Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Pengadaan Barang dan Jasa di Pemprov Papua, Akuntabel dan Transparan

JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua terus melakukan monitoring proses pengadaan barang dan jasa pada pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua semester I, tahun 2023.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Jery Agus Yudianto menyampaikan, proses pengadaan barang dan jasa di Provinsi Papua dilakukan dengan itikad yang baik.

“Dengan mengedepankan akuntabel dan transparansi sesuai ketentuan yang ada, dan dikelola secara profesional oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekda Papua,” ucap Jeri saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (4/7).

Disampaikan Jeri, sampai dengan Semester I. Pengelolaan APBD Tahun 2023, dimana pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh Biro PBJ.

Baca Juga :  14 Orang dan Uang Puluhan Juta Diamankan

Sebagaimana disampaikan oleh Debora D Salossa selaku Kepala Biro PBJ Sekda Papua menyatakan bahwa, ada 115 paket pekerjaan konstruksi, pengadaan barang dan pengadaan jasa lainnya pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) yang dilakukan secara tender dan seleksi.

“Dari total RUP tersebut, ada 7 paket sudah selesai, 3 paket pada proses masa sanggah, 34 sementara dalam proses dan 71 lainnya masih ada di akun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),” terangnya.

Lanjut Jeri menerangkan, selain proses pengadaan secara tender dan seleksi. Ada juga dalam bentuk e-Purchasing dengan total 291 paket pada RUP, 215 paket dalam bentuk pengadaan barang dan 76 paket pengadaan jasa lainnya.

“Proses dan mekanisme pengadaan yag dilakukan oleh sumber daya manusia  yang profesional di bidang PBJ sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Jeri.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesadaran Wajib Pajak Melalui Pekan Panutan

Pihaknya berharap, proses pengadaan dapat dipacu seiring dengan sisa waktu yang ada. Sehingga target pelaksanaan kegiatan/pembangunan dapat segera tercapai unt kesejahteraan masyarakat di bumi Cenderawasih.

“Sejauh ini kendala teknis tidak ada, hanya dukungan pro aktif bagi SKPD saat proses lelang. Sehingga proses pengadaan bisa berjalan dengan cepat dan tepat sesuai ketentuan yang ada,” pungkasnya. (fia/nat)

JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua terus melakukan monitoring proses pengadaan barang dan jasa pada pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua semester I, tahun 2023.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Jery Agus Yudianto menyampaikan, proses pengadaan barang dan jasa di Provinsi Papua dilakukan dengan itikad yang baik.

“Dengan mengedepankan akuntabel dan transparansi sesuai ketentuan yang ada, dan dikelola secara profesional oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekda Papua,” ucap Jeri saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (4/7).

Disampaikan Jeri, sampai dengan Semester I. Pengelolaan APBD Tahun 2023, dimana pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh Biro PBJ.

Baca Juga :  Penolakan Pengesahan RUU Tiga Provinsi Masih Muncul

Sebagaimana disampaikan oleh Debora D Salossa selaku Kepala Biro PBJ Sekda Papua menyatakan bahwa, ada 115 paket pekerjaan konstruksi, pengadaan barang dan pengadaan jasa lainnya pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) yang dilakukan secara tender dan seleksi.

“Dari total RUP tersebut, ada 7 paket sudah selesai, 3 paket pada proses masa sanggah, 34 sementara dalam proses dan 71 lainnya masih ada di akun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),” terangnya.

Lanjut Jeri menerangkan, selain proses pengadaan secara tender dan seleksi. Ada juga dalam bentuk e-Purchasing dengan total 291 paket pada RUP, 215 paket dalam bentuk pengadaan barang dan 76 paket pengadaan jasa lainnya.

“Proses dan mekanisme pengadaan yag dilakukan oleh sumber daya manusia  yang profesional di bidang PBJ sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Jeri.

Baca Juga :  491 Orang CJH Papua Akan Diberangkatkan dari Embarkasi Makassar

Pihaknya berharap, proses pengadaan dapat dipacu seiring dengan sisa waktu yang ada. Sehingga target pelaksanaan kegiatan/pembangunan dapat segera tercapai unt kesejahteraan masyarakat di bumi Cenderawasih.

“Sejauh ini kendala teknis tidak ada, hanya dukungan pro aktif bagi SKPD saat proses lelang. Sehingga proses pengadaan bisa berjalan dengan cepat dan tepat sesuai ketentuan yang ada,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya