Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Papua Masuk 10 Besar Inflasi Terendah

Mendagri Ingatkan fenomena El Nino.

JAYAPURA – Provinsi Papua masuk dalam 10 besar Inflasi terendah. Hal ini tercatat  inflasi bulan ramadan dan saat lebaran harga bahan pokok yang stabil. Dalam paparan rapat kordinasi virtual yang disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. Papua berada dalam 10 besar inflasi terendah dengan nilai inflasi 4,05%.

 “Ini merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi kita bersama, pertahankan dan tetap bekerjasama untuk bekerja mengendalikan inflasi,” ucap Susi usai mengikuti Rapat koordinasi secara virtual di Media Center Diskominfo Provinsi Papua.

Susi memberikan arahan agar sosialisasi dan informasi tentang penanggulangan inflasi ini harus terus disampaikan kepada masyarakat. Sehingga upaya – upaya penanggulangan Inflasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bisa diketahui oleh masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada para petani agar mewaspadai fenomena El Nino yang diperkirakan akan berpeluang terjadi pada semester dua tahun 2023 di Indonesia. Sehingga itu, semua persiapan harus diwaspadai sejak dini.

Baca Juga :  DPW PAN Papua Deklarasikan Ganjar Pranowo Calon Presiden RI

 “Dalam rapat Inflasi bersama Mendagri, salah satu arahan untuk mempersiapkan terjaring fenomena El Nino yang bisa  berdampak pada produksi pertanian,” terang Susi.

Menurut Suzana, hal ini sangat penting untuk menjadi pembahasan lanjutan ke Pemerintah Daerah dalam hal ini kabupaten/kota.

“Ini menjadi tugas bersama dengan stakholder terkait mengatasi dampak tersebut,” ungkapnya.

Yang paling penting kata Susi, menjaga pasokan air dimana fenomena tersebut memberikan dampak berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia dan berpotensi menimbulkan kekeringan meteorologis.

“Perlunya sinergitas koordinasi pemerintah kabupaten/kota akan kami tingkatkan. Karena ini merupakan tugas bersama dalam menjaga produksi ketahanan pangan di bumi cenderawasih,” ucapnya.

Terkait dengan angka inflasi tersebut, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada seluruh kepala daerah atas kesiapan dan kerja kerasnya yang bisa mengendalikan inflasi dibawah 4,33 % selama ramadan dan Idulfitri 1444 H.

Baca Juga :  BOR di RSUD Jayapura Sudah Menurun

Tito pun meminta angka inflasi bisa dijaga dan dikendalikan dengan tetap melakukan monitoring dan evaluasi komoditas pangan secara terus menerus.

 “Melakukan intervensi jika diperlukan dengan melakukan Bansos, subsidi transportasi, dan melaksanakan pasar murah secara bertahap,” terang Tito saat Rakor Inflasi pasca Idulfitri yang dilakukan secara daring dan luring yang diikuti oleh seluruh Provinsi dan kabupaten/kota termasuk Pemerintah Papua, Rabu (3/5).

Dalam paparan rapat kordinasi virtual yang disampaikan, Papua berada dalam 10 besar inflasi terendah dengan nilai inflasi 4,05%. Tito juga menyampaikan agar mengantisipasi adanya fenomena El Nino yang mengakibatkan kurangnya pasokan air. (fia/tri)

Mendagri Ingatkan fenomena El Nino.

JAYAPURA – Provinsi Papua masuk dalam 10 besar Inflasi terendah. Hal ini tercatat  inflasi bulan ramadan dan saat lebaran harga bahan pokok yang stabil. Dalam paparan rapat kordinasi virtual yang disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. Papua berada dalam 10 besar inflasi terendah dengan nilai inflasi 4,05%.

 “Ini merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi kita bersama, pertahankan dan tetap bekerjasama untuk bekerja mengendalikan inflasi,” ucap Susi usai mengikuti Rapat koordinasi secara virtual di Media Center Diskominfo Provinsi Papua.

Susi memberikan arahan agar sosialisasi dan informasi tentang penanggulangan inflasi ini harus terus disampaikan kepada masyarakat. Sehingga upaya – upaya penanggulangan Inflasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bisa diketahui oleh masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada para petani agar mewaspadai fenomena El Nino yang diperkirakan akan berpeluang terjadi pada semester dua tahun 2023 di Indonesia. Sehingga itu, semua persiapan harus diwaspadai sejak dini.

Baca Juga :  Pergub Nomor 6 Dianggap Kurang Perhatikan Kinerja Dokter Spesialis

 “Dalam rapat Inflasi bersama Mendagri, salah satu arahan untuk mempersiapkan terjaring fenomena El Nino yang bisa  berdampak pada produksi pertanian,” terang Susi.

Menurut Suzana, hal ini sangat penting untuk menjadi pembahasan lanjutan ke Pemerintah Daerah dalam hal ini kabupaten/kota.

“Ini menjadi tugas bersama dengan stakholder terkait mengatasi dampak tersebut,” ungkapnya.

Yang paling penting kata Susi, menjaga pasokan air dimana fenomena tersebut memberikan dampak berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia dan berpotensi menimbulkan kekeringan meteorologis.

“Perlunya sinergitas koordinasi pemerintah kabupaten/kota akan kami tingkatkan. Karena ini merupakan tugas bersama dalam menjaga produksi ketahanan pangan di bumi cenderawasih,” ucapnya.

Terkait dengan angka inflasi tersebut, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada seluruh kepala daerah atas kesiapan dan kerja kerasnya yang bisa mengendalikan inflasi dibawah 4,33 % selama ramadan dan Idulfitri 1444 H.

Baca Juga :  Pemkot Jayapura Raih Harmony Award

Tito pun meminta angka inflasi bisa dijaga dan dikendalikan dengan tetap melakukan monitoring dan evaluasi komoditas pangan secara terus menerus.

 “Melakukan intervensi jika diperlukan dengan melakukan Bansos, subsidi transportasi, dan melaksanakan pasar murah secara bertahap,” terang Tito saat Rakor Inflasi pasca Idulfitri yang dilakukan secara daring dan luring yang diikuti oleh seluruh Provinsi dan kabupaten/kota termasuk Pemerintah Papua, Rabu (3/5).

Dalam paparan rapat kordinasi virtual yang disampaikan, Papua berada dalam 10 besar inflasi terendah dengan nilai inflasi 4,05%. Tito juga menyampaikan agar mengantisipasi adanya fenomena El Nino yang mengakibatkan kurangnya pasokan air. (fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya