SENTANI – Penyakit malaria ditangani serius Pemerintah Kabupaten Jayapura, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura. Dari data Dinkes Kabupaten Jayapura pada semester I tahun 2024, penyakit malaria telah menjangkiti 25.364 orang dengan kasus tertinggi pada bulan Maret 2024 yang hampir mencapai 5.000 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khoirul Lie melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang mengakui, untuk distrik dengan kasus tertinggi malaria masih terjadi di Distrik Yapsi/ Taja dengan API 418,8/1000 penduduk, diikuti Distrik Namblong dan Distrik Sentani Barat.
Malaria pada ibu hamil juga menjadi salah satu prioritas penanganan karena dapat mengakibatkan anemia berat pada ibu dan mengakibatkan kematian pada ibu dan anak.
“Pada Semester I ini juga telah didistribusikan 1.575 kelambu dan 530 kelambu pada ibu hamil dengan kasus terjaring malaria pada ibu hamil sebanyak 110 ibu dan telah dilaksanakan tata pengobatan sesuai standar,”ujarnya, Rabu (18/9) kemarin.
Dijelaskan, penyakit malaria dapat menurunkan produktivitas seseorang secara ekonomi sebab mengakibatkan penderita harus beristirahat selama 10-14 hari jika sakit malaria.
Untuk itu, Edward berharap, dalam melakukan eliminasi penyakit malaria masyarakat diminta tetap menjaga kebersihan lingkungan. Tidak boleh membiarkan membuang botol bekas, membiarkan saluran air tersumbat, ada kolam atau genangan air karena ini dapat menyebabkan nyamuk berkembang biak dengan mudah dan cepat.(dil/ary)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos