Menanggapi isu terkait dirinya, khususnya tudingan rasisme karena membela hak kesulungan orang asli Papua, BTM memberikan klarifikasi tegas.
“Hak kesulungan bukanlah tindakan rasis. Ini adalah bentuk afirmasi yang dijamin dalam Undang-Undang Otonomi Khusus. Semua warga Nusantara di Papua adalah saudara, tapi anak adat memiliki hak yang harus dihormati,” tandasnya.
BTM juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih secara bijak dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) mendatang serta aktif mengawal proses demokrasi dengan damai dan bermartabat.
“Jangan takut. Kalau ada pelanggaran, dokumentasikan. Pilkada ini adalah pesta rakyat. Jangan biarkan ada intimidasi dari siapa pun,” pungkasnya. (rel)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos