Friday, May 23, 2025
26.7 C
Jayapura

Lindungi Bahasa Daerah di Papua Dari Ancaman Kepunanan

Balai Bahasa Gelar Rapat Koordinasi Bersama Pemerintah Daerah Guna Perlindungan Bahasa Daerah

SENTANI – Guna melindungi  punahnya penggunaan bahasa daerah di Tanah Papua, Balai Bahasa Provinsi Papua melaksanakan rapat koordinasi dan Diskusi Kelompok Terpumpun Revitalisasi Bahasa Daerah di Tanah Papua.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Valentina Lovina Tanate  mengatakan, Pelaksanaan kegiatan revitalisasi bahasa daerah tahun ini merupakan tahun keempat

” Kegiatan revitalisasi bahasa daerah merupakan   salah satu upaya perlindungan bahasa daerah, yang kami lakukan, dimana  perlindungan bahasa daerah sendiri memiliki beberapa tahap yaitu pelaksanaan pemetaan, kajian vitalitas, dan konservasi,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (20/5) kemarin.

Baca Juga :  Triwulan III,  Pemkab Jayapura  Temukan 964 Kasus TBC 

Menurutnya, Revitalisasi merupakan penanganan setelah dilakukan kajian terhadap kondisi bahasa daerah, apakah masih aman, kritis atau sudah menuju kepunahan.

“Maka dari itu revitalisasi kita lakukan, guna  perlindungan  bahasa daerah yang mana sasarannya pada generasi muda. Kenapa harus generasi muda karena mereka yang akan meneruskan bahasa daerah ini kedepannya,” jelas Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua.

Diakuinya, untuk Papua menurut pemetaan Badan Bahasa, sementara ini bahasa daerah di Papua ada 428 bahasa.

Balai Bahasa Gelar Rapat Koordinasi Bersama Pemerintah Daerah Guna Perlindungan Bahasa Daerah

SENTANI – Guna melindungi  punahnya penggunaan bahasa daerah di Tanah Papua, Balai Bahasa Provinsi Papua melaksanakan rapat koordinasi dan Diskusi Kelompok Terpumpun Revitalisasi Bahasa Daerah di Tanah Papua.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Valentina Lovina Tanate  mengatakan, Pelaksanaan kegiatan revitalisasi bahasa daerah tahun ini merupakan tahun keempat

” Kegiatan revitalisasi bahasa daerah merupakan   salah satu upaya perlindungan bahasa daerah, yang kami lakukan, dimana  perlindungan bahasa daerah sendiri memiliki beberapa tahap yaitu pelaksanaan pemetaan, kajian vitalitas, dan konservasi,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (20/5) kemarin.

Baca Juga :  Anggota DPRD Terancam Tidak Terima Gaji

Menurutnya, Revitalisasi merupakan penanganan setelah dilakukan kajian terhadap kondisi bahasa daerah, apakah masih aman, kritis atau sudah menuju kepunahan.

“Maka dari itu revitalisasi kita lakukan, guna  perlindungan  bahasa daerah yang mana sasarannya pada generasi muda. Kenapa harus generasi muda karena mereka yang akan meneruskan bahasa daerah ini kedepannya,” jelas Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua.

Diakuinya, untuk Papua menurut pemetaan Badan Bahasa, sementara ini bahasa daerah di Papua ada 428 bahasa.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya