Apabila aksi-aksi perambahan liar yang dilakukan saat ini, tidak dihentikan maka sudah pasti untuk jangka panjangnya akan berdampak pada ketersediaan air bersih pagi masyarakat di kabupaten dan Kota Jayapura.
“Kalau di atasnya itu ada orang melakukan penebangan, untuk kepentingan-kepentingan ekonomi maupun untuk perumahan,” bebernya.
Namun demikian, saat ini pihaknya sudah melakukan pembersihan di area intake pengambilan air bersihnya. Mulai dari Kojabu, Kampwolker, dan Polimak. Upaya-upaya tersebut salah satunya untuk mencegah kebocoran air bersih di daerah intake. Sampai saat ini, volume air bersih yang dialirkan juga masih cukup stabil. Kemudian kebocoran-kebocoran yang sering terjadi di daerah jalan alternatif juga sudah mulai diperbaiki.
“Ketersediaan air yang kami gunakan ini sangat tergantung dengan daya dukung lingkungan juga mendukung. Kalau terjadi kerusakan yang jelas juga akan menimbulkan kekurangan debit,” tambahnya. (roy/tri).