakat juga OPD melalui gerakan menanam. Dia meminta masyarakat memanfaatkan lahan tidur tidak saja dengan ditanami berbagai bahan kebutuhan pokok dan juga umbi-umbian. Ini sebagai salah satu langkah agar ketergantungan terhadap beras bisa dikurangi.

Sejauh ini harga beras di pasaran memang mulai meningkat meskipun tidak terlalu signifikan. “Kenaikan batu di kisaran 500-1000 perkilogram,” ujarnya.

   Lebih lanjut dia meminta, masyarakat di Kota Jayapura supaya kembali untuk mengkonsumsi pangan pangan lokal yang memang ketersediaannya cukup melimpah.

“Pak Presiden juga sudah serukan bahwa kita tidak selalu bergantung pada beras.  Kita punya pangan lokal ada sagu,  papeda, umbi-umbian, dan sebagainya. Kita punya potensi, ada lahan yang di pekarangan kita tanam apa saja. Kita konsumsi pangan lokal dulu kan sebelum ada beras kita konsumsi pangan lokal,  jadi tidak selalu bergantung pada beras,” pungkasnya. (roy/tri).

Baca Juga :  Masih Ada Buangan Jamban Warga Langsung ke Kali

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura sedang berupaya tetap menjaga inflasi di Kota Jayapura. Meskipun ada benerapa kebutuhan pokok yang harganya mulai meningkat, salah satunya harga beras.

Penjabat walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey mengatakan, ada sejumlah langkah dan upaya yang sudah mulai dilakukan oleh pemerintah,  mulai dari kegiatan operasi pasar atau sidak dan melaksanakan pasar murah di beberapa lokasi di Kota Jayapura.  Ini semata mata untuk menjaga harga pangan tetap terjangkau.

“Kita juga lakukan pemantauan harga pasar,  beras dan beberapa komoditi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah, di Kota Jayapura. Lalu kemudian  rutin melakukan komunikasi dengan penyedia agar tidak menahan stok,  agar tetap disalurkan ke pasar-pasar supaya stok tersedia, sehingga tidak menimbulkan dampak  kepada masyarakat yang berujung bisa saja terjadi gejolak harga,” kata Frans Pekey, Selasa (3/10).

Baca Juga :  Usulan Tiga Nama  Penjabat Walikota Diajukan ke Kemendagri

  Di sisi lain, pihaknya juga menggerakkan seluruh masyarakat juga OPD melalui gerakan menanam. Dia meminta masyarakat memanfaatkan lahan tidur tidak saja dengan ditanami berbagai bahan kebutuhan pokok dan juga umbi-umbian. Ini sebagai salah satu langkah agar ketergantungan terhadap beras bisa dikurangi.

Sejauh ini harga beras di pasaran memang mulai meningkat meskipun tidak terlalu signifikan. “Kenaikan batu di kisaran 500-1000 perkilogram,” ujarnya.

   Lebih lanjut dia meminta, masyarakat di Kota Jayapura supaya kembali untuk mengkonsumsi pangan pangan lokal yang memang ketersediaannya cukup melimpah.

“Pak Presiden juga sudah serukan bahwa kita tidak selalu bergantung pada beras.  Kita punya pangan lokal ada sagu,  papeda, umbi-umbian, dan sebagainya. Kita punya potensi, ada lahan yang di pekarangan kita tanam apa saja. Kita konsumsi pangan lokal dulu kan sebelum ada beras kita konsumsi pangan lokal,  jadi tidak selalu bergantung pada beras,” pungkasnya. (roy/tri).

Baca Juga :  Aksi Demo Tak Banyak Berpengaruh

Berita Terbaru

Artikel Lainnya