Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Program Kotaku Tangani 21 Hektar Daerah Kumuh

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE,M.Si ketika memotong pita tanda diresmikannya jalan dan jembatan yang dikerjakan melalui program Kotaku di Kampung Sereh, Distrik Sentani, Sabtu (12/12). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Program Kota Tanpa Kumuh  (Kotaku)  merupakan salah satu program dari Kementerian PUPR, melalui Dirjen Cipta Karya. Untuk Papua, program itu dilaksanakan di tiga lokasi, salah satunya dilakukan di Kabupaten Jayapura tepatnya di Kelurahan Hinekombe  dan Kampung Sereh.

Faris Efendi Darmawan ST, Pejabat Pembuat Komitmen BPK pengembangan kawasan pemukiman balai prasarana berhubungan wilayah Provinsi Papua, menjelaskan, kegiatan yang berhasil dikerjakan yaitu pembangunan saluran drainase,  jalan dan jembatan. 

Salah satu platform program ini adalah kolaborasi. Di mana dalam pelaksanaan pekerjaannya melibatkan unsur masyarakat yang juga berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten dan pemerintah provinsi  sampai pusat dengan metode pelaksanaannya berbasis masyarakat.

“Jadi istilahnya dari oleh dan untuk masyarakat,”katanya kepada wartawan usai peresmian penggunaan jembatan di Kampung Sereh, Distrik Sentani, Sabtu (12/12).

Baca Juga :  Kepala Kampung Yoboi Polisikan Kontraktor Nakal

Dia mengatakan, di Kabupaten Jayapura total luas kumuh pada tahun 2015 yang terdeteksi di dua Kelurahan ini kurang lebih 44 hektar. Sumbangsih pengurangan luasan kumuh setelah dilakukan penanganan infrastruktur melalui program Kotaku, kurang lebih sekitar 21 hektar yang berhasil ditangani.

Dia juga mengatakan, dalam pelaksanaannya dari provinsi melakukan pendampingan terhadap penyediaan fasilitator atau pendamping untuk membentuk badan keswadayaan masyarakat sampai kepada kelompok swadaya masyarakat. 

Mereka diajari bagaimana untuk merencanakan, kemudian mengelola keuangan, mengelola kegiatan secara langsung kemudian sampai pada menentukan kelompok pemanfaat pemelihara. Diharapkan kelompok pemanfaat pemelihara ini juga bisa membantu untuk memelihara seluruh infrastruktur yang sudah dibangun terkait dengan pengembangan ekonomi kawasan nanti. 

Baca Juga :  Dukung Perubahan Nama Bandara Sentani Jadi Theys Eluay

“Yang dikerjakan  tahun ini untuk jalannya ada 2 Km lebih, sedangkan untuk saluran drainase nya ada sekitar 500-an meter. Ini menggunakan anggaran Rp 2 miliar. Kemudian ada juga swadaya masyarakkat dan bantuan dari pemerintah Kabupaten Jayapura. Kuncinya itu semakin besar swadaya maka indikator program itu semakin tinggi,”paparnya.

Sementara itu Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw  sangat mengapresiasi pekerjaan jumlah fasilitas umum untuk penanganan kota tanpa kumuh di Kabupaten Jayapura yang sudah dilakukan oleh Kementerian PUPR. 

(roy/tho)

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE,M.Si ketika memotong pita tanda diresmikannya jalan dan jembatan yang dikerjakan melalui program Kotaku di Kampung Sereh, Distrik Sentani, Sabtu (12/12). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Program Kota Tanpa Kumuh  (Kotaku)  merupakan salah satu program dari Kementerian PUPR, melalui Dirjen Cipta Karya. Untuk Papua, program itu dilaksanakan di tiga lokasi, salah satunya dilakukan di Kabupaten Jayapura tepatnya di Kelurahan Hinekombe  dan Kampung Sereh.

Faris Efendi Darmawan ST, Pejabat Pembuat Komitmen BPK pengembangan kawasan pemukiman balai prasarana berhubungan wilayah Provinsi Papua, menjelaskan, kegiatan yang berhasil dikerjakan yaitu pembangunan saluran drainase,  jalan dan jembatan. 

Salah satu platform program ini adalah kolaborasi. Di mana dalam pelaksanaan pekerjaannya melibatkan unsur masyarakat yang juga berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten dan pemerintah provinsi  sampai pusat dengan metode pelaksanaannya berbasis masyarakat.

“Jadi istilahnya dari oleh dan untuk masyarakat,”katanya kepada wartawan usai peresmian penggunaan jembatan di Kampung Sereh, Distrik Sentani, Sabtu (12/12).

Baca Juga :  Kepala Kampung Yoboi Polisikan Kontraktor Nakal

Dia mengatakan, di Kabupaten Jayapura total luas kumuh pada tahun 2015 yang terdeteksi di dua Kelurahan ini kurang lebih 44 hektar. Sumbangsih pengurangan luasan kumuh setelah dilakukan penanganan infrastruktur melalui program Kotaku, kurang lebih sekitar 21 hektar yang berhasil ditangani.

Dia juga mengatakan, dalam pelaksanaannya dari provinsi melakukan pendampingan terhadap penyediaan fasilitator atau pendamping untuk membentuk badan keswadayaan masyarakat sampai kepada kelompok swadaya masyarakat. 

Mereka diajari bagaimana untuk merencanakan, kemudian mengelola keuangan, mengelola kegiatan secara langsung kemudian sampai pada menentukan kelompok pemanfaat pemelihara. Diharapkan kelompok pemanfaat pemelihara ini juga bisa membantu untuk memelihara seluruh infrastruktur yang sudah dibangun terkait dengan pengembangan ekonomi kawasan nanti. 

Baca Juga :  Kemensos Turunkan Tim Layanan Psiko Sosial

“Yang dikerjakan  tahun ini untuk jalannya ada 2 Km lebih, sedangkan untuk saluran drainase nya ada sekitar 500-an meter. Ini menggunakan anggaran Rp 2 miliar. Kemudian ada juga swadaya masyarakkat dan bantuan dari pemerintah Kabupaten Jayapura. Kuncinya itu semakin besar swadaya maka indikator program itu semakin tinggi,”paparnya.

Sementara itu Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw  sangat mengapresiasi pekerjaan jumlah fasilitas umum untuk penanganan kota tanpa kumuh di Kabupaten Jayapura yang sudah dilakukan oleh Kementerian PUPR. 

(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya