Site icon Cenderawasih Pos

Kebutuhan di RSUD Abe Sangat Kompleks

dr. Daisy C. Urbinas, Direktur RSUD Abepura. (foto:Karel/Cepos)

Butuh Dukungan Anggaran yang Cukup

JAYAPURA-Direktur RSUD Abepura, dr. Daisy C. Urbinas mengatakan untuk meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan, maka harus didukung dengan ketersediaan anggaran yang cukup. Berbicara kebutuhan rumah sakit sangat komplek.

Adapun bebrapa kebutuhan rumah sakit yang cukup memakan biaya antara lain, obat, barang habis pakai medis, barang habis pakai non medis.

Barang habis pakai medis meliputi, selang infus, benang jahit, kateter,  regen laboratoriun, regen radiologi, sebctral steril, sabun sabun laundry jarum suntik, alat penampung urine (Urine bag), sarung tangan medis (handscoon), selang oksigen, oxygen mask, benang operasi, blood transfusion set, serta bahan lainnya yang dibutuhkan medis.

Sementara untuk barang habis pakai non medis, meliputi, ATK, status pasien, blanko resep, lampu lampu, kertas usg, kertas untuk laboratorium, radiologi dan lain sebagainya.

Kemudian pemeliharaan alat penunjang yang meliputi, perawatan lift, ipal rumah sakit, alat alat laundy, maupun pemeliharaan alat ala medis, dan ainnya.  “Empat kebutuhan ini membutuhkan biaya yang cukup besar,” ujar Daisy Kamis, (1/8)

Khusus Obat, dana yang harus dibutuhkan setiap tahunnya Rp 8-9 milyar. Kemudian untuk barang habis pakai medis, dana yang dibutuhkan harus ada diangka Rp 12 milyar lebih, pun juga dengan medis hampir sama.

Selain itu kebututuhan alat penunjang RSUD Abepura membutuhkan anggaran sebesar Rp 4 milyar setiap tahunnya.

Kemudian pemeliharaan gedung, membutuhkan dana sebesar Rp.1 milyar lebih.

Karena kalau berbicara gedung ini, ruangan rumah sakit itu harus steril atau bersih, kalau tidak akan berdampak pada infeksi, terhadap pasien,” ujarnya, Kamis (1/8)

Selain kebutuhan yang ada hal yang tidak kala penting membutuhkan biaya kata Daisy adalah peningkatan SDM, dokter spesialis.

Menurut dia, dokter spesialis mestinya punya jatah untuk melakukan penelitian, untuk mengupdaate pengetahuan yang baru.

Selain itu dokter spesialis, juga seperti anak, umum, mata dan lainnya. Diapun mengatakan spesialisasi di RSUD Abepura semakin bertambah, mestinya dengan penambahan ini juga didukung dengan anggaran yang cukup. Selain dokter tapi juga tenaga medis lainnya, seperti perawat apoteker dan lainnya juga harus adanya peningkatan mutu kompetensi.

“Kalaupun alat mumpuni, tapi kalau SDM dokter spesialisnya tidak, sama saja tidak memenuhi mutu yang sesuai standard akreditasi,” tuturnya.

Diapun mengakui bahwa mutu SDM di RSUD Abepura baru mencapai 50 persen. Hal itu terjadi karena upaya peningkatan SDM selama ini masih minim dilakukan. “Kita mau lakukan itu tidak bisa, anggaran kita sangat lemah, karena mau datangkan narasumber itu butuh biaya,” katanya.

Dikataka jika melihat jumlah dokter spesialis maupun perawat dan tenaga medis lainnya yang mencapai ratusan orang mestinya setiap tahun RSDU Abepura mengirimkan setengah dari jumlah yang ada untuk mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi.

Akan tetapi karena tidak didukung dengan keuangan, sehingga pihaknya hanya mampu mengirimkan sekitar 20 sampai 30 dokter spesialis maupun perawat dan tenaga kesehatan lainnya mengikuti seminar.

Kita memang akui SDM kita belum mumpuni,” tandasnya.

Lebih lanjut salah satu penunjang pendapatan RSUD Abepura sejauh ini dari, BLUD, adapun BLUD ini didapatkan dari pembiayaan PBJS kesehatan.

“Untung saja BLUD ini dikelolah baik sejak tahun 2020 sehingga dengan kondisi sekarang ini, kita masih bisa pakai dana itu, tapi tidak untik tahun yang akan datang, karena BLUD kita terbatas,” jelasnya.

Sehingga diapun mengharapkan adanya perhatian pemerintah, Obat. Guna mendorong mutu pelayanan yang sesuao standard akreditasi.

“Meski kondisi kami saat ini masih terbata bata, tapi Kami terima kasih kepada pemerintah provinsi atas respon yang bsiknya terhadap kondisi rumah sakit ini,” pungkasnya (rel)

Sementara itu, Sekda Papua, Derek Hegemur menyampaikan persoalan RSUD Abepura akan jadi perhatian Pemerintah Provinsi Papua. Termasuk langkah langkah apa yang akan diambil nantinya.

“Secara umum akan menjadi perhatian kita berkenaan dengan misalnya ada obat atau apapun yang berkaitan dengan urusan urusan kesehatan dan pendidikan,” pungkasnya. (rel/fia/wen)

Kebutuhan RSUD Abe

– Kebutuhan Obat Tiap tahun butuh: Rp  8-9 milyar. – Kebutuhan barang habis pakai medis Rp 12 milyar lebih

– Kebutuhan medis Rp 12 Miliar

– Kebututuhan alat penunjang RSUD Abepura Rp 4 milyar

– Kemudian pemeliharaan gedung Rp.1 milyar lebih.

Kebutuhan Lain:

Peningkatan SDM Rumah Sakit Abepura

– Dokter spesialis (mata, anak, dan lainnya) Untuk kepentingan Update Pengetahuan baru.

– Tenaga Medis (perawat dan apoteker)  dan lainnya juga harus adanya peningkatan mutu kompetensi.

– Setiap tahun mengikutkan pelatihan peningkatan kompetensi

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version